Memuliakan Tuhan

30 2 0
                                    

Untuk menjadi penyembah yang sejati kita harus mengutamakan untuk memuliakan Tuhan Yesus. Paulus berkata di dalam Filipi 1:20 bahawa "hidup untuk Kristus dan mati adalah keuntungan". Siapakah Paulus? Paulus dahulunya bernama Saulus adalah seorang yang berkobar-kobar untuk Tuhan tetapi dengan matlamat yang salah. Dia sangat menghormati agamanya sehingga ia berusaha untuk menghalang orang menjadi percaya kepada Yesus. Dia berusaha mengainaya dan membunuh orang-orang Kristen. Akan tetapi ketika Paulus bertemu dengan Tuhan Yesus, terjadi perubahan terbesar dalam hidupnya. Dia bertobat, dan menyerahkan seluruh hidupnya untuk kemuliaan Yesus. Dahulu ia sangat membenci Yesus dan pengikutNya, akhirnya ia sendiri telah menjadi pengikut Kristus yang sejati. Dia akhirnya berkata "hidup untuk Kristus dan mati adalah keuntungan". Apa maksudnya? Dengan perkataan lain Paulus berkata begini (dan inilah sebenarnya yang harus dilakukan oleh semua penyembah sejati) Pada waktu aku masih bernafas, seluruh hidupku hanyalah untuk memuliakan Tuhan, dan sekalipun aku harus mati kerana Kristus, itu adalah keuntungan bagiku kerana aku akan bersama-sama dengan Yesus dalam kekekalan". Wow pernyataan yang luar biasa! Bagaimana dengan anda hari ini, sanggupkah engkau kehilangan sesuatu oleh kerana nama Yesus. Sanggupkah engkau dirugikan oleh kerana nama Yesus? Sanggupkah engkau menyerahkan nyawamu oleh kerana nama Yesus?

Tantangan saya adalah HENDAKLAH HIDUPMU MEMULIAKAN TUHAN. Seorang penyembah yang sejati adalah seorang yang memuliakan Yesus sebagai fokus utama hidupnya.

Bayangkan dalam sebuah kebaktian yang dihadiri oleh 200 orang, Pak Pendeta yang sedang berkhotbah berkata "adakah di sini yang benar-benar sanggup berkata hidup untuk Tuhan dan mati adalah keuntungan? Adakah orang di sini yang sanggup mati untuk Yesus?" Lalu kemudian keadaan menjadi senyap seketika. Tidak ada yang menjawab. Tiba-tiba datang dua orang yang menutupi kepalanya dengan topeng dan membawa machine gun dan berteriak dengan kuat. "Ada sesiapa di sini yang sanggup ditembak demi nama Yesus?!!!" Satu persatu orang mulai keluar dari gedung itu. Dan yang tinggal hanyalah Pak pendeta dengan 20 orang jemaat. Kedua orang tadi lalu membuka topeng mereka dan berkata; "Okey Pak Pendeta... saya sudah keluarkan semua orang yang hipokrit, sekarang pak pendeta boleh meneruskan khotbah!".

Saudara, saya mahu supaya mulai hari ini saudara akan mengerti bahawa Yesus Kristus adalah inti dari penyembahan kita.Oleh Dia kita dapat menyembah Allah, oleh Dia kita berkenan kepada Allah dan oleh Dia kita dapat melihat kemuliaan Allah Bapa.

ALLAH YANG BERINISIATIF SEHINGGA KITA DAPAT MENYEMBAH

Tanpa tindakan daripada Allah kita sebenarnya tidak dapat menyembah Dia. Ketika Adam & Hawa jatuh dalam dosa, manusia kehilangan kemuliaan Allah dan terpisah dari hadirat Allah. Tapi Allah telah bertindak untuk menyatakan kembali kemuliaanNya supaya manusia menerimanya dan dapat memuliakan Tuhan. Ketika Allah menyatakan kemuliaanNya maka respon manusia adalah menyembah Dia.

Mari baca Kejadian pasal 24.

"Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal. Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: "Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku." Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya: "Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?" Tetapi Abraham berkata kepadanya: "Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana. TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah memanggil aku dari rumah ayahku serta dari negeri sanak saudaraku, dan yang telah berfirman kepadaku, serta yang bersumpah kepadaku, demikian: kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini--Dialah juga akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku. Tetapi jika perempuan itu tidak mau mengikuti engkau, maka lepaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini; hanya saja, janganlah anakku itu kaubawa kembali ke sana." Lalu hamba itu meletakkan tangannya di bawah pangkal paha Abraham, tuannya, dan bersumpah kepadanya tentang hal itu. Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta tuannya dan pergi dengan membawa berbagai-bagai barang berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia ke kota Nahor. Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat suatu sumur, pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk menimba air."

Menjadi Penyembah SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang