.
.
Alexa POVHari ini aku sudah duduk manis di mobil Bryan. Karena tadi memang kelas ku cuma ada kelas pagi aja. Dan selebihnya adalah senggang.
Bryan menawariku untuk mampir ke apartemennya.Aku sih setuju. Karena memang ada yang mau aku omongin padanya hari ini.
Aku berencana memutuskan hubunganku dengannya. Aku gak mau terus-terusan merasa bersalah padanya.
Hanya karena keegoisanku, aku gak mau menyakitinya. Dia sudah cukup bersabar dengan keegoisanku selama ini.
Memang saat aku menerima pernyataan cintanya, aku seperti melampiaskan rasa gundahku padanya.
Aku bimbang saat harus menjawab perasaan Shin padaku. Dan disaat yang tidak tepat Bryan malah menembakku.
'Shiitt... Memikirkan nama Shin aja sudah cukup bagiku membayangkan wajahnya.. Dasar mesum kau Alexaaaa....'
Aku bergumul dengan pikiranku sendiri, saat Bryan memanggil namaku karena ternyata sudah sampai di apartemennya.
Gedung apartemen Bryan termasuk di lingkungan mewah. Ketika tiba diparkiran gedung ini saja berderet mobil-mobil mewah memenuhi area parkiran.
Ketika naik lift aku memperhatikan Bryan memencet tombol 8. Berarti kamarnya ada dilantai 8.
Setelah sampai, dia langsung menuju ke kamar 802.
Membuka pintunya dan menyuruhku masuk.
Kesan pertama kali memasuki ruangan ini adalah 'luas' ."Wahh, rapi juga ya .." kataku langsung nyeplos. Mataku langsung melihat sekeliling.
Untuk tempat tinggal cowok, menurutku ini bisa dibilang bersih dan rapi.
Dia mempersilakan aku untuk duduk di sofa yang ada di ruang tamu nya.
Ruangan itu terdiri dari ruang tamu yang cukup luas, lalu sebelah kanannya adalah kamar mandi dan dapur. Lalu sebelah kiri ada pintu lain yang menurutku adalah kamar pribadi nya.Aku melihatnya menaruh jaketnya di gantungan lalu beranjak ke dapur, membuka kulkas dan mengambil minum untuk disuguhkan padaku.
Aku memang pertama kalinya masuk kesini. Jadi ya mungkin agak canggung buatku juga. Walau dia kekasihku, tetapi aku juga harus jaga image dong, gak mungkin aku grasak-grusuk ditempat orang lain.
"Di minum dulu .. sayang." dia menaruh gelas dan teko berisi minuman dingin di meja tepat depanku. Aku hanya tersenyum.
"Akhir-akhir ini kita jarang bertemu.. Maaf ya aku agak sibuk sama kerjaan papaku."
Bryan memecah kesunyian dalam ruangan. Memang sih dia juga jarang bertemu denganku. Karena perbedaan jam kelas. Kami hanya berkirim pesan teks untuk menanyakan keadaan masing-masing. Dan kadang juga video call untuk mengetahui lagi ngerjain apa."Gak masalah Bry .. Lagian aku juga kadang sibuk kok." aku membalasnya dan tersenyum.
"Sayang .. Aku mau ngomongin sesuatu. Mungkin ini memang agak terlalu cepat. Tapi aku mohon kamu mempertimbangkannya ya.." raut muka Bryan tiba-tiba berubah serius.
Aku menatapnya tak mengerti.
Kenapa tiba-tiba firasatku mengatakan kalau dia akan mengatakan sesuatu yang tidak aku inginkan.Tunggu dulu, dia bukan mau ngajak aku nikah kan??!
Kami pacaran masih sebulan.
Masa sih dia mau ngajakin aku nikah?'Gak.. Gak.. Gak.. Gak mungkin.' aku menepis pikiranku yang terlalu berlebihan. Lebih baik aku dengarkan dulu apa perkataannya. Baru aku akan ngomong kalau aku mau minta putus.
"Ngomongin apa Bry?"
Entah kenapa hatiku ikut deg-deg'an"Sayang .. Mau gak kamu bertunangan denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Milik Ku !!
Ficțiune adolescențiHanya sebuah cerita ringan, hasil imajinasi sendiri .. Untuk mengisi waktu luangQ .. Hehe.. Maaf apabila masih ada typo. Iseng2 bikin cerita dewasa. Kita baca aja yha.. Warning!! 21++ [terdapat adegan vulgar, harap bijak] Bocil minggir!!