#09- [ MY FATE WITH A PSYCHOPATH ]

1.5K 72 0
                                    

DUA bulan sudah berlalu, kini yang terperangkap di dalam kamar tidak terurus itu semakin memburuk dengan tatapannya yang kosong, Yoona.

Kini gadis itu sedang menatap pemandangan kota Seoul dari balik jendela berdebu itu. Tubuhnya tampak kurus hingga tulang-tulang di tubuhnya begitu menonjol.

Raut kesedihan itu tidak pernah hilang dari wajahnya semenjak kepergian ayahnya. Yoona selalu menangis saat mengingat kembali sosok ayah yang selalu terlintas di benaknya.

Hingga kini perut itu begitu terasa mual dan kepala yang mulai sedikit berputar, Yoona tak bisa menahannya wajahnya tampak begitu pucat.

Ia pun berjalan dengan merangkak kearah pintu kamar itu sambil memegangi perutnya yang terasa begitu diaduk-aduk.

"Kai" panggilnya lemah sambil menggedor-gedor pintu itu.

"Kai buka pintunya" panggil nya lagi dengan tangan yang menutupi mulutnya.

Yang sedang mengobrol di ruang tamu sana begitu terganggu dengan suara pintu yang di gedor-gedor gadis itu hingga menimbulkan suara yang begitu bising di telinga.

"Siapa?" Tanya wanita berkepala tiga itu

"Tunggu sebentar" ucap lelaki bertubuh jangkung itu yang tak lain, ia adalah kai.

Kai pun beranjak dari duduknya untuk menghampiri asal suara itu. Diambilnya kunci itu dari kantung celananya lalu membukanya.

Betapa terkejutnya saat gadis yang berada di dalam sana langsung berlari keluar tepatnya ke arah kamar mandi. Mata itu dengan cepat mengikuti kemana gadis itu berlari.

"Yoona kau mau kemana?!" Panggilannya dengan suara yang sedikit ditinggikan.

Yoona pun kini memuntahkan semua isi perutnya, begitu tampak lemas dengan tangan yang bertumpu pada dinding kamar mandi itu.

Kai pun menghampirinya dengan sedikit berlari ke arah dimana gadis itu berada.

Yoona tampak lemas dengan wajah yang begitu pucat. Membuat kai kini tampak memegang pundak gadis itu.

"Apa yang kau lakukan?!" Ucapnya lalu mengendong tubuh kurus itu dan membawanya keluar dari kamar mandi tersebut.

Wanita yang sedang terduduk di ruang tamu kini tampak sedikit terkejut dengan seorang gadis yang berada di gendong lelaki jangkung itu.

"Kai apa yang terjadi?" Tanya wanita itu sedikit panik lalu mengikuti lelaki jangkung itu, tapi kai ia tidak menjawab wanita itu dan terus melangkahkan kaki untuk pergi membawa Yoona ke kamarnya.

Ia merebahkan tubuh lemah itu di atas kasurnya, Yoona tampak begitu memperihatinkan dengan kondisinya yang tampak buruk.

"Tolong periksa dia ren" uajrnya lalu wanita itu pun mengangguk dengan cepat.

Wanita itu adalah seorang dokter, ia rekan kerja kai dan hanya dirinya yang mengetahui siapa lelaki jangkung itu sebenernya, Kim Irene namanya.

Kini wanita itu memeriksa yoona, ia tampak kasihan dengan keadaannya. Di tempelkan nya stetoskop itu pada dada Yoona. Detak jantungnya tidak stabil dan ada hal yang membuat wanita itu terkejut.

Hanya butuh beberapa menit saja kini wanita itu sudah selesai memeriksa yoona, gadis itu kini memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan oleh Irene.

"Mengapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Irene dengan senyumannya, Irene merasa gadis itu ingin mengatakan sesuatu padanya.

"A-apa kau bisa sembunyikan ini dari kai? Tolong jangan beritahu dia dulu" ujarnya begitu lesu, Irene hanya tersenyum menatapnya.

"Jangan khawatir aku tidak akan memberitahu nya" balasnya, membuat Yoona senang mendengarnya.

my fate with a psychopath [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang