07(MENERIMA TAKDIR)

350 26 1
                                    

Dara POV

Jujur aku gak bisa Terima caca sakit parah, aku meluk dia, aku kasihan, sedih, takut ngeliat dia, takut dia pergi, kasian sama Kondisi nya..
tapi dia? Dia malah nyuruh aku dan yang lain gak nangis,, aku gak bisa nahan tangis aku, aku mutusin keluar dari ruangan caca di rawat.. Aku lari ke toilet numpahin semua air mata aku..

#AUTHOR POV

"Hiks,. hiks, kenapa,? hiks, kenapa harus caca, kenapa gak orang lain aja yang sakit, hiks" Ucap dara dalam tangis nya..

Dara pun menoleh ketika ada yang memegang bahunya

"Tiara" Ucap dara lalu membuang muka ke arah lain menutupi kesedihan nya

"Dar,udah kamu jangan sedih aku tau ini semua berat bagi kita,, tapi gak ada gunanya nangis, caca gak akan sembuh kalau kita semua nangis,, yang caca butuh itu doa, pengobatan, dan dia gak boleh stres,, kita harus bujuk dia supaya dia mau sembuh, kita gak boleh putus asa juga" Ucap tiara sedih lalu tersenyum

"Iya kamu bener,, aku gak boleh lemah, aku harus jaga caca juga supaya sembuh, kita lakuin sama-sama ya ra" Ucap dara bijak

"Pasti,,yaudah kita balik ke kamar caca ya sekarang, hapus dulu air mata kamu, cuci muka gih supaya gak keliatan abis nangis" Ucap tiara

"Hm iya"

🍁



Di Kamar rawat caca*

"Ca tau gak burung ,burung apa udah jadi kakak dan udah tua tapi gak tau diri? " Tanya didin

"Apa? " Tanya caca balik

"Burung kakatua" Jwab didin

"Lah kamvret kagak jelas" Ucap devan

"didin jiwa nya terganggu miris aku" Celetuk ridwan

"Lah, aku kan cuman mau hibur ratu caca,,ko para kakek sewot" Jawab didin

"Pala lu kakek" Ucap devan

Kami pun hanya membalas tawaan kecil untuk menghargai hiburan didin,,

"Halo assalamu'alaikum" Ucap tiara dan dara ketika masuk ruangan inap ku

"Wa'alaikumussalam" Jawab, kami serentak

"Ca kamu udah makan belum? " Tanya dara

"Belum" Jawabku pelan

"Astaghfirullah ,mimisan, " Ucap devan lalu mengambil tisu untuk membersihkan darah mimisan ku, tapi aku cegah

"Devan jangan" Cegah ku

"Udah diem ca" Ucap devan lalu membersihkan darah yang keluar dari hidungku dengan pelan-pelan

"Ekhem ekhem ada yang lagi kasmaran nih, kita keluar ae yok cari makan siang sekalian buat caca, yok" Ajak didin sambil menarik tangan dara dan ridwan,

"ihh kalian mau kemana? " Tanyaku

"Nyari makan ,kami semua laper liat kalian Mesra-mesraan, devan nitip ya" Ucap tiara,lalu mereka bertiga keluar dari ruangan ku..

Devan ngga respon omongan mereka,, devan malah natap mata ku sendu, yang malah aku respon,iya kami kontak mata

" devan kenapa liatin mata aku,? takut ya karena mata aku kaya gini sampai pipi ku bengkak? " Tanyaku sedih ntah kenapa air mataku keluar aku langsung ngeliat ke arah lain sambil menghapus nya

STORY CACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang