Beautiful Love

72 7 5
                                    

"Sayang... ingin lanjut bersekolah dimana kamu nanti?" tanya Zen antusias kepada Risa.

"Aku...aku masih bingung sayang," jawab Risa serak dengan raut wajah bersedih menunduk, ia yang dulu memiliki wajah cantik berseri, dan kulit putih halus sekarang memiliki kantung mata.

"Hei... sayang ada apa dengan dirimu? Ceritalah padaku," Zen memeluk Risa saat itu memberi kekuatan.

"Ti,tidak ada apa-apa sayangku, aku hanya tidak ingin kehilanganmu." Risa menegaskan rasa cintanya yang besar pada Zen saat itu, di pesta perpisahan sekolah menengah. Suaranya tak lagi semerdu saat pertemuan mereka pertama kali tiga tahun lalu.

●●●

Dua minggu lalu

Uhuk-uhuk uhuk-uhuk uhuk-uhuk

Risa batuk-batuk tanpa hentinya dikamar, kamar itu kedap suara jadi tidak dapat didengar oleh orang lain diluar.

A-apa ini? Da-rah??? Darah apa ini. Risa bermonolog, ia kebingungan, ketakutan, ia menangis setelah melihat adanya bercak darah ditangan.

Uhuk uhuk uhuk uhuk

Batuknya semakin keras dan cepat, ia berlarian menuju kamar mandi untuk berkumur-kumur.

A,ada apa ini Tuhan...

Uhuk uhuk uhuk uhuk ia batuk di depan wastafel, bercak darah semakin banyak keluar dari mulutnya.

Ia merasakan sakit di pangkal tenggorokan, rasanya seperti batuk kering. Perempuan itu cepat-cepat mengambil minuman kemudian menenggaknya habis. Rasa kering ditenggorokan tetap terasa, malah semakin menyakitkan.

Nafasnya mulai tak beraturan, sangat sulit menghirup oksigen, suara mengi mulai keluar saat ia mengambil napas. Ia panik dengan kondisinya sekarang, tapi dia bingung, bagaimana caranya untuk memberitahu yang lain? Ia tidak ingin membuat yang lain khawatir...

A-aku tidak apa-apa, aku kuat, aku bisa melewatinya. Risa bermonolog, saat ini dia tidak bisa melakukan apapun, ia sendirian dirumah, enam jam lalu, mereka pamit untuk pergi keluar kota. Dirinya sendirian dirumah megah itu...

Ia tidak bisa memejamkan matanya semalaman, tenggorokannya terasa sangat perih, ia sesak seperti orang asma, padahal dirinya tidak pernah menderita asma, Oh Tuhan ada apa ini...

●●●

AnniversaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang