Menjalani apapun yang tersisa dari reruntuhan kesakitan hidup, dibalut harapan yang boleh jadi selanjutnya menciptakan ekspektasi dalam diri. Dalam perjalanan mencari kemungkinan Bahagia, mungkin akan bertemu dengan ruang lalu dan ruang pemicu kesedihan yang padahal sebentar lagi berhasil ditanggalkan
Seperti perpisahan yang katamu itu mudah, mudah untuk kau lalui sendiri. Tapi tidak untuk diriku, ada lebam yang terlihat masih membiru sampai sekarang.
Aku sengaja memaafkan, bukan untuk dirimu, tapi untuk diriku sendiri.
Dan jikapun nanti, dipertengah jalan dalam pencarian kau menemukanku kembali, jangan tanyakan keadaan ataupun perasaan. Karena bagiku apa yang telah kau tinggalkan dulu dan sekarang, sudah seharusnya tidak lagi kau hiraukan
Seperti hari-hari sebelumnya, hiduplah bersama apapun yang membawamu. Hiduplah tanpa perlu mengingat cerita lalu
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagian pertama: Tulisan tentang kehilangan
PoesiaBagian ini menceritakan tahapan biru dari sebuah perpisahan, rupanya isi kepala memberinya ruang berlalu-lalang