Seulgi lagi dirumah Irene, Irene lagi dirumah sendirian, tumben.
"Kamu udah makan?" Itu Irene.
Seulgi geleng polos, lumayan makan gratis.
"Mau makan apa?"
"Apa aja asal dimasakin kamu,"
Irene senyum, "sa ae jamet, bentar ya."
"Ikut," pinta Seulgi manja.
Dih.
"Ke dapur?" Seulgi ngangguk.
Enak banget ya dunia berasa milik berdua, udah kayak pengantin baru.
"Emm... Seul," panggil Irene waktu liat bahan-bahan dikulkas. Seulgi jalan deketin Irene,
"Kenapa?"
"Sejujurnya, aku gak bisa masak apa-apa."
YA TERUS TADI NGAPIN NAWARIN.
"Go food aja ya?" Tawar Irene, Seulgi terkekeh kecil.
"Yaudah,"
Akhirnya mereka milih pesen makanan dari ojek online.
Mereka balik lagi ke sofa, nikmatin waktu berdua; kata orang quality-time.
Tangan Irene meraih tangan Seulgi yang emang lagi nganggur, Seulgi nengok.
Seulgi natap lekat Irene, kayak ada sesuatu yang salah, tapi bukan cowok.
"Kenapa Rene?"
Irene diem dulu, terus maksain senyum.
"Gapapa," emang dasarnya cewek ya, susah. Ingetin Seulgi kalo dia juga cewek.
Tiba-tiba ponsel Irene berdering, ada nama pacar pertamanya, Taeyeon.
Irene liat Seulgi, terus Seulgi ngangguk tanda bolehin angkat telpon.
Seulgi diem, Irene angkat telponnya gak jauh-jauh, masih disamping Seulgi; yang fokus scroll Instagram ya.
"Kenapa?" Tanya Seulgi pas Irene selesai angkat telpon,
"Kak Taeyeon mau kesini."
"Terus?"
"Aku bilang aku gak dirumah."
Lucknut.
"Rene.." panggil Seulgi lembut,
"Hmm?" Seulgi tarik nafas sambil menatap lekat iris kecoklatan Irene.
"Yang Kita lakuin itu terlalu jahat gak sih?" Tubuh Irene menegang, nafasnya tersenggal dalam beberapa detik. Namun kembali bersikap biasa.
Irene senyum, mengusap rahang tegas wanita disampingnya.
"Jahat emang. Tapi aku mau kamu, aku cuma mau kamu."
"Sampe kapan Rene?"
"Kamu nanya aku? Gimana kamu sama Krystal?" Tanya balik Irene.
"Krystal terlalu baik buat aku giniin Rene,"
"Kamu beneran sayang Krystal ya?"
"Biar gimanapun dia pacar aku, bohong kalo aku gak ada rasa sama dia, dia orang baik Rene, terlalu baik buat disakitin."
Irene diam, banyak kenapa di otaknya, tapi cuma bisa dia pendam.
Irene senyum lagi, "terus mau kamu gimana?"
Kalo ditanya siap apa nggak denger jawaban Seulgi ya Irene gak siap. Dia bener-bener gak siap kehilangan cewek sipit didepannya.
"Assalamualaikum," tiba-tiba pintu kebuka, Seulgi yang baru mau ngomong harus rela menelan kembali kata-katanya.
"Eh ada Seulgi, tumben." Cewek mata kucing duduk diantara Irene dan Seulgi. Gak boleh dempet-dempet, dosa. Gitu kata Jennie.
"Darimana lo Jen?" Tanya Irene,
"Ketemu sama pacar gue lah, emang lo doang apa yang bisa mesra-mesraan."
Jennie berdiri, "terus mau kemana lagi lo?"
"Ganti baju,"
Baru dua langkah, tiba-tiba Jennie berbalik terus ngeliatin pasangan itu gantian, yang diliatin cuma balik liatin, jadi liat-liatan.
"Nanti anak-anak pada mau kesini, lo berdua jangan mesra-mesraan kalo gak mau ketauan." Biarpun Jennie Suka ngegas tetep aja dia sayang Irene, gak mau sepupunya itu kenapa-kenapa. Dia juga mau liat Irene bahagia.
Yah anjinc. Gagal dah berduaan.
Gak lama makan datang, yaudah mereka makan deh.
***
Gak tau ya Irene ini lagi kenapa, dari tadi temen-temennya dateng kerjaannya manyun mulu.
Rose duduk disebelah Irene, ikutan diem. Emang diem itu menular ya?
"Je," Rose nengok, tapi matanya masih kosong, kata dia mah enak bengong tuh.
"Tempat makan baru yang di depan pertigaan enak gak sih?" Yaaaa, Irene bertanya pada orang yang tepat, Irene iseng aja nanya begitu padahalmah biar gak bosen aja liat Jisoo sama Wendy main ps.
"Enak sih kak, cuma ya enak aja gak pake banget, gak spesial gitu loh." Irene cuma ngangguk-ngangguk
"Kak Rene," panggil Rose,
"Kalo gue perhatiin ya, Wendy tuh suka deh sama lu," eits apa ini, masalah Seulgi sama Taeyeon aja belum kelar.
"Hah? Bukannya Wendy Suka Joy?"
"Ih nggak, bohongan doang itu mah."
Seulgi sih kalem aja dengerinnya sambil main handphone.
Gak tau harus bangga atau sedih ya punya pacar modelan Irene, banyak yang naksir.
Harapan keduanya buat kedepannya sama, semoga bisa lebih baik buat mereka berdua.
Cuma tinggal nunggu waktu yang tepat aja. Kalo udah waktunya mereka yakin semua bakal membaik.
GUE NULIS APA YA AMJINC.