Lembar Keempat

297 46 10
                                    

Dulu kita pernah saling mencinta,Membagi hati dan rasa,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dulu kita pernah saling mencinta,
Membagi hati dan rasa,

Bersama melukiskan merah muda
Yang kita tanam bersama dalam jiwa,

Jika ku tanya saat ini,
Apa masih ada merah muda itu?
Yang kita mulai dengan goresan tawa, dan mungkin akan berakhir dengan garis luka,

Namun kamu tidak menjawab,
Seolah merah muda telah berubah mejadi gelap,

Aku masih mencoba mengembalikannya,
Seperti dulu, sebelum awan kelabu datang dan membuat kisah kita menjadi sendu,

Namun aku semakin rapuh seperti kayu,
Dan tak mampu mengembalikannya seperti dulu,

Aku pergi,
Ku titipkan merah muda itu yang kini menjadi kelabu,

Aku pergi,
Semoga kamu tahu, seperti apa lukanya diriku.

~kim taehyung~

......
......

"Uuuh...bagian yang ini terasa sangat menyedihkan untukku" komentar Seokjin.

Taehyung memiringkan kepalanya "Kenapa?"

"Coba cermati kalimatnya" tunjuk Seokjin "Yang aku tangkap di sini adalah perasaanku padamu yang berubah dan kau yang akhirnya memutuskan untuk pergi"

Taehyung membaca kembali deretan kalimat di cerita itu lalu mengangguk setuju.

"Ah, ya kau benar, hyung"

Taehyung kemudian memandang Seokjin penuh tanya "Lalu kenapa?"

Seokjin menarik nafas, ia membenarkan posisi tidurnya hingga ia bersandar ke kepala ranjang.

"Perasaan ku padamu tidak mungkin berubah, sayang.. lagipula membayangkan mu pergi itu menyakitkan" ucap Seokjin pelan.

Taehyung terkekeh kecil, ia mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan Seokjin.

"Yak, ini kan hanya cerita, sayang.. Lagi pula kalau benar nanti perasaanmu berubah aku tidak akan menyerah semudah itu"

"Huh?"

Taehyung mengulas senyum manisnya.

"Aku akan berusaha agar kau kembali jatuh cinta padaku. Kau tau hyung, aku tidak pernah melepaskan milikku secepat itu" ucap Taehyung secara mengedipkan matanya

Seokjin tertawa, ia kemudian menarik Taehyung ke dalam dekapannya.

"Kau tidak perlu berusaha keras. Senyum dan tatap matamu saja sudah membuat hatiku luluh. Jatuh cinta padamu semudah itu, Taehyung"

Taehyung mendengung, ia mendongak dan mengecup dagu Seokjin.

Seokjin sudah bersiap untuk 'menyerang' Taehyung kalau saja pemuda manis itu tidak mendorong pelan bahunya.

"Kita teruskan nanti, sekarang ayo kembali baca cerita berikutnya"

Seokjin mengangguk, tangannya membuka halaman berikutnya.

Bersambung ke lembar kelima....

THE SCENERY OF DECEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang