Sunday Morning(1)

3.3K 329 18
                                    

Hari Minggu adalah hari yang menyenangkan bagi semua orang. Hari dimana kita bisa berkumpul dengan keluarga ataupun beristirahat seharian di rumah setelah enam hari berkutat dengan berbagai macam urusan. Tapi hal itu tidak berlaku untuk keluarga Triwinij. Hari Minggu adalah hari bersih-bersih. Ketiga bersaudara tersebut saling bantu membersihkan rumah tanpa asisten rumah tangga. Peraturan yang dibuat oleh Tharn yang kemudian sempat diprotes adik kembarnya.

"Jangan malas. Ini kan juga rumah kita. Masa setiap hari asisten rumah tangga terus yang bersihin. Sekali-sekali kita juga harus bebersih rumah. Anggap aja ini olahraga." Ucap Tharn waktu itu.

Dan sekarang kita bisa melihat ketiga nak adam ini yang sedang sibuk masing-masing. Tharn yang sedang membersihkan halaman belakang rumah, Pharm yang sedang menyapu, dan In yang sedang mengelap kaca-kaca.

"In habis ini kamu yang mengepel ya."

"Hah? Kok aku? Aku mau bersihin halaman depan Pharm."

"Aku mau cuci baju In. Numpuk itu cuciannya. Nanti biar halaman depan P'Tharn yang bersihin."

"Aaahhh aku capek Pharm."

"Kamu kira aku ga capek heh? Aku juga habis ini mau masak buat sarapan. Jangan banyak ngeluh In. Kita sama-sama capek."

In mengerucutkan bibirnya sebal dan memilih melanjutkan pekerjaan mengelap kaca. Pharm mengangkat bahu acuh dan lebih memilih mencuci baju-baju kotor yang menunggunya.

~1 jam kemudian~

Tharn menatap halaman depan rumahnya sudah bersih. Tersenyum senang melihat hasil kerjanya.

"Tinggal menyirami bunga-bunganya saja."

Tharn hendak mengambil selang, tapi gerakannya terhenti ketika melihat sebuah mobil audi hitam parkir didepan rumahnya. Disusul kemudian seorang laki-laki tampan keluar dari mobil tersebut. Tharn mengerutkan dahi bingung.

"Eum, permisi. Ini benar rumahnya Pharm? Pharm Triwinij? "

"Iya benar." Tanya Tharn.

"Pharmnya ada? Saya Dean senior Pharm di universitas."

Tharn mengangkat alis. Tanda kurang percaya dengan laki-laki didepannya. Walaupun begitu, Tharn tetap membukakan gerbang untuk Dean. Menyuruhnya untuk masuk.

"Ada perlu apa mencari Pharm?"

Dean tersenyum tipis,"Saya mau mengajak Pharm keluar. Menemani saya membeli hadiah untuk adik saya."

"Sepagi ini? Bahkan mall belum ada yang buka." Ucap Tharn tegas sambil bersidekap tangan.

In yang tidak sengaja lewat terkejut ketika melihat Dean berdiri berhadapan dengan phinya. Berpikir kenapa P'Dean bisa ada di rumahnya dan untuk apa. Setelahnya, In berlari ke lantai atas menyusul Pharm yang sedang mencuci baju.

"Phaaaaarrrrmmm"

Pharm berjengit kaget mendengar teriakan keras adik kembarnya,"Apa-apaan In? Jangan teriak-teriak oke. Ini rumah bukan hutan."

In dengan tidak sabaran menarik badan Pharm dan membalikkannya kearahnya.

"Pharm, ada P'Dean dibawah."

Pharm melotot horor,"P'Dean? Dilantai bawah? Seriusan?"

In mengangguk kencang sampai membuat rambutnya bergoyang kedepan dan kebelakang.

"In, itu tolong dijemur ya cuciannya. Makasih." Ucap Pharm sambil berlari ke lantai bawah. Meninggalkan In yang cengo sendirian.

Pharm berhenti mendadak ketika ditangga terakhir. Memegang dada sebelah kirinya yang berdebar kencang.

The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang