kenangan buruk

10.6K 294 11
                                    

~If this were a dream, I wonder how grateful I'd be
I still see you within my dreams
In order to take home all that I've forgotten~

Aku sungguh berharap bahwa ini semua adalah mimpi. Mimpi yang aku ingin segera bangun pada kenyataan yang sesungguhnya.

Namun aku juga tak ingin berpisah denganmu. Yang mana aku hanya bisa melihatmu didalam mimpiku.

~I must pay brush off the dust of my aged memories~

Kenangan lama saat aku bersamamu, sungguh tak bisa kuhapus dari pikiranku.

Setiap detik setiap menit setiap jam saat bersamamu adalah waktu yang sangat berharga.

~In the end, you were the one who taught me
That there's such a thing as never-returning happiness~

Saat dimana kita terpisah karena ucapanmu telah menyadarkanku atas berharganya semua waktu saat bersamamu.

Aku menghargai semua itu, aku menghargai semuanya. Termasuk kenangan buruk bersamamu.

~Even the murky past that I had without a word~

Semua kenangan lama bersamamu selalu ku ingat. Dan selalu kusembunyikan didalamlubuk hatiku paling dalam.

~If you weren't there, it'd remain murky forever~

Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyapu bersih kenangan lama kita.

~~~~

"Naruto-kun! Kemarilah! Bergabunglah bersama kami!"

Aku menoleh pada asal suara. Tepat dibelakangku, berdirilah seorang gadis cantik dengan pesona anggunnya didalam balutan busana sekolah menengah atas. menatapku dengan wajah sumringahnya.

Sembari mengambil sepedaku. Aku menoleh padanya dan membalasnya dengan senyuman lebar andalanku. Niat awal tak ingin ikut dengan mereka. Yaa.. mereka. Kini gadis pujaanku telah bersama seseorang terkasihnya. Kiba Inuzuka.

Yang mana pria itu adalah sahabatku. Teman karibku. Teman yang setiap hari selalu bercerita tentang gadis berkulit putih pucat dengan rambut indigo panjangnya dengan sangat antusias.

Aku? Mana berani mengatakan bahwa aku juga suka padanya. Itu hanya akan merusak pertemanan kami.

Dengan bodohnya aku selalu mendengarkan cerita-cerita (yang bagiku) KONYOLnya. Dan menyetujuinya.

"Kau tahu, kemarin aku bertemu dengannya saat aku berada di toko aksesoris hewan. Sungguh mustahil! Tapi mungkin ini adalah pertanda takdir kami yang terikat oleh benang merah. Ya kan, Naruto!"

"Yahh.. kau benar. Bisa saja itu terjadi. Lagi pula, kapan kamu menyatakan perasaanmu padanya? Cepat katakan saja padanya!"

"Kau benar, lebih cepat lebih baik!"

Tak lama setelah itu, mereka berkencan.

Hatiku sungguh tak karuan.

Ingin rasanya aku memutus hubungan mereka.

Ingin rasanya aku berteriak bahwa aku juga menyukainya.

Aku juga suka pada Hinata.

Aku suka tatapan matanya.

Aku suka sikap anggunnya.

Aku suka setiap helai rambutnya yang tertimpa semilir angin.

Aku suka senyumnya.

Aku suka dia.

Harusnya aku yang bersamanya. Bukan Kiba.

Setiap hari hanyalah kata umpatan yang aku layangkan pada diriku sendiri.

Story of LEMON✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang