.Author POV
Setelah kejadian beberapa hari lalu.
Alexa tak bertemu dengan Bryan sama sekali.Walau kenyataannya Alexa jujur sedikit takut juga kalau seandainya dia bertemu langsung dengan Bryan.
Dan hari-hari Alexa pun terasa damai di kampus.
Walau Shinji masih terus merecoki nya dirumah. Dengan alasan yang sama, minta ajarin ini itu, tapi ujung-ujungnya dia selalu berfikiran mesum.Tapi Alexa sudah tak terlalu ketus padanya.
Sedikit perlahan membiasakan dengan karakter Shinji yang baru.Shinji itu kalau cemburu akan berubah menjadi sangat ganas.
Dan Alexa harus menghafal sifatnya yang itu.Jadi sebisa mungkin dia gak boleh sampai kelihatan ngobrol dengan cowok lain selain Ren.
Sifat posesif nya sangat memberatkan Alexa.
Dan hubungan mereka saat ini memang sudah resmi berpacaran.
Sehari setelah kejadian di apartemen itu. Alexa memberikan jawaban pasti nya ke Shinji. Dia menerima pernyataan cinta cowok yang lebih mudah 2 tahun dibawahnya itu.
Shinji tentu saja kegirangan.
Dan tak henti-hentinya mencium dan melumat bibir Alexa sampai membengkak.Alexa tau kalau Shinji sangat mencintainya.
Dan dia jadi tau, sebesar apa cinta yang terpendam selama masa kanak-kanak itu.Seperti saat ini.
Alexa tengah tersenyum tipis saat menatap ponselnya.Melihat pesan yang membuatnya sedikit geli.
Dari siapa lagi kalau bukan Shinji.
Lihat saja pesannya.
Pesan absurd yang bisa membuat orang membacanya jadi geli sendiri."Baby ... Hari ini aku mau makan yang manis-manis."
"Makan apa?"
"Makan kamu Baby..."Senyum makin merekah saat melihat pesannya berulang kali.
"Dasar iblis kecil mesum!"
Umpatnya lirih. Tapi tak henti-hentinya dia tersenyum.Alexa senang akhirnya perasaannya lega. Dia lega karena sudah tidak lagi membohongi perasaanya sendiri. Ternyata jujur pada diri sendiri itu lebih baik, daripada membohongi terus-terusan. Seperti ada yang mengganjal dihati.
~~~•••••~~~
"Hey... Ngapain senyum-senyum gak jelas gitu?"
Suara Ren membuyarkan keasyikan Shinji yang sedang chatting dengan kekasih tercinta nya itu."Kepo banget sih!" balas Shinji dengan muka sebal. Karena mengganggunya saat sedang asyik-asyiknya.
"Yaela... " Ren langsung duduk di bangku samping Shinji mengabaikan muka sahabatnya yang lagi manyun.
"Eh, kata mu kemarin mama mu bilang kau akan diajak ke kantornya nanti. Apa sudah siap nih jadi ahli warisnya?"
Ren mengingat kemarin Shinji bercerita karena mama nya memang mengajaknya untuk belajar bisnis di kantornya.
Itu artinya mama nya sudah akan mewariskan bisnis keluarga pada sahabatnya ini."Entahlah.. " Shinji menjawab malas.
"Bagus dong kalau kamu jadi bos, aku bisa nebeng ntar jadi gak perlu susah-susah nyari kerjaan." Ren terkekeh sendiri membayangkan Shinji jadi bosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Milik Ku !!
Teen FictionHanya sebuah cerita ringan, hasil imajinasi sendiri .. Untuk mengisi waktu luangQ .. Hehe.. Maaf apabila masih ada typo. Iseng2 bikin cerita dewasa. Kita baca aja yha.. Warning!! 21++ [terdapat adegan vulgar, harap bijak] Bocil minggir!!