#Mas Ezra

1.9K 158 58
                                    

Rossy baru saja menikah bersama Ezra satu minggu yang lalu. Keduanya menikah karena perjodohan yang disepakati oleh kedua orangtua mereka.

Pada awalnya, Rossy menolak akan perjodohan tersebut. Dia enggan menikah muda, terlebih dengan pria yang tak dia kenal sebelumnya.

Namun, pada pertemuan pertama Rossy dan Ezra serta kedua orangtuanya. Entah kenapa Rossy langsung setuju. Maklumi saja, gadis muda pertama kali melihat pria tampan, tinggi, berkulit putih layaknya pangeran-pangeran di W*btoon yang sering kali dia baca, tentu saja langsung terpana dan mengiyakan perjodohan tersebut.

Rossy dan Ezra diberi waktu satu minggu untuk lebih mengenal satu sama lain. Dalam waktu yang singkat itu, Rossy bahkan sudah mengetahui seperti apa calon suaminya tersebut.

Itu membuat Rossy benar-benar tak menyesal menerima perjodohan tersebut. Hingga akhirnya pernikahan dipercepat dengan tujuan menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Kedua orangtua bisa melihat ketertarikan keduanya begitu kuat. Itu dapat diartikan bahwa keduanya saling menyukai.

Pernikahan diselenggarakan dengan pesta yang cukup meriah. Bahkan Ezra memberi mas kawin dengan satu set perhiasan serta sejumlah uang yang nominalnya membuat mata melotot. Bukan hanya itu, Ezra bahkan sudah menyiapkan satu unit rumah mewah yang sudah lengkap perabotannya untuk keduanya tempati setelah menikah.

Sungguh membuat para pembaca iri ....

Kali ini keduanya tengah membicarkan mengenai bulan madu yang belum juga terlaksana setelah seminggu mereka berstatus suami istri.

"Jadi maunya kemana?" tanya Ezra.

"Aku gimana, Mas." Rossy senyum-senyum.

"Jangan gimana aku, dong! Kamu juga harus kasih tahu aku, kamu maunya kemana. Biar nanti sama-sama enak."

"Mau ke Bali aja gimana? Aku belun pernah kesana. Mas sudah belum?" tanya Rossy.

Ezra mengangguk. "Aku sudah pernah beberapa kali, tapi kalau kamu maunya kesana, ya, gak apa-apa."

"Duh, takutnya nanti Mas bosen lagi. Soalnya Mas udah pernah kesana." Rossy nampak murung.

"Walau udah gak asing lagi sama Bali, tapi kali ini kan perginya sama istri sendiri. Jelas beda, dong! Yuk, kalau mau ke Bali juga gak apa-apa, Sayang ...." Ezra mengusap pucuk kepala Rossy.

Pipi Rossy merona. "Ya, sudah. Mas yang pesan tiket pesawat dan booking penginapannya. Aku yang siapkan apa saja yang nantinya akan kita bawa."

"Oke, itu sih gampang! Sudah malam, ayo kita istirahat. Besok aku akan langsung pesankan tiketnya." Ezra mengenggam tangan istrinya dan mengajaknya menuju kamar.

Rossy mengangguk dan mengikuti ajakan Ezra.

***

Ubud, Bali.

Rossy begitu senang saat melihat-lihat seisi penginapan yang akan mereka tempati selama beberapa hari kedepan. Senyum lebar sering kali terlihat dari wajahnya.

Ezra bersyukur bahwa pilihannya disukai oleh istrinya tersebut. Bagaimanapun, Ezra ingin sekali membuat Rossy senyaman mungkin saat berbulan madu bersamanya.

"Kamu menyukainya?" tanya Ezra seraya memeluk Rossy dari arah belakang.

"Suka, Mas. Sangat suka. Mas memang pandai dalam urusan seperti ini, he he he ...."

"Aku senang jika kamu menyukainya. Nanti malam mau makan diluar atau kita minta pihak restoran menyiapkannya disini saja?"

"Aku masih sedikit lelah, bagaimana jika kita makan disini saja? Besok baru kita pergi keluar, seharianpun tak masalah," jawab Rossy.

P.A.C.A.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang