11

267 18 0
                                    

Kemarilah sejenak, dan coba rasakan apa yang aku rasa! Aku mohon! .

🍁

"Papaa, bang reyy" Teriak ku pagi-pagi setelah selesai menyiapkan keperluan sekolah,,

"Kenapa sih dekk? Ada yg sakit hm? "

"Ada apa ca?" Tanya papa yang baru turun dari lantai 2

"Hehe, aku mau kasih tau sesuatu" Ucap ku sambil tersenyum lebar

"Ini udah kempes" Lanjutku sambil menunjuk bengkak di mata dan wajahku .

"Alhamdulillah" Ucap papa setelah melihat bengkak di mata ku sedikit berkurang, sebelum kemo bengkak di mata ku sangat parah, bahkan mataku hampir tertutup,,tapi sekarang udah lumayan berkurang walaupun sedikit.

"Gitu dong kamu harus semangat,,jadi kan udah sembuh pelan-pelan, alhamdulillah" Celetuk bg Rey

"Yaudah ca, yuk berangkat sekolah " Ajak bang rey

"Hayuk,caca udh siap ko, pa caca berangkat dulu ya" Ucap ku lalu mencium punggung tangan papa ku

" hati-hati ya rey bawa mobilnya,,kalian berdua harus semangat belajarnya, oh iya cara, kalau ada yang ngehina kamu karena wajah kamu,,anggep aja angin lewat , oke?mau gimana pun wajah kamu, kamu tetep putri papa yang paling cantik,hm" Ucap papa memberi semangat sambil memegang bahu ku

"Siap papa "

*skip sampai di kelas

Pukul 07.15

" Caca, , gimana keadaan kamu? " Tanya dara khawatir

"Alhamdulillah,,Baik ko dar,"

"Syukur lah" Jwab dara

Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi dan kami semua mengikuti pelajaran, walaupun kepala ku sakit lagi, ,dan badanku lemas..

🍁

10.30 bel istirahat bunyi

"Ca, kantin yok" Ajak didin semangat

"Aku? " Tanya ku

"Lah? iya lah, anak nya buk nadia sama pak aziz, yuk ke kantin" Ucap didin memanggil nama orang tua ku

"Rese banget sampe nama orang tua di bawa-bawa,hahaha" Celetuk dara

"Hey ca, gak ke kantin? " Tanya devan tiba-tiba datang ke meja ku..

"Bentar lagi ke kantin kami, lu deluan aja sono, gak usah caper sama caca lah! " Jawab didin sewot

"Ywdh gw deluan" Jawab devan ketus lalu keluar kelas,

"Loh didin, kasian devan nya, " Ucap ku lalu beranjak dari kursi, aku ingin mengejar devan,mau minta maaf karena sikap didin

"Mau kemana? " Tanya didin

"Mau nyusul devan..mau minta maaf" Ucap ku lalu jalan pelan-pelan

"Anjay kejer dia aja cepet, gw ajak ke kantin pake nanya "hah aku? " Ucap didin menyindir ku

"Gak pake "hah" Lah tadi aku denger " Celetuk tiara membela ku

"Eh itu devan, tapi dia ngapain? " Aku memberhentikan langkah ku di balik dinding kelas untuk mengintip devan yang posisi nya di tangga pojokan...

STORY CACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang