Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Jika ada kesamaan cerita dengan fanfic lain itu hal yang tidak disengaja
Pair : sasufemnaru, itakarin
Genre : romance(cuma bisa bikin dengan genre ini)
Sifat karakter berbeda dengan versi anime jadi terkadang ooc dan aneh
Typo bertebaran dan cerita gaje
Happy reading
Bunga lili berwarna violet menjadikan lambang kebahagiaan bagi seorang gadis yang akan berganti status. Hari ini adalah hari yang paling bersejarah baginya. Pria yang ia cintai akan segera meminangnya dan menjadi ayah bagi janin yang sedang ia kandung.
Naruto tersenyum sekaligus terharu menyaksikan pernikahan sepupunya, Uzumaki Karin dengan Uchiha Itachi, sang calon kakak ipar.
Sasuke memberikan tisu kepada tunangannya tersebut. "Pake tisu ini. Kamu nangis terus, Naru, " gumam Sasuke. Ia tidak tega melihat wanitanya berlinang air mata dari acara pemberkatan hingga resepsi pernikahan.
"Maaf, Suke. Aku terharu melihat Karin nee dengan Itachi nii. Mereka sangat serasi. Ah.. Aku juga ingin seperti mereka, " sahut Naruto. Matanya berbinar - binar menyaksikan sepasang pengantin yang sedang berbahagia di pelaminan.
"Sabar ya, Naru. Setelah aku ikut akselerasi dan juga kuliah, aku akan langsung melamarmu. Semoga tiga tahun waktu yang cukup, " balas Sasuke penuh harap. Ia menggandeng tangan Naruto lalu memeluk pinggangnya.
Naruto tersenyum. "Aku akan menunggumu, Suke, " ucap Naruto sambil menyamankan posisi kepalanya di dada bidang Sasuke.
Sasuke membelai surai pirang Naruto yang kini terurai panjang. Saat ini mereka telah berada di ruangan terpisah. Naruto merasa pusing dan juga mual ketika berada di tempat yang ramai. Hal itu menjadi kejutan bagi Sasuke. Ia takut tunangannya hamil. Tapi ia sama sekali tidak merasa mengeluarkan cairannya di dalam. Ia ingat betul. Berarti Naruto tidak akan hamil.
"Aku tidak hamil, teme. Akhir - akhir ini aku hanya kelelahan saja dan telat makan. Jadi maagku kambuh, " gumam Naruto. Ia bisa membaca pikiran sang kekasih. Sasuke tampak tegang ketika mendapati Naruto yang sedang muntah di toilet wanita. "Kau tahu, aku sedang datang bulan hari ini. Sudah 3 hari. Hehehe. "
"Syukurlah. Aku sangat cemas, sayang. Maafkan aku karena aku masih bersekolah, " ujar Sasuke. Ia tidur berbantalkan paha Naruto yang nyaman. Matanya tampak sendu. Sebenarnya ia iri kepada sang kakak karena bisa menikah lebih cepat. Andaikan ia berumur lebih tua dan sudah bekerja maka ia pasti akan dinikahkan secepatnya oleh kedua orangtuanya. Apalah daya. Belum saatnya untuk menikah.
Naruto membelai surai raven Sasuke. "Jangan bilang begitu, Suke. Aku lah yang memutuskan untuk mencintai berondong sepertimu. Aku harap kau belajar yang serius ketika di asrama nanti. Hubungi aku kalau tidak sedang sibuk. Ok. "
Sasuke memandang wajah cantik kekasihnya dan mengusap pipi kuningnya. "Ok, cantikku. Aku pasti belajar yang serius dan rajin. Sasuke itu jenius lho. Don't forget it. "
"Yes, i see. You're so smart and.."
"Most handsome man in your heart and of the world. Hn."
"Narsis sekali nih bocah. Haha! "
"Bocah juga udah bisa bikin dedek bayi dan bikin gadis pirang dewasa ini jatuh hati klepek - klepek.". Sasuke mencolek hidung Naruto.
"Huh. Dasar, Suke. Iya, aku akui kalau kamu bocah ayam yang udah bikin aku berpaling dari kekasihku."
"Itu artinya pesonaku sebagai pria yang masih bocah ini tak terkalahkan meski oleh mantan kekasihmu yang aneh itu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetanggaku yang Manis (End)
FanficSasuke seorang siswa SMA biasa yang belum pernah jatuh cinta meski dirinya sering kali menolak cinta dari para gadis. Ia merasakan perasaan asing terhadap teman onlinenya yang ternyata adalah tetangganya sendiri Sasuke yang hanya ke luar rumah untuk...