"Ada acara apa sih? sampai banyak makanan seperti ini?."
tanya june dengan malas duduk di sofa hanbin, yang pasti bersama dengan teman teman lainnya, bobby dan jisoo yang melihat jennie dan hanbin semakin lengket hanya tertawa pelan.
"Aku juga tak tau, tapi tak apa, lagi pula ini makan gratis, emangnya kau tak mau?." celetuk jinhwan yang selalu semangat soal makan gratis.
"Hm ngomong ngomong, aku penasaran bagaimana bisa yeri menyukaimu, kau tak mengajak yeri makan di pernikahan orang kan?." oceh yunyheong.
"Tidak lah, aku masih punya harga diri, di banding kau, pasti kau mengambil lipbalm milik seulgi kan?." balas jinhwan tak mau kalah, dengan membawa makanan di tangannya.
"Aish, tutup mulutmu sebelum aku cekokin kau dengan lipbalm nivea ku yang mahal ini." yunyheong melempar pelan bantal kearah jinhwan, membuatnya sedikit tersedak.
"Hyung, kau tak menyiapkan kinder joy untuk ku?." celetuk chanwoo saat melihat meja makan tak ada jajanan kesukaannya.
hanbin menoleh lalu menggeleng acuh, "Ck! jahat kau hyung!." chanwoo merajuk lalu kembali terfokus pada layar ponselnya dan melanjutkan permainan perang perang'annya.
" kak yoyo, kau tak mau melihat aku punya apa?." tanya rose membuat yunyheong menaiki dagunya mengkode penasaran.
"Tada.." rose menunjukan lipbalm nivea yang baru saja keluar beberapa hari lalu, kemudian memberikan pada yunyheong.
dengan antusias yunyheong berteriak sendiri saat rose memberikan padanya, "woah ini keluaran terbaru kan? kapan kau membelinya, bukannya belum tersedia di toko?."
"Aku membelinya di toko yang sudah lebih dulu memproduksinya, itu untukmu saja, aku sudah membeli banyak." serunya semakin membuat yunyheong berteriak antusias, teman temannya yang mendengar menutup kuping saat yunyheong berteriak.
"Makasih rose cantik, walau terkadang kau seperti kaktus tetapi kali ini kau terlihat seperti bunga mawar sesungguhnya, aku mencintaimu." ujarnya dengan bahagia, matanya masih tertuju pada lipbalm itu.
june yang mendengar seketika geli dengan perkataan yunyheong, "Hei! rose punyaku, jangan nyatakan cinta seperti itu lagi!."
Masih terfokus melihat rinci lipbalm di tangannya, "Yaya, terserah kau saja." yunyheong mengibaskan tangannya acuh.
Di sela sela pertengkaran dan tawa, tiba tiba bobby menepuk tangannya mengkode agar memberi attention untuknya karna ingin menyampaikan sesuatu yang serius.
"Boleh kah aku meminta perhatiannya sebentar?." ujarnya."Ada apa?." donghyuk yang tadi'nya terfokus berbincang dengan lisa menoleh dan diikuti beberapa temannya.
Bobby dengan senyum sumringahnya berjalan mendekat ke arah jisoo, mengeluarkan tempat cincin berwarna merah dari sakunya, kemudian menurunkan satu lututnya sedikit rendah dari jisoo lalu memperlihatkan cincin yang cantik pada jisoo. "Mau kah kau menjadi istri ku?."
jisoo yang mendengar pernyataan itu keluar dari mulut bobby, rasanya kini ia kehabisan oksigen karna saking bahagianya, pipinya pun merah karna sedari tadi sudah memperlihatkan senyum yang sangat lebar, kemudian jisoo mengangguk pelan.
Semua yang memperhatikan kedua insan itu ikut bahagia walau sedikit komen aneh.
"Alay sekali dia."
"Waahh, andai saja aku juga di lamar seperti itu."
"Sosweet, aku iri pada jisoo onnie."
"Hyung, kau yang terbaik."
"Cepat pakaikan cincinnya bodoh, mau sampai di colong tuyul?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Get married
Fanfiction"Walaupun kita menikah paksa, setidaknya aku ingin kita akur." "Kenyataannya aku membencimu! itu tidak akan pernah berubah, Jalang!." "Hei! aku bukan jalang! jangan asal bicara!." 🕊- Seberapa pun kau membenciku, aku adalah wanita yang harus terus...