dul.

101 9 2
                                    

Johnny Ringo memasuki kelas X2 kelas yang menjadi tanggung jawabnya dari kepala sekolah untuk ia bimbing beberapa bulan kedepan.

Seketika ruang kelas menjadi lebih tenang tetapi bisikan sana-sini masih terdengar saling menyahut.

"Sessstt sesstt eh emang ada jadwal pakle?"

"Anjir gue gak bawa bukunya"

"Jadwalnya bukan hari ini goblok"

"Mana gue tau gue kan tempe"

"Gue lempar juga nih sepatu"

"Pikun kalik"

"Otak menciut nutrisi jadi tinggi badan semua"

"Jingan ngakak gue"

Dan masih banyak lagi.

Belum sempat Johnny menyampaikan maksud kedatangannya sudah banyak anak didiknya yang mengangkat sebelah tangan bermaksud ingin bertanya. Johnny hanya tersenyum maklum melihatnya.

"Iya mau tanya apa? Pada pagi hari yang cerah ini ramai sekali yang mengangkat tangan. Biasanya kalau disuruh menjawab soal dipapan tulisan gak ada yang mau mengangkat tangan"

"Hehehehe" Kompak seluruh siswa kelas X2 tertawa.

Setelah itu terjadilah kode-kode mata antar siswa. Barulah terpilih satu anak yang masih mengangkat tangan dan yang lainnya sudah menurunkan tangannya.

"Oke gini Pak saya sebagai perwakilan RAKYAT KELAS SEPULUH???" Murid yang bernama Jonathan atau yang bisa kita sebut dengan Jono, rekomendasi dari teman-teman sekelasnya berseru dengan nada bertanya. "DUAAA!!!" Lalu dengan semangat yang sama teman sekelasnya menjawab.

Johnny hanya tersenyum melihatnya, ia bangga anak didiknya akur dan kompak begini jadi ia merasa terharu.

"Mau bertanya segenap jiwa dan raga-"

"Udah lebay woi" Sontak Jonathan sebagai murid perwakilan kelas X2 melotot sedangkan sang oknum penyela itu yang bernama Budi hanya tertawa hambar takut dikroyok warga satu kelas karna ulahnya yang tak sengaja menyuarakan isi pikirannya.

"Ekhm........ jadi kita mau tanya kok Pak Joni masuk disini sih Pak? Salah jadwal Pak? Gaada pelajaran sejarah" Jonathan berseru dengan nada sebal karena jam kosong yang harusnya jadi kegiatan lebih bermanfaat read:rebahan jadi terganggu akibat kedatangan Johnny Shu.

Johnny yang sontak melotot. "Heh apa kamu bilang? Gaada pelajaran sejarah? Terus saya mengajar mata pelajaran apa?"

Anak didik Johnny kembali bisik-bisik mencibir karena salah memilih perwakilan. Sedangkan Jonathan itu sendiri hanya garukin kepalanya gugup. "Eh maksud saya ituuuu............ Hari ini Pak. Iya hari ini gaada jadwal pelajaran sejarah gitu loh hehehe" Serunya dengan kikuk.

Johnny sejenak menghembuskan nafasnya. "Makanya tadi sebelum tanya dengerin dulu saya mau menjelaskan maksud kedatangan dikelas"

"Hehehe iya Pak maaf"

"Nih dengerin baik-baik saya mau jelaskan maksud dan tujuan kedatangan saya" Johnny melihat semua anak didiknya dari ujung ke ujung.

"Jadi anak-anak semua kalian akan mendapatkan teman baru"

"Ohhh murid baru toh"

"Cowok kah? laki-laki Pak?"

"Itu mah samaan aja goblok"

"Pak itu Pak mulutnya minta digaplok"

"Gak Pak ini mulut saya kepleset doang hehe"

"Alah tipu lo"

Raden Mas and his friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang