yeoseot.

24 2 0
                                    

Kalian taukan gelar Aksena atau yang sering disebut Raden Mas dalam geng blacksea itu apa? Ya tepat sekali, ketua/pemimpin.

Enak ya jadi pemimpin bisanya nyuruh ini itu keanggotaan sambil marah-marah kalau ada kesalahan kecil doang, tapi jangan dibayangkan semua yang jadi pemimpin itu enak. Apalagi kalau pemimpin geng blacksea, karena apa? Tugas bagian disuruh ini itu justru jatuh ke tangan sang pemimpin. Mereka percaya paham pemimpin adalah pengabdian rakyat, sehingga pemimpin harus mengemban tugas mulia sebagai 'pesuruh anggotanya' dengan patuh. Bukan pesuruh juga sih, tapi penolong anggotanya yang sedang kesusahan.

Sebenarnya juga, aksena itu pintar-pintar lugu. Jadi dia nurut aja disuruh ini itu. Walaupun terkadang ia protes, menolak karena dirasa itu sebuah perintah yang mengandung unsur penyelewengan. Tapi akhirnya dia mau juga, tapi tentu saja dengan sedikit bujuk rayu. Anyway, Aksena banyakan nurutnya kok.
. . .

"Udah siang aja, perut kok gakada yang ngisi" Arken berseru.

Jadi ini ceritanya geng blacksea lagi kumpul-kumpul di markas ke 2 yaitu markas yang berlokasi di rooftop sekolah. Tapi gak semua anggotanya kumpul.

"Lu pengen hamil bang?" Budi berseru.

"Goblok! Maksudnya laper bego banget jadi manusia!"

"Cuma nanya doang bang, dih sensi amet. Pantes gak ngisi ternyata lagi PMS"

"Gue laki woy!" Arken beralih ke Aksena, "Sa laper" Ia berujar dengan nada manja.

"Makan" Aksena menjawab dengan ogah-ogahan.

"Gak liat nih meja kopong melompong"

"Hmm mulai dah drama" Kamal bergumam pelan, tapi tak sepelan itu karena Arken masih bisa mendengar dengan sangat-sangat jelas.

"Apa lo din?! Ngatain gua hah?!"

"Gak bang, ini gw lagi bahas serial drama terbaru sama Yohan"

"Yoi mabro. Mau tau gak judulnya apa, bang?" Yohan yang mendapat kedipin mata dari kamaluddin, menerima umpan untuk ikutan ngegodain Arken.

"Apaan?"

"Judulnya itu, Temen durhaka udah sering ditolongin tapi suka ngata-ngatain eh gak tau terimakasih, bang —

"Sat....trio dimana ya?"

"Sstt diem dulu din"

kena karma waktu naik ojol ditabrak angkot masuk sawah——"

"Untung gua gak pernah naik ojol" Arken berseru sambil mengelus-elus dada bidangnya, mungkin merasa lega.

"Yakan elu suka nebeng gue bang. Mana lagi gak pernah ngasih duit bensin" Jono berceletuk dengan nada kesal, sehingga mengundang pelototan dari Arken.

"Lu gak suka hah?!"

"Ehe bukan gitu bang hehe"

"Hey hey! Judulnya belom selesai bang"

"Lah panjang amet dah. Ini drama apa film adzab?"

"Ya gitu deh. Lanjutannya ya. Masuk sawah terus guling-guling cem kebo, eh tau-taunya ternyata dia adalah anak kebo yang durhaka sama emaknya terus dikutuk jadi manusia. Makanya udah gede gak punya otak"

"Mirip bang ken"

"Heh apa lo bilang Budi?!!"

"Itu bang, pacar boneka berbi guanteng bat mirip ama bang Arken hehehe"

"Oh gitu, emang kan gue udah ganteng dari zigot"

"Iya ganteng banget" Budi menunjukkan 2 buah ibu jarinya ke arah Arken sambil nyengir kuda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raden Mas and his friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang