Jika keberadaan sering sekali membuat merasa kecil, jika biru terlanjur mengunjungi pada pijak-pijak bumi. Biarkan ia menjelma menjadi apapun yang diinginkannya. Biarkan ia merasa rindu tanpa paksaan, biarkan ia memilih dalam setiap bagian
Sesekali, biarlah ia benar-benar menemukan
Pada sekelebat harum singgungan pundak ramai, pada sudut kursi kedai kopi, pada lagu peneman perjalanan, pada percakapan ketika masih sama terjaga, pada pundak yang selalu kamu sediakan ketika keluh terlontar jua, ketika gemuruh menggaungkan pilunya, ketika samar-samar cemas mengisi kegelisahan
Sesekali, biar dia yang mencari
Mungkin, akan hadir pada tiap aksara yang nanti kau sempatkan untuk baca. Menjelma sebagai puisi romansa, ketika kau dekap segala bentuk pemanis harimu. Menjelma dan melindungimu dari segala bentuk antologi rasa, yang dengan sepenuh hati membawamu kabur dari segala pelik dunia
Mungkin dasarnya, hanya tulisan yang cukup bisa menghangatkan dan senantiasa kau sukai pada unggahan, bukan ada pada rancangan jangka panjang, bukan sebagai sesungguh-sungguhnya penopang
Sejatinya, biarkan karya sastra ini hadir. Sejenak untuk membawamu duduk diantara hari berat, sejenak untuk kau temui meski hanya sesekali, dan mungkin akhirnya keberadaanmu disadari
Sampai prosa berhenti pada halaman terakhir, dan kita sama mengerti bahwa tidak peduli seberapa nyaman dan aman, realitanya ia akan tetap mampu meninggalkan tanpa terduga
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagian pertama: Tulisan tentang kehilangan
PoetryBagian ini menceritakan tahapan biru dari sebuah perpisahan, rupanya isi kepala memberinya ruang berlalu-lalang