#03- [ MY FATE WITH A PSYCHOPATH ]

1.8K 79 0
                                    

KAI kini mematikan mesin mobil itu di garasi mobilnya, dimana tempat ini adalah tempat kediamannya.

Rumah yang sangat besar dan mewah ini hanya di tempati satpam, beberapa anak buahnya dan dirinya.

Ia berjalan untuk masuk kerumah gedong itu, anak buahnya kini sudah menyambut kai dengan badan yang di bungkuk kan sempurna tak dihiraukan ia hanya lewati mereka begitu saja saat salah satu dari mereka membukakan pintu untuknya.

Kai membuka jaket tebal itu dan melemparnya di atas sofa, kini ia melangkahkan kakinya menuju lemari pendingin yang tepat berada di ujung ruangan yang tampak gelap itu.

Di bukannya lemari pendingin itu membuat ruangan ini seketika mengeluarkan aroma bau amis yang begitu menusuk hidung. Kai begitu menikmati aroma ini, aroma ini adalah candunya dimana ia bisa kembali mengingat korban-korbannya yang merintih kesakitan dan memohon kepadanya.

Ia memejamkan mata itu sambil menghirup bau amis yang berasal dari organ-organ tubuh yang ia bekukan di lemari pendingin tersebut.

Isi lemari pendingin itu ialah sepasang bola mata yang sudah tercolok pisau, jantung yang gempur, hati, potongan-potongan jari serta organ-organ lainnya yang ia simpan di dalam toples kaca dengan rapi.

Menjijikan, siapapun yang melihatnya pasti akan muntah. Bagaimana tidak aroma dari organ tubuh manusia yang pernah ia bunuh kini disimpan di dalam pendingin itu dan kai, ia sangat menikmati itu semua.

Dan tinggal tersisa dua toples kaca yang belum terisi apapun, kini kai mengeluarkan smirk andalan itu lalu mengusap toples kaca yang berembun itu.

"Ini untuk park Johny dan ini untuk park Yoona" gumamnya sambil mengusap kedua toples itu.

"Astaga hari melelahkan sepertinya aku butuh sedikit hiburan" ucapnya yang kini sedikit memijat tekuk itu.

Kai berjalan kearah ruang tamu ia mendudukan tubuh itu dia atas sofa dan sedikit memijat pelipisnya.

"Henry! Jeon Henry!!" Teriaknya dari dalam sana membuat yang memiliki nama itu terpanggilkan. Dan segera ia pun menghampiri tuannya.

"Ada yang bisa ku bantu tuan?" Tanyanya

"Jangan banyak bicara, Sekarang Carikan aku korban jika tidak becus maka kau yang akan aku lenyapkan!" Geramnya dan tentu saja membuat anak buahnya itu ketakutan lalu ia hanya bisa menuruti semua perintah tuannya.

Sudah hampir 15 menit tapi orang yang memiliki nama 'Henry' itu belum juga kunjung datang. Kai sangat kesal sekarang hingga si pemilik marga 'Jeon' itu kini menghampirinya dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Tuan aku sudah menemukan nya, ia seorang gadis" ucap Henry dengan nafas yang belum bisa terkontrol. Kai pun membuka matanya lalu tersenyum.

"Kau sangat penurut, terus seperti ini" pujinya, lalu ia beranjak dari sana untuk melihat gadis yang akan berakhir tragis malam ini di tangannya.

Kai melangkahkan kakinya menuju teras depan rumahnya, dan kini ia dapat melihat seorang gadis yang sudah terikat dengan mulut yang tertutup lakban hitam.

Gadis itu tampak memberontak saat melihat kai yang kini sudah berdiri di depannya. Seperti biasa kai hanya memberikan smirk andalan nya.

Lalu ia pun menjambak rambut Gadis itu dan menyeretnya nya ke halaman belakang, tak ada yang bisa di lakukan gadis itu selain memberontak dan berteriak meminta pertolongan tapi itu semua hanya percuma.

Kai membantingkan tubuh gadis itu di atas rumput yang berada di halaman belakang, gadis itu tampak ketakutan saat Kai kini mulai berjongkok di depannya dan menatap gadis itu layaknya santapan lezat.

my fate with a psychopath [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang