"Mimpiku hanya satu, yaitu bersama kembali dengan Papa dan Mama."✓Zelbin✓
Zelbin dan kedua orang tuanya tinggal di sebuah Perumahan Matahari Gading Permai. Perumahan dengan keramaian yang sangat tertera di internet maupun di kehidupan nyata. Perumahan yang sangat terkenal akibat kekayaan penghuninya, yang termasuk kedua orang tua Zelbin.
Suatu malam.
Zelbin dan kedua orang tuanya sedang duduk di ruang tamu nuansa merah emas. Berbalut kehangatan dan canda tawa disela-sela obrolan yang menyenangkan. Mereka meluapkan segala unek-unek dan kepenatan keseharian. Mereka saling memberi nasihat dan kata-kata yang mengesankan, kata-kata yang tidak akan di lupa oleh siapa pun."Zelbin... kalau semisal Papah sama Mamah pergi duluan. Zelbin harus tetap semangat, ya! Intinya, Zelbin enggak boleh yang namanya menyerah dan mengeluh. Karena Papah tau, Zelbin akan kuat dan selalu maju walau kamu harus tinggal seorang diri," ucap Papa-nya, yang mengusap puncak kepala Zelbin.
"Papa ngomong apa sih? Kalian akan selalu bersama Zelbin, selamanya!" tegas Zelbin.
Papah nya hanya tersenyum tipis. Raut wajah yang tertera seperti menahan tangis. Matanya seperti menahan segala luka dan lara, yang tidak mau diceritakan kepada siapapun. Meski, tidak sanggup lagi.
"Mama juga, mau titip pesan sama kamu. Jangan terlalu berpengaruh sama hal yang buruk, hal yang membuat kamu patah semangat. Intinya, kamu harus siap dengan segala ujian yang Tuhan berikan. Ya walaupun rintangannya sangat berat," kata Mamah nya, yang meneteskan air matanya lebih dulu.
Zelbin yang mendengar penuturan ucapan kedua orang tuanya mendadak kesal. Dia segera bangkit, mengubah raut wajah seperti menahan segala kekecewaan, dan hati yang mempunyai firasat akan ada sesuatu yang buruk.
"Kalian...! Akan tetap bersama Zeze di sini! Kalian juga enggak akan ninggalin Zeze! Kalian enggak boleh ngomong kaya gitu lagi ke Zeze! Karena, Zeze enggak mau kehilangan kalian! Zeze sayang sama kalian berdua!" ucap Zelbin, dan menangis.
"Ze... suatu ketika kamu akan mengerti, sayang! Kamu tinggal tunggu waktunya saja. Papah takut sebelum Papa titip pesan sama kamu, Papa sama Mama malah sudah pergi dulu," ucap Papanya.
Tiba-tiba. Pintu terketuk kencang oleh seseorang. "Tuan Zero! Keluar anda!" teriak seseorang.
"Ze... kamu cari tempat aman dulu ya, sayang!" perintah Mamah nya.
Zelbin menggeleng, dirinya ingin ikut dengan kedua orang tuanya. "Zeze ga mau! Zeze mau sama kalian! Zeze takut sendiri," tolak Zelbin.
"Zeze... dengar Mama sayang. Apa pun kejadian nantinya, kamu harus tetap kuat, kamu enggak boleh lemah. Kamu enggak boleh menangis, apalagi kamu terus mengingat. Intinya, jika kita berpisah, itu sudah menjadi takdir yang terbaik untuk Mama, Papa, dan kamu sayang," ucap mamanya, yang mencium puncak kepala Zelbin.
"Jadi... Zeze mau, ya. Untuk pergi dari rumah ini, cari tempat yang aman." Zeze mengangguk, kemudian dia berlari meninggalkan mamanya yang masih menangis menatap kepergian Zelbin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reydevjenal [Sudah Terbit]
Genç Kurgu"Gue berjanji sama diri gue sendiri bahwa gue akan mencari tahu siapa yang udah bunuh papa dan mama. Walaupun mereka udah mau meminta maaf dan bertekuk lutut di hadapan gue sambil nangis-nangis, gue enggak akan maafkan," ucap Zelbin, sembari terisak...