part 6

5K 329 49
                                    

Happy reading

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Al dan Yuki keluar berbarengan dari dalam mobil, setelah drama panjang di rumah Yuki akhirnya mereka sampai ke kantor Al, Yuki dengan raut wajah galak melotot ke arah Al yang berada di depannya. Tangannya terkepal gemas ingin sekali memukul kepala Al agar geger otak sekalian dan pikirannya kembali ke jalan yang benar. Mulut Yuki mengoceh tidak jelas, segala umpatan ia berikan pada Al. Al yang tau Yuki sedang dalam mode singa betina galak membalikkan tubuhnya hingga Yuki yang tak siap menubruk dada bidang Al hingga gadis itu mengaduh kesakitan dan hampir ke jungkal ke belangkang jika Al tak menahan tubuh Yuki.

"Cari kesempatan dalam kesempitan."amuk Yuki memukul lengan Al keras. Karyawan satu kantor hanya bisa memandang interaksi antara bos dan sekretaris itu dengan geli, ada juga yang iri karena Yuki bisa sedekat itu dengan bos pemilik perusahaan besar yang sangat berpengaruh seperti Al.

Bruk.

"Aduh pantat gue, kenapa bos jatuhin saya sih?"

"Dari pada saya di bilang mencari kesempatan lebih baik saya lepas tangan saya dari pinggang kamu."ucap Al santai tak merasa bersalah sedikit pun atas insiden Yuki jatuh karena ia melepaskan pegangannya pada pinggang gadis itu.

"Sakit ya?"tanya Al polos, entah polos benaran atau hanya ingin mengejek Yuki. Tapi tampang datar Al malah membuat Yuki semakin naik darah. Jika di film jin jahat maka telinga Yuki akan mengeluarkan asap dan kepalanya mengeluarkan tanduk siap menerkam mangsa yang berpura-pura polos seperti tak berdosa sama sekali yang berada di depannya ini, biasanya doa orang teraniaya akan terkabul kan ya? Jika itu benar, Yuki akan berdoa pada Tuhan agar memberikan azab pada bos yang terlewat baik ini. Tolong siapa pun yang mendengar bantu Yuki untuk mengaminkan setiap doa yang telantun lewat hati kecilnya yang sudah berteriak histeris.

"Ya iyalah sakit, karena saya jatuh ke bawah kalau jatuh ke atas saya nge-fly  dong berarti gak sakit, bos sekolah sejak kapan sih? masalah gitu aja gak tau. Jangan-jangan bos sewaktu sekolah jadi murid paling  teladan (telat datang pulang deluan)."omel Yuki yang berusaha bangun memegang pantatnya yang terasa ngilu.

"Jelas saya murid teladan, emang kamu bolos mulu."

"TE-LA-DAN. TELAT DATANG PULANG DELUAN."tekan Yuki pada Al membuat Al menyentil jidat Yuki hingga wanita itu hampir jatuh kembali.

"Au ah saya males dekat-dekat bos, jaga jarak 5 meter. Awas kalau dekat. Bisa-bisa saya sial mulu."

"YUKI."kesal Al mengangkat tubuh Yuki bak seperti karung beras menaiki lift karena ia sudah terlanjur kesal dengan Yuki yang membuat mereka berdua menjadi tontonan karyawan. Sungguh sekretarisnya ini bisa membuat dirinya stroke seketika, mungkin lebih parahnya lagi meninggal setelah kejang-kejang menghadapi kecerewatan Yuki.
Tidak lucu jika nanti ada pemberitaan bahwa seorang bos meninggal mengenaskan karena tak tahan dengan mulut mercon sekretarisnya, oh itu tidak lucu sama sekali. Jika itu terjadi Al ingin bangkit dari kuburnya dan membungkam mulut mercon Yuki dengan bibirnya, eh apa yang ia pikirkan? Mohon otak kembali pada mode sucimu.

"Aaaaaaaaa bos lepaskan, saya bukan karung beras."Teriak Yuki membahana di dalam kantor membuat semua karyawan terbahak tetapi itu hanya seperkian detik setelah Al melototi mereka, mereka langsung bungkam seperti kerbau yang di cucuk, eh.

"Mulut bawel mu itu bisa berhenti tidak sih, saya bisa kena serangan jantung di usia muda kalau mendengar suaramu yang jelek itu."ucap Al sarkas.

"Aamiin ya Allah."

Bruk.

Lagi-dan lagi Yuki di jatuhkan oleh Al dengan santainya namun kali ini di sofa ruang kerjanya setelah mendengar ucapan dari Yuki yang mengaminkan jika ia terkena penyakit jantung, dasar sekretaris seksi, seenaknya sendiri. Benar-benar minta di iya-iya itu mulut.

"Aduh-aduh tulang rusuk saya patah bos, hiks..hiks gimana nanti kalau calon suami saya gak nemuin saya karena tulang rusuk saya patah." ucap Yuki mendramalisir membuat Al memutar bola matanya malas, apa hubungannya coba tulang rusuk yang patah sama calon suami? Otak sekretarisnya sudah pindah ke pantat setelah jatuh tadi sepertinya.

"Gak jelas, cepat kerja sana. Jam dua kita ada metting Yuki, jangan buat kekacauan yang membuat saya malu, mengerti."ucap Al dingin

"Tunggu apa lagi, malah diem majuin bibir. Kamu pikir dengan begitu saya akan luluh dan berakhir mencium bibir kamu yang seperti bebek itu hah, saya gak akan tertarik. cepat kerja."ucap Al dengan memijat pelipisnya karena merasa pusing dengan apa yang baru saja terjadi.

"Galak, cepat tua dan gak ada yang mau sama bos baru tau rasa."

"Saya tinggal nikahin kamu."

"Idih amit-amit."

"Padahal dalam hati mengaminkan ucapan saya."

"OGAH." ucap Yuki beranjak ke meja kerjanya meninggalkan Al yang tersenyum kecil melihat tingkah Yuki.

Mulut mercon sih tapi buat jantung senam terus.

Eeehhh, mikir apa kamu Al.


My Posesif BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang