Day 1

19 7 0
                                    

Ini hari pertama sejak gue dan Alysa memutuskan waktu seminggu untuk memenuhi janji. Kali ini gue duduk tepat di depan kelas gue.

" Sangit..." Teriak suara Alysa seraya tangannya melambai-lambai

Gue tersenyum melihat Alysa keluar dari sarangnya. Dan gue segera menghampiri Alysa yang kira-kira berjarak 80 meter dari gue.

Gue meraih tangannya dan mengajaknya untuk ke taman, tak peduli orang-orang yang saat ini sedang menganggap gue aneh.

" Mau ngajakin ke mana?" Tanya Alysa

" Ke sarang Lo... Gue mau ciptakan lagu buat Lo. " Kata gue

" Hmmm... Lagu? Emang Sangit bisa nyanyi." Jawabnya yang meremehkan gue

" Lo diem aja, duduk dulu."

Gue sebenarnya sama sekali nggak terpikirkan menciptakan lagu untuk Alysa kali ini.

" Kenapa Sangit mau ciptain lagu? "

Gue memandang sejenak wajah manis Alysa yang terlihat lugu ketika menanyakan alasan mengapa gue ciptain lagu buat dia.

" I see your heart Alysa... Seminggu telah berjalan, dan ini adalah hari pertama. Gue ingin buat kenangan untuk Lo. Gue harap setelah Lo kembali sadar ke dunia nyata, Lo masih ingat gue. "

Alysa memandang wajah gue penuh makna,dia bahkan terdiam tak sanggup berkata apapun di depan gue.
Kepalanya disandarkan ke bahu gue.

Dia tetap memperhatikan ketika gue membuat lirik lagu buat dia.

Mengucapkan kata selamat tinggal,
Meski dengan waktu yang begitu singkat
Itu masih terasa menyakitkan,
Namun seperti mimpi yang menghilang setelah tidur semalam.

" Itu bagus Sangit, kalau pake bahasa Inggris atau Korea mungkin tambah bagus." Katanya dengan posisi kepalanya masih di bahu gue

" Oke udah aja, besok kita lanjutin. Sekarang gue mau masuk ke kelas." Kata gue sambil berdiri, spontan langsung menjatuhkan tubuh Alysa yang duduk

" Sangit kenapa nggak bilang kalau mau berdiri..." Gerutu Alysa

" Udah gitu aja ngambek, lebay tau. Oya, nanti sore Lo mau ke rumah sakit kan?"

" Hah? I.. iya saya mau, kamu mau nganterin?"

" Lo tunggu aja di sini sepulang sekolah."

" Okedeh..."

---

Alysa POV

Hari ini first day aku bersama Sangit. Terharu ketika Sangit mengatakan I see your heart Alysa. Pernyataannya selalu terngiang-ngiang di kepalaku, bahkan ketika kepalaku sengaja ku sandarkan di bahu Sangit, rasanya nyaman sekali. Tapi, takdir berkata lain. Dengan menghitung hari, aku sudah tidak akan bersama dengan Sangit. Aku juga tidak tahu, apakah semua yang telah aku alami bersama Sangit akan hilang dan terhapus?

Melihat Sangit menciptakan lagu untuk perpisahan ku dengannya, aku begitu terharu melihatnya, mengingatkan aku dengan Putra. Dulu, Putra mungkin begitu mencintaiku hingga dia terlalu posesif denganku karena tak ingin melihat aku pergi. Dia takut kehilangan diriku.

Tapi aku terlalu jahat karena telah mengabaikan perasaannya. Sekarang ketika aku bersama Sangit, aku merasakan apa yang dulu Putra rasakan. Sebentar lagi aku akan pergi, bukan Sangit yang kehilangan diriku, tapi akulah yang akan kehilangan sosok Sangit dalam hidupku.

Done For Me! ✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang