Terdengar suara mobil yang datang bersama sama, kemudian 7 lelaki itu memasuki rumah hanbin bersama sama, sudah terpasang rapih banner dan balon balon di atasnya.
"Woah, sepertinya rumah mu akan menjadi tempat dugem ibu ibu." seru jinhwan masih melihat rinci dekorasi dari para istri.
memutarkan bola matanya malas kemudian berjalan lebih dulu di susul dengan 6 lelaki di belakangnya, "Kalian sudah datang?." seru lisa dengan antusias.
"kalian bersama sama? kok bisa." ujar jisoo sembari menunjuk satu persatu lelaki di hadapannya.
jinhwan langsung menghampiri meja makan lalu duduk di kursi, "Iya tadi kami menghampiri kantor hanbin, apa kalian akan diam di situ saja? makanan ini tak bisa habis dengan sendiri kan?."
semua yang tadinya terdiam sembari menatap kini sudah menduduki kursi yang kosong, Jennie - hanbin , yunyheong - seulgi, jinhwan - yeri, chanwoo - wendy, bobby - jisoo, donghyuk - lisa, dan june-rose. Kemudian menyantap makanan yang ada di meja.
"Aku senang bisa bertemu kalian lagi seperti ini." ujar lisa kemudian para wanita mengangguk antusias.
"Yapp! benar sekali, aku bersyukur bertemu kalian." jawab yeri dengan senyuman sumringah.
"Dan aku juga bersyukur bisa kenal dengan kalian semua." timpal wendy.
"Oh iya, omong omong, kalian blm mau mempunyai anak?." ujar yunyheong menunjuk wendy dan chanwoo.
"Euummm, kita akan memikirkannya." balas wendy cepat.
"Cepat cepat punya anak, hidupmu tak kan sempurna kalau belum mempunyai anak." ujar hanbin kemudian semua bersorak.
"dulu saja kau menentang ibumu.." seru bobby kemudian mendapat tatapan sinis dari hanbin.
"Hei! itu kan dulu!." omel hanbin lalu teman temannya tertawa melihat ekspresi hanbin yang kecut.
"Rose, nivea sudah mengeluarkan produk terbaru loh, kau sudah beli?." tanya yunyheong kemudian rose mengangguk antusias, june yang mendengar jadi malas kalau sudah membahas lipbalm — di meja rias rose terpampang jelas nivea dengan jumlah yang banyak.
"Aku sudah membelinya banyak, kau sudah?." jawab rose lalu yunyheong mengangguk.
"Dari pada membeli lipbalm, mending untuk kita kuliner di myeong dong ya ga sayang?." ujar jinhwan menyenggol lengan yeri kemudian di balas anggukan setuju dari yeri.
"Ah kalian kan memang suka makan." timpal bobby.
"Lebih baik suka makan di banding suka wanita lain ya kan?." seru jinhwan dengan bangga tetapi sedetik kemudian mendapat pukulan kecil dari yeri.
"Ck! jangan membahas wanita lain." omelnya kecut membuat semua tertawa.
"Eh iya iya maaf ya sayang, aku ga bermaksud." rujuk jinhwan.
"YAK! mahluk bucin! kalau mau berpacaran mending keluar saja, nonton bioskop saja sana." ujar hanbin.
Mereka semua kembali berbincang bincang, lihat saja kini meja makan yang sudah seperti kapal pecah karna kegilaan dari dua lelaki siapa lagi kalau bukan Bobby dan june, mereka membuat lelucon hingga semua tertawa terbahak bahak.
✨-✨
"Hari ini sangat lelah." jennie membaringkan tubuhnya di kasur karna terlalu lelah membersihkan semua sampah yang tersisa dari acara Long time no see dadakan itu.
hanbin yang baru saja masuk kamar melihat jennie sudah terbaring, ia segera naik lalu memeluk dan mencium kening istrinya itu dengan gemas. "Ck! hanbin aku lelah." omel jennie memukul pelan lengan hanbin.
menghentikan aktifitasnya lalu menatap jennie dengan senyuman di wajahnya, membuat jennie semakin kesal, "Besok mau mengunjungi ibu?."
jennie menatap hanbin dengan antusias karna kini matanya terbuka lebar, "Ah benarkah? tapi apa kau tidak bekerja?." tanya'nya.
hanbin mengangguk, "Iya, aku akan mengambil cuti sehari. Kalau kau lelah, istirahat saja, biar aku yang menemani haruto malam ini." ujarnya lalu kembali mencium lama kening jennie.
balas jennie dengan senyuman manisnya, "baiklah kalau begitu, ayah hanbin." seru jennie kemudian membenarkan posisinya.
beranjak turun dari kasur, hanbin menatap sebentar wajah cantik jennie yang sudah memejamkan matanya kemudian tersenyum manis — Apa yang dia pikirkan?!.
Menghampiri haruto yang kini tengah bersama pengasuh, hanbin mengambil alih pekerjaan pengasuh itu lalu menyuruhnya untuk istirahat kemudian hanbin membawa haruto kedalam kamar bersama jennie.
Menatap lekat wajah anaknya itu dengan sedikit tersenyum, karna wajah haruto menjiplak persis seperti wajah hanbin, mulai dari bibir kemudian alis, tak bisa di pungkiri bahwa hanbin memang benar benar bibit unggul. "Haruto, kalau kau sudah besar, temukan wanita seperti ibumu ya, pastikan kau menjaganya." ujarnya pelan sembari mengelus lembut rambut haruto.
hanbin benar benar daddy abble banget, tapi karna hanbin merasa sedikit lelah jadi ia tertidur saat menemani haruto main hingga kini keduanya saling memeluk.
•••
Jennie bangun lebih awal, merasa matahari belum terbit ia harus segera menyiapkan sarapan untuk hanbin dan haruto, saat ingin beranjak menuruni kasur, langkah jennie terhenti melihat ayah dan anaknya tidur dengan berpelukan benar benar membuat jennie gemas. "Dasar anak kecil." gumamnya lalu tertawa pelan.
keluar kamar kemudian beranjak kedapur, memasak makanan kesukaan hanbin Nasi goreng, mengingat betul bagaimana hanbin menolak masakannya dulu membuat jennie tertawa tawa sendiri karna flashback.
"Apa yang kamu fikirkan?." tanya hanbin. Membuat jennie sedikit terkejut kemudian kembali terfokus pada bawang merah. "Kau gemes." jawabnya sembari tertawa.
hanbin yang melihat jennie terlihat bahagia kemudian ia menghampiri jennie lalu memeluknya dari belakang. Wangi dari tubuh jennie masih menjadi favorit hanbin sampai saat ini, mengingat jennie yang membuat hari harinya menjadi sempurna ia merasa beruntung mendapatkan istri seperti jennie. "Terimakasih, terimkasih karna sabar atas sikapku, terimakasih sudah melahirkan anakku, terimakasih sudah memberikan cintamu dengan tulus padaku, terimakasih karna mau memaafkan segala kesalahanku." gumamnya telat disamping telinga jennie.
mendengar pernyataan dari hanbin yang terdengar sangat tulus itu. Jennie tersenyum lalu mengelus lembut tangan hanbin yang melingkar di pinggangnya. "Terimakasih karna kau mau menerimaku." ujarnya pelan.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Get married
Fanfiction"Walaupun kita menikah paksa, setidaknya aku ingin kita akur." "Kenyataannya aku membencimu! itu tidak akan pernah berubah, Jalang!." "Hei! aku bukan jalang! jangan asal bicara!." 🕊- Seberapa pun kau membenciku, aku adalah wanita yang harus terus...