Malam hari di kediaman jimin dan rose.
Malam ini beomgyu merasa sangat lelah. Sehingga rose merasa sangat lelah menidurkan nya padahal dia dalam keadaan hamil.
Saat itu jimin datang dan duduk disebelah rose yang tengah mengusap kepala anaknya di ranjang.
"Kau belum tidur?" Kata jimin
"Aku belun bisa tidur boemgyu dari kemarin selalu merengek. Padahal dia sudah besar." Rose
"Rose." Panggil jimin dengan sangat lembut.
"Iyaa." Rose
"Terimakasih telah menjadi bagian yang tak pernah akan aku lupakan. Terimakasih telah menjadi ibu dari anak anakku. Dan terimakasih atas semua kebahagiaan yang kau berikan." Jimin.
"Apa kau demam jim?" Kata Rose
Jimin yang melihat kelakuan polos istrinya pun berkata dan memegang pipi nya dan mengelusnya.
"Jim kau adalah segalanya bagiku." Kata rose
"Sekarang kau sudah pandai yah." Kata Jimin
"Ayah sama bunda ganggu boemie. mau tidur aja susah." Gerutu boemgyu yang masih memejam kan matanya.
"Loh kok boemie bangun sih." Rose.
"Orang boemie mau tidur ayah ganggu bunda gimana mau tidur." Boemgyu.
"Loh kok ayah?" Jimin
"Ayah bau ganti baju dulu sana." Usir boemgyu dia masih memejam kan matanya lucu sekali. Dengan gemas jimin pun menarik hidung boemgyu sehingga sang empu pun mengeluh
"Ayaaah... bundaa ayah nakal. Jimin nie pabbo!!" Boemgyu
"Boemgyu." Rose menggelengkan kepalanya karna melihat jimin yang keluar dan masuk lagi cuman untuk menjulurkan lidahnya meledek.
Mereka pun tertawa dan menghabiskan malam bersama.
Di lain sisi
"Soobin kenapa kau belum tidur?" Kata Jisoo
"Loh ibu." Kata Soobin melihat ibunya yang tiba tiba memasukki kamarnya ditengah malam.
"Kenapa kau belum tidur nak." Jisoo mendekati anaknya dan mengelus pucuk kepalanya.
Soobin memang telah memasukki bangku smp jadi dia telah sedikit remaja.
"Ini bu soobin masih ngerjain pr buat besok." Kata soobin
"Coba ibu lihat." Kata jisoo melihat pekerjaan rumah anaknya.
"Ini sangat mudah akan ibu bantu bagaimana?" Kata jisoo.
"Ibu ajarin caranya aja biar soobin mengerjakan sendiri." Kata soobin
"Baiklah jadi garis sumbu jika melalui titik ini akan terjadi rumus. Segitiga lpt di bagi 360°." Kata jisoo
Tanpa disadari di depan kamar seokjin tengah memperhatikan keduanya.
Diapun masuk kedalam tanpa ijin
"Loh ayah dah pulang?" Soobin
"Iya sepertinya kalian berdua sibuk sampai belum tidur padahal sudah malam loh." Jin
"Ibu lagi bantuin soobin mengerjakan pr ayah." Kata soobin
"Ya kalau kamu gak sanggup di lanjut besok juga gak papa." Jin
"Ayah meragukan soobin yah?" Kata soobin
"Hey boy kau itu harus smarth alias pinter biar bisa jadi orang sukses kaya ayah." Jin dengan sombong.
"Ngomong kok campur aduk kaya es campur." Soobin
"Tole tole yo mbok bapak matur yo dimireng ngaken toh." Jin
"Loh itu bahasa apa sih yah?" Soobin
"Bahasa jawa." Jin
"Udah udah ih jin oppa ganti baju sana. Makan nan nya dah siap di meja makan dan ya guno tolong di periksa takutnya dia bangun dan mengambil ps nya lagi." Jisoo
"Okh boss." Jin
"Hii suami takut istri." Soobin meledek.
"Untung anak gue lu." Jin
Jisoo pun tertawa
Di keluarga lisa
Hmmm
.....Lisa tengah duduk di ayunan di balkon rumah nya. Dengan huningkai yangtertidur menyandarkan kepalanya di pahanya.
Dengan menyanyikan senandung tidur lisa mengelus pucuk kepala putranya itu.
"Selamat tidur anak ku."
Katanya menyenandungkan lagu yang ia buat. Sama halnya seperti jennie.
"Lis." Jungkook tiba tiba datang dan mengagetkan nya dia tahu lisa masih sok dengan kejadian yang lalu. Dia memegang pundaknya.
Saat jennie pertama kali keluar. Lisa selalu bertanya kepada jungkook apakah dia boleh menemui jennie atau tidak. Tapi keadaan tidak memungkinkan lisa untuk menemuinya membuat lisa sedikit lengah beberapa hari ini.
Jungkook juga mengharapkan lisa merahasiakan semua dari rose dan jisoo sebelum di pastikan kalau dia adalah jennie yang asli.
"Kau sudah pulang?" Lisa
"Hmm pekerjaan sudah selesai ayo masuk. Di luar sangat dingin kasian hyuka." Jungkook
"Jung... apa sudah ada kabar dari Jennie?" Lisa
"Maaf lis." Jungkook
"Aku tahu." Lisa
Jungkook pun merasa bersalah tapi dia juga tidak bisa membiyarkan istrinya terus seperti ini.
"Lis... berhenti lah memikirkan jennie. Karna dia kau jadi lupa dengan ku dan hyuka." Jungkook
Dia pun mengambil hyuka dan menggendongnya.
"Apa sampai seperti itu?" Lisa
"Iya kau lalai beberapa hari ini." Jungkook
"Maaf kan aku kook." Lisa
"Bukan salah mu. Tapi aku minta agar lisa ku yang perhatian ini tidak khawatir lagi kau yakin kan taehyung pasti akan menjaga jennie." Jungkook
"Hem aku yakin." Lisa
Tersenyum dan menggandeng tangan jungkook yang menggendong hyuka kecil."Ayo masuk." Lisa menggandeng jungkook tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITLE EUPHORIA (END) TAENNIE
Fantasiaku merasa sangat menyayangi ke 2 anak itu seakan rasa ini tumbuh bak seorang ibu pada anaknya tapi aku lupa. jennie andai aku masih punya seorang ibu. yeonjun bersabarlah aku yakin mommy masih hidup. hyunsuk maaf kan daddy anak anak belum saat nya...