Chasing You

3.8K 383 39
                                    

"Baiklah, sekian untuk perkuliahan hari ini. Jangan lupa untuk mengumpulkan tugas yang saya berikan minggu depan. Selamat siang."

"Siang Prof."

Setelah kepergian si professor, para mahasiswa baru ini menggerutu karena tugas yang datang silih berganti. Diujung meja nomor dua dari depan, nampak In menghela nafas lelah. Membereskan buku-bukunya pelan,"Kepalaku rasanya ingin meledak. Sudah kelebihan kapasitas ini."

"Haaaahh aku kira kuliah di jurusan seni tidak memusingkan. Ternyata sama saja." Keluh teman sebangku In, Perth.

"Namanya kuliah itu ya sama saja Perth. Tugas banyak dan selalu buat pusing." Ucap Sing.

In menepuk pundak Perth pelan. Seakan menguatkan temannya itu. Kemudian, In mengecek ponselnya dan melihat banyak spam grup chat dari Pharm, Team, dan Manouw. Tertawa kecil membaca chat-chat absurd teman-temannya.

LINE

Traffic Light Geng

Manouw3008
Diharapkan kepada saudara Intouch Triwinij untuk segera menghadap ke kantin fakultas ekonomi selesai kuliah.

\(●_●)/
Saya tahu anda sudah membaca chat ini saudara In. Jadi diharapkan menghadap sekarang juga.

Manouw3008
Oiiiihhhh In buruan. Angkat pantat teposmu itu untuk kesini! Jangan malas.

\(●_●)/
Si In kan emang pemalas. Sebelas dua belas sama sloth →_→

Intouch
Berisik yaa. Jangan spam chat.

Ph@rm🐹
Buruan kesini. Manouw mau cerita tentang P'Korn.

Intouch
Oke. Aku otw

\(●_●)/
Dasar bucin

Intouch
😜😜😜

"Oh In, mau ikut ke kantin?"

"Kalian duluan saja. Pharm menungguku ini."

Teman-temannya mengangguk mengerti. Tiba-tiba, Perth membalikkan badannya dan berteriak kearah In,"Titip salam untuk kakak kembarmu yang imut itu ya."

"Kau bukan tipenya Perth." In memeletkan lidahnya meledek Perth yang hanya tertawa terbahak.

In berjalan keluar dari fakultasnya sambil menenteng sebotol air dan roti yang dibawanya dari rumah. Sebenarnya dia bisa makan di kantin fakultasnya, tapi karena sahabat dan kembarannya selalu mengajak ya apa boleh buat.'Itung-itung cari suasana baru.' Pikir In.

"Kayaknya harus nabung lebih giat lagi ini. Biar bisa beli mobil. Jadi kan bisa satu-satu mobilnya. Capek kan kalau aku jalan terus ke fakultasnya si Pharm. Udah panas banget lagi ini cuacanya. Oiiihhh." Gerutu In.

Setelah berjalan sekitar 20 menit, In akhirnya sampai di fakultas ekonomi. Berniat melangkah masuk, namun figur yang familiar membuatnya berhenti,"Itu kan P'Korn. Jadi P'Korn itu anak ekonomi ya."

In tersenyum lebar dan menghampiri Korn. Mendudukan dirinya didepan laki-laki berwajah tampan itu.

"Sawadee P'Korn."

Korn mengangkat kepalanya dari buku tebal yang sedang dibacanya. Mengkerutkan alis pertanda terganggu.

"Kamu lagi?! Kenapa selalu ketemu??!!!"

"Itu tandanya jodoh phi."

"Enak saja bilang jodoh. Aku tidak mau punya pasangan berisik kayak kamu. Pusing."

The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang