Happy reading
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Hari minggu adalah hari bebas untuk semua orang pasalnya, libur adalah hal yang sangat di nanti-nanti karena bebas dari pekerjaan mau pun tugas sekolah. Tapi tidak dengan Yuki, gadis itu pagi-pagi sekali sudah di recoki oleh kedatangan bosnya saat ia masih bermanja-manja dengan kasurnya. Dengan muka bantalnya Yuki berdecak sebal membukakan pintu rumahnya. Di sana sudah ada Al yang berdiri memandang Yuki tajam melihat penampilan Yuki yang sangat...errr tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata.
"Lama sekali sih, tangan saya pegal mengetuk pintu sedari tadi."semprot Al dengan kalimat pedasnya.
"Ini jam 6 loh pak, ngapain bapak datang ke rumah saya sepagi ini? Saya mau lanjut tidur, masih ngantuk."ucap Yuki lirih yang memang masih sangat mengantuk sekali karena ia baru saja tertidur jam 2 pagi akibat gangguan dari iblis di depannya ini.
"Saya lapar, masakin saya makanan. Ayam geprek plus sambal nya."
Mata Yuki melotot, kantuknya langsung hilang. Ia menatap tajam ke arah Al yang bersikap santai dengan memasuki rumah Yuki seperti tuan rumah saja.
"Bapak sudah jatuh miskin?"ucap Yuki pedas.
"sembarangan kalau ngomong, perlu kamu ketahui kekayaan saya hingga sepuluh turunan juga tidak habis." sombong Al menatap Yuki sinis.
"Ya terus kenapa minta makan sama saya, katanya kaya makan kok masih minta sama bawahan. Saya kira bapak bangkrut."
"Suka-suka saya dong, jangan banyak protes siapkan saja makanan yang saya inginkan."
"Satu porsi seratus juta bagaimana?"tantang Yuki.
"Saya penggal kepalamu Yuki."
"Aish, menyebalkan. beli saja ayam geprek di luar, Saya ngantuk."
"Yuki Diandra, sekali kamu melangkah gaji kamu saya potong."
Jika mengumpat bosnya di tidak berdosa maka Yuki akan mengumpat sepuasnya. dengan muka merah padam tanpa memperbaiki menampilannya Yuki menuju dapur untuk membuatkan sarapan buat bos gilanya.
"kalau membunuh tidak di larang udah gue bunuh tuh iblis."decak Yuki sebal.
"mulutnya gak usah monyong ke depan jelek kayak bebek."
"Diam gak, bapak mengangguk konsentrasi saya. Rumah ada pembantu banyak, yang masak saya tidak di gaji lagi."
Al terkekeh ia senang sekali melihat wajah kesal Yuki, tujuannya ke rumah Yuki hanya untuk memastikan gadis itu baik-baik saja pasalnya ia di buat khawatir ketika panggilannya tidak di angkat sama sekali. Dan ide mengerjai Yuki baru terlintas tadi ketika Yuki membukakan pintu untuknya dengan penampilan acak-acakkan.
"Bapak itu kayak setan yang setiap hari mengganggu hidup saya."
Pletak.
Al menyentil dagi Yuki cukup keras hingga gadis itu mengadu kesakitan sambil mengusap dahinya sendiri.
"Kalau ngomong itu di saring, ada saringan di rumah kamu kan. tidak sopan sama sekali, yang ikhlas kalau masak buat saya."
"Lagian bapak ngapain pagi-pagi ke rumah saya, mengganggu libur saya."
"Enak saja libur, nanti kamu cek laporan keuangan kantor."
"Ogah bapak saja sendiri, kan bapak yang punya kantor."
Al memijat pelipisnya yang sakit mendengar ucapan Yuki.
"Saya di sini bosnya. Jadi terserah saya memberi kamu libur atau tidak."
"Pak, tuh mulut bapak saya goreng sama ayam grepek sekalian biar gak licin."
"Sekali lagi kamu ngomong kurang ajar sama saya, saya buat bibir kamu bengkak." ancam Al.
"Bodo, hari minggu bapak bukan bos saya jadi suka-suka saya dong mau ngomong apa."santai Yuki dengan tangan memasukan ayam ke wajan.
"Dari mana peraturan begitu? Sudah saya katakan, di mana pun saya membutuhkan kamu, kamu harus siap melayani saya."
"Cih, emang bapak siapa? Temen bukan, pacar bukan apalagi suami sangat tidak mungkin."
"Awas kemakan omonganmu sendiri."bisik Al menyeringai memeluk Yuki dari belakang.
"Kya, lepas gak tangan jelek bapak dari perut saya."ucap Yuki histeris memukul tangan Al dengan Alat penggorengan.
"Aduh, aduh. Sakit Yuki."
"mampus." ucap Yuki penuh kemenangan.
Al mengibas-ngibaskan tangannya yang memerah karena aksi dari sekretaris bar-barnya.
"Matikan kompor dan obati tangan saya."ucap Al dingin.
"Tidak mau obati saja sendiri."
"Yuki."
"Iya, Iya ih nyebelin banget sih jadi bos."
"Sini tangannya, kayak gini aja manja banget, cuma kena alat penggorengan belum juga kena minyak panas."
"Kamu berencana memberi tangan saya minyak panas?" ucap Al tajam.
"Tidak, tidak salah lagi."
"coba katakan sekali lagi."
"Tidak bapak Al yang terhormat."
"Jika kamu macam-macam dengan saya, tunggu saja hukuman yang menantimu Yuki."
"Dasar bos jahanam."
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Yuki melongo melihat cara makan Al yang seperti tidak makan satu minggu itu. Pria itu melahap ayam grepek dengan sambal trasi buatannya dengan tidak sabaran.
"segitu enaknya makanan buatanya saya, sehingga bapak rakus seperti ini."
"Uhuk...uhuk."
"Gak usah minum pak biar mati keselek."gerutu Yuki menatap datar ke arah Al
"Minum."ucap Al
"Ambil sendiri ih."
"hidung dan tenggorokan saya sakit Yuki ini gara-gara ayam geprek kamu."
"Kok ayam geprek saya yang di salahin sih."omel Yuki dengan memberikan air minum kepada Al yang wajahnya sudah memerah.
"Terlalu pedas, hingga membuat saya tersedak."
"Cih, dasar gengsian."
"Bilang saja jika masakan saya enak pak, gak usah malu-malu."
"biasa aja masakan kamu, gak ada yang istimewa."
"Bos kampret memang."
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Mampir ke cerita ini jika berkenan publish di noveltoon
Banda aceh, 4 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Bos
Fantasyfollow akun saya dulu bolehlah, sebelum membaca.. Punya bos galak tetapi posesif? Perkataan pedas tetapi terkadang romantis?. Terkadang ia bingung, mereka hanya sebagai rekan kerja bos dengan sekretarisnya. Tetapi perlakuan sang bos membuat hatin...