BAGIAN DUA (revisi)
Memang cocok si penghianat sama si pelakor bersatu. Kaya keren keren gimana gitu.
***
Sudah menunggu hampir lima belas menit Jes datang dengan motor maticnya. Yas langsung menaiki motor itu dengan segera motor Jes melaju sangat cepat membelah jalanan Jakarta yang lumayan sedikit lenggang. Jes melirik kaca spionnya lalu menghembuskan nafasnya kasar.
"Lo nangis mulu gak takut air mata lo habis. Dasar cewek lemah!"
Jes mempercepat laju motornya membuat Yas terpaksa harus mengeratkan pelukan pada cowok itu.
"Jes pelan-pelan napa tubuh gue udah mau terbang."
"Yas berbicara hati abang Jes pun bahagia. Hiya hiya."
"Basi. Gak lucu."
Yas menggelengkan kepalanya saat Jes mau mengantarkannya ke kelas. Yas sudah menolak beberapa kali tapi liat saja. Cowok itu sudah berjalan jauh di depan Yas. Yas menghentakkan kakinya kesal. Dia menyusul Jes yang sudah berjalan semakin jauh.
Sebenarnya siapa yang mau dianter sih? Jes apa Gue? Desis Yas.
"Udah sampe sini aja Jes," kata Yas saat cowok itu juga mau masuk ke dalam kelasnya. "Nanggung." ucap Jes lalu berjalan melewati Yas.
"Gue udah duduk dan silahkan keluar." Usir Yas tidak suka dengan keberadaan cowok itu.
Yas menjerit kesal. Jes malah duduk di atas mejanya sambil memainkan ponsel.
"Jes lo bisa enyah kah dari hadapan gue?" tanya Yas frustasi.
"Gue capek abis berjalan dari parkiran sampe kelas lo. Istirahat sebentar gak bakal lo mati kali."
"Siapa suruh lo nganterin gue!"
"Hati nurani."
"Bawa aja sih pacar lo si Nurani bodo amat!" Ketus Yas.
"Kalau lagi cemburu lo keliatan cantik."
Jes mengerling.
"Gue mau lagi ngapa-ngapain juga tetep cantik."
Yas mengambil buku yang berada dikolong meja untuk menimpuk kepala Jes. Tapi niatnya terhenti kala mendengar suara yang familiar baginya."Reno sekarang sama aku ya duduknya."
Yas melirik sekilas ke arah pintu. Dia berdecih melihat kelakuan kembarannya, bergelantungan di tangan orang gak beda jauh sama monyet. Jijik. Itulah kata yang memenuhi hati dan pikiran cewek itu.
"Memang cocok si penghianat sama si pelakor bersatu. Kaya keren keren gimana gitu." celetuk Jes tiba-tiba.
Ucapannya yang keras membuat semua orang menatapnya. Terutama mata tajam milik Reno yanhg sudah siap menusuk siapa saja yang berani mengusiknya dengan tatapan mematikannya.
"Jes silahkan pergi dari sini." usir Yas sebelum cowok itu berbuat ulah.
Jes turun dari meja lalu menghampiri dua manusia yang berdiri mematung di depan pintu keluar. Mereka menatap Jes tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jes And Yas 2020
Ficção AdolescenteSemuanya terjadi tanpa aku duga. Semuanya terasa begitu cepat. Kalau waktu bisa diputar aku hanya ingin mencintaimu, tanpa ada yang lain. Semoga kamu selalu mencintaiku. Kesabaran yang kau miliki membuat aku tambah menyesal, maafkan aku yang egoi...