#27- END [ MY FATE WITH A PSYCHOPATH ]

1.7K 80 20
                                    

LANGKAHNYA selalu mengikuti kemana perginya Yoona. Mulai dari membeli peralatan bayi, mengunjungi perpustakaan, Playground hingga kini langkahnya mengikuti Yoona yang sedang berkutat dengan masakannya.

"Ingin ku bantu?" Ucap kai memberi tawaran. Yoona menoleh "tidak perlu kau tunggu saja sebentar lagi juga matang" ujarnya. Kai mengangguk.

Lalu ia melangkahkan kakinya kembali menuju meja dekat dapur. Ia berhenti lalu matanya tertuju pada kalender yang berada di atas meja tersebut.

"Hari ini, cepat sekali" helanya.

Yoona yang sudah menyelesaikan acara memasaknya pun kini matanya menatap ke arah kai yang sedang berdiam diri depan meja itu.

"Kai? Kau sedang apa disana?" Tanya Yoona sambil meletakan beberapa piring di atas meja makan itu.

Kai menoleh, lalu menghampiri Yoona yang tampak memperhatikannya. "Perutmu sudah terasa mulas?" Tanya kai tiba-tiba.

Kini posisi mereka sudah berhadapan. Yoona menatap ke bawah, perutnya. Ia memegang nya lalu menatap kai. "Tidak sama sekali" balasnya.

"Tapi perkiraan nya hari ini kan?" Tanya kai lagi sambil mengusap perut yoona. "Ehemm, eonni bilang hari ini. Tapi entahlah aku belum merasakan apa-apa" bingungnya.

Kai diam menatapi wajah Yoona. Yoona mengkerutkan alisnya "apa ada sesuatu di wajahku?" Penasaran sambil meraba wajahnya. Tapi tangannya di cekal oleh kai.

"Ada.." jedanya.

"Cantik, dan ketulusan mu" lanjutnya membuat Yoona salah tingkah sekarang.

"Aigoo... Apa yang kau lakukan? Kau baru saja membuat pipi ku memanas" protesnya sambil menepuk-nepuk pelan pipinya dengan pandangan yang di alihkan ke arah lain.

Kai masih diam, lalu membuka mulutnya kembali "Boleh aku minta sesuatu?" Tanya nya.

Yoona menatapnya kembali "apa?" Baliknya.

"Peluk aku" pinta kai. Yoona mengerutkan dahinya bingung. "Tumben sekali"

"Tidak boleh?" Tanya kai lagi. Yoona pun mendekati nya lalu memeluknya "tentu saja boleh, ada apa? Kau baik-baik saja kan?" Tanya Yoona.

"Seperti ini dulu sebentar saja" ujar kai sambil memejamkan matanya.

Yoona diam sambil menepuk-nepuk pelan punggung kai.

"Hmm.. aku pasti akan merindukanmu" deham kai dengan mata yang masih terpejam.

Yoona mendongkak "kai kita kan setiap hari bertemu, mengapa sikapmu jadi aneh seperti ini" bingung Yoona lalu melepaskan pelukannya.

Yoona mendudukan tubuhnya di kursi meja makan itu. "Kemarin kau sudah janji jika sudah baikan kau akan cerita padaku, sebenernya apa yang terjadi?" Lagi-lagi Yoona penasaran.

Kai mendekatinya lalu memeluk Yoona dari belakang dan meletakkan kepalanya di pundak yoona. "Aku baik-baik saja" yakinnya.

Yoona menghela, lalu meraih lengannya yang ada di atas dadanya dan mengintruksikan untuk kai duduk di kursi sebelahnya.

"Kau selalu berkata baik-baik saja, tapi hati mu tidak kan?" Tanya Yoona sedikit menekan dan masih menggenggam lengan kai.

"Kau merasa tidak nyaman ya? Aku seperti ini?" Balasnya. Yoona menggeleng.

"Aku bukan merasa tidak nyaman kai.., aku ingin kau lebih terbuka padaku" helanya.

"Apa itu sulit?" Lanjutnya menatap kai.

"Aku minta maaf" lagi-lagi Yoona menggelengkan kepalanya.

"Aku tak butuh maaf mu kai..."

"Tapi setelah kau pulang dari Italia sikapmu aneh padaku kai, sikap kejam mu perlahan hilang, kau baik padaku, kau mengakui anak yang ku kandung, dan bahkan kau..." Jedanya.

my fate with a psychopath [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang