Hati sungguh tak bisa mendustai,
Dengan siapa ia ingin dicintai.
Irene besedekap menatap wanita didepannya, dari matanya tersirat hal yang sulit untuk dijelaskan, Irene tau betul bahwa wanita itu memiliki sejuta pilu."Sampe kapan mau begini? Kenapa susah banget sih buat lo ngungkapin itu?" Berkali-kali Irene melontarkan kalimat sama pada wanita itu, wanita dalam cermin.
Ya Irene berbicara pada bayangannya sendiri.
Saat sedang asik ngobrol sendiri tiba-tiba pintu kamarnya kebuka, otomatis Irene nengok, Jennie lagi.
Mereka diam, saling pandang hingga senyuman jahil terpahat dibibir Jennie.
"Ngapain lo senyum-senyum?" Bingung Irene.
"Lo--" Jennie menggantung kalimatnya terus jalan kearah Irene, "semalem dinner sama Seulgi yaaaaaaaa?" Lanjut Jennie sambil nunjuk muka Irene, terus Irene langsung tepis.
"Gak usah tunjuk-tunjuk,"
"Cieeeilah malu huahahaha."
"Bacot jamet,"
"Cieee huahaha" Jennie bener-bener ngakak ngeliat muka Irene malu-malu tai kuda.
"Udahlah bacot, ayo berangkat. Udah telat bego." Alibi doang itu mah, abis itu Irene ngambil tasnya terus ninggalin Jennie yang masih ngakak.
***
Jennie sama Irene udah nyampe kampus, tapi gobloknya dosennya malah gak dateng, udah deh mereka mejeng di kantin. Mayan kan kalo ada yang bening-bening.
Terus dateng tiga orang dari arah gedung fakultas ekonomi; Seulgi, Jisoo sama Wendy, mereka lagi ngobrol. Gak tau apa yang diobrolin sampe Wendy ngakak.
"Seul, Ji, Wen--" Teriak Jennie sambil melambaikan tangan. Tapi ya gara-gara kekencengan manggilnya jadi gak cuma Wendy, Jisoo sama Seulgi doang yang nengok, tapi yaudahlah bodoamat kan.
"Hallo Jennie sayang, Irene baby." Heboh Wendy pas udah duduk bareng Jennie sama Irene.
"Loh kalian belum mesen apa-apa?" Tanya Seulgi pas ngeliat meja mereka kosong, mereka kompak geleng.
"Yaudah gue pesenin, kalian mau apa?" Tanya Seulgi lagi.
"Pecel lele ada gak?" Jawab Jisoo sambil senyum-senyum idiot gitu.
"Eh iya tuh boleh," sahut Jennie, samanya udah."Gue juga dong," tambah Wendy.
Irene langsung natap tajem mereka, sedangkan Seulgi memutar bola matanya, "serius jingan! Lo mau makan apa." Kan ngegas kan Seulginya.
"Yaelah malu-malu gitu ah Ugi huahaha," goda Wendy sambil nyolek dagu Seulgi tapi buru-buru ditepis sama Seulgi.
"Udahlah males," Seulgi terusan pergi mesen makan buat dia sendiri. Dia mau pergi tapi laper, jadi yaudahlah.
Pas Seulgi udah pergi Jisoo menatap jahil Irene, "jadi gimana nih kencannya semalem?" Tanya Jisoo pake nada menggoda gitu.