#20- [ MY FATE WITH A PSYCHOPATH ]

1.2K 55 0
                                    

HAMPA! Semua pengharapan Yoona adalah angan-angan. Satu bulan telah berlalu, kini perut itu sudah semakin membuncit.

Yoona sudah tak tahan dengan semua keegoisan lelaki psikopat itu. Sudah sebulan ini kai tak menginjakkan kakinya ke rumah ini.

Apa yang ia inginkan? Mengapa hal seperti ini harus terulang kembali. Yoona hanya bisa menahan semua kekesalannya pada kai.

Ini mungkin sudah ke seribu kali Yoona menghubungi kai, tapi lagi-lagi nomor yang ia tuju selalu tidak aktif.

Mata itu kini mulai berkaca-kaca sambil meremas ponsel itu dengan kuat.

"akhh!!" Teriak Yoona melempar ponsel itu.

Kesal! Hanya kesal yang ia rasakan sekarang. Cukup sabar ia selama ini padanya.

"Aku tak pernah menginginkan pernikahan ini!!" Marah Yoona dengan tangis yang semakin pecah.

*****

DI sisi lain, ntah sudah berapa korban yang ia lenyapkan. Kekejaman nya semakin menjadi saat ia mengetahui bahwa Yoona sedang mengandung malaikat kecil di dalam perutnya.

Kini satu kamar apartemen itu Begitu sangat tak layak di pandang, bagaimana tidak? Kamar itu hanya di penuhi botol-botol minuman keras dan juga puntung rokok yang berserakan dimana-mana.

Perlahan mata itu terbuka, menampakkan langit putih kamar apartemen itu. Kai menatap jam weker yang berada di nakas tepat di sampingnya.

Kini waktu menunjukkan pukul 05:00 PM. Ia hanya mengendus kasar lalu menatap ke arah ponsel yang bersebelahan dengan jam weker itu.

Dengan berat hati ia mengambil ponselnya, jujur saja sudah hampir selama satu bulan ini ia tak memakai ponselnya.

Ia menghela nafasnya lalu menekan tombol power tersebut. Tak butuh waktu lama kini ponsel itu sudah menyala.

Banyak sekali notifikasi yang bermunculan, hingga mata itu terfokus pada satu nama yaitu Yoona.

Ia membuka riwayat panggilan tidak terjawab itu. lalu menekan nomor ponsel milik Yoona.

Dan ternyata ada seribu seratus dua puluh tiga panggilan tak terjawab dari istrinya itu.

Kai menatap ke arah jendela apartmen, lalu ia mengusap rambut nya kasar. Rahangnya begitu mengeras.

Ia pun kembali meletakan ponselnya lalu beranjak dari tempat tidurnya untuk pergi membersihkan diri.

*****

"PERMISI, nyonya muda" panggil Henry membungkuk.

Yoona yang sedang duduk di sofa dengan tatapan yang menghadap kearah luar yang langsung menampilkan pemandangan taman rumahnya.

"Maid kami bilang, sudah hampir lima hari ini nyonya tidak pernah menyentuh makanannya"

"Apa masakannya tidak enak?" Lanjutnya.

Yoona masih diam tak menjawab, mata itu masih setia menatap ke arah taman.

"Jika tuan Kim tahu, maka ia akan marah besar"

Entah ada petir menyambar, tiba-tiba kekesalan itu kembali muncul saat mendengar nama 'kim'.

Yoona pun mengalihkan tatapannya, ia menatap Henry dengan tidak suka.

my fate with a psychopath [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang