Chapter 3

2.7K 214 178
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada yang sama itu di luar sepengetahuan thor
Genre : cinta
Pair : sasusaku, tonefemnaru, sasufemnaru
Sifat tokoh di ff ini berbeda dengan versi anime dan ooc
Cerita gaje
Typo bertebaran meski sudah thor edit
Tapi..

Happy reading..

Di malam yang dingin dan hening dengan langit cerah yang berhiaskan gugusan bintang menambah keindahan pemandangan di malam Minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di malam yang dingin dan hening dengan langit cerah yang berhiaskan gugusan bintang menambah keindahan pemandangan di malam Minggu. Namun tak seindah perasaan seorang pemuda tampan bersurai raven bergaya ekor ayam berusia 17 tahun itu. Semua game online dan offline telah ia mainkan. Tugas sekolah pun sudah selesai. Tapi ada rasa mengganjal di hati. Lebih tepatnya rasa yang disebut kesepian. Entah sejak kapan ia merasakan perasaan itu. Perasaan yang menyebalkan dan mengesalkan.

Lebih dari dua bulan ia mengenal dan berhubungan dengan gadis bersurai pirang yang selalu menganggapnya sebagai saudara. Sasuke dianggap adik oleh gadis itu yang berumur lima tahun lebih tua darinya. Awalnya Sasuke merasa nyaman dan biasa - biasa saja tapi lama - lama ia merasa aneh dan sesak. Apalagi semenjak mimpi basah tempo hari. Yang ada di pikirannya hanyalah Naru - nee. Panggilan gadis itu.

Kini ia sedang dilanda kegalauan luar biasa. Melihat foto sang gadis pirang dengan kekasihnya saat ia membuka beranda facebook. Betapa sakit nan sesak dada kirinya. Sasuke tak tahu apa yang terjadi padanya. Mungkin itu karma akibat menolak pernyataan cinta jadi ia juga merasakan sakit yang sama. Ia belum sadar jika ada rasa lebih pada Naru - nee. Mulut berkata tidak namun hati tak bisa dibohongi.

"Menyebalkan!" seru Sasuke, kesal dan tak karuan. Berdiri di balkon luar kamarnya di samping balkon rumah tetangganya yang lampunya mati.

Tiba - tiba Sasuke mengingat nama tetangga sebelah rumahnya yang bernama Naruto. Ia belum pernah melihat orang itu. Bagaimana penampilannya? Jangan - jangan orang yang bernama Naruto itu nolep juga sama sepertinya. Malah lebih parah karena jarang ke luar rumah. Tampangnya pasti berantakan dan tidak karuan. Sasuke tertawa ketika memikirkannya. Ia harus meminta maaf jika bertemu dengan orang itu karena sudah menggunjingnya.

Di saat Sasuke sedang membayangkan penampilan tetangganya, tiba - tiba lampu kamar tetangganya menyala bersamaan dengan ponsel Sasuke yang berbunyi dan bergetar.

Pip. Ada pesan masuk dari aplikasi mesenger. Sasuke langsung tersenyum. Rasa galau dan sepinya pudar seketika. Masuk ke dalam kamar dan menutup jendela beserta gorden berwarna biru muda yang menutupi jendela kamarnya.

Tetanggaku yang Manis (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang