Cinta Yang Jauh

PROLOG

Prolog

Bukanlah siapa-siapa, hanya orang asing yang terlanjur mencintai. Semua yang ada selalu membuat jatuh hati. Sangat berharga dimata dan jiwa.

Yang namanya hidup, tidak selalu berpihak pada kita. Tidak semua yang kita inginkan dapat terwujud. Mengingat hidup ini bukanlah hidup kita sendiri, namun berdampingan dengan hidup orang lain tentunya.

Terlihat sempurna bukan berarti sempurna. Terlihat baik belum tentu buruk. Terlihat jelek belum tentu bagus. Mata terkadang mudah tertipu, sementara hati selalu merasakan kebenaran.

Seseorang akan terus mencari bagaimana jati dirinya. Jika ada yang mengganjal dalam hidup, pastilah hati resah. Sebelum semua terselesaikan, pasti ada rasa tak karuan. Pernah berbuat salah, pasti semua orang pernah, tapi apakah salah yang telah diperbuat itu?

Membiasakan dengan keadaan, bukanlah hal mudah walau sudah sering merasa. Pertanyaan selalu muncul dalam benak yang paling dalam. Hati pun selalu ingin bertanya tapi urung. Meminta maaf sering terfikir, tapi minta maaf atas dasar apa?

Jika tergelincir dan hampir masuk ke jurang yang dalam akan mengubah semua, terutama berubah menjadi lebih baik, hati pun akan rela menerimanya. Jika begitu, jatuh ke dalam jurangnya sekalipun akan diterima demi mendapat jauh yang lebih baik itu.

Obat yang pahit berkhasiat untuk penderita sakit. Banyak yang membutuhkan obat pahit itu agar tubuhnya selalu baik, bahkan yang bergantung padanya tidaklah sedikit. Sungguh pahit yang selalu membantu dan sangat bermanfaat.

Setelah memakan obat pun tubuhnya akan segera membaik. Kenyataannya sulit untuk menelan obat karena itu pahit. Dalam hati ingin menolak dan memuntahkan kembali obat itu. Namun jika memikirkan tentang kebaikan yang didapat setelah menelan kepahitan itu, langsung saja meyakinkan diri untuk menelan bulat-bulat obat pahit itu. Benar-benar semua itu hanya untuk mendapatkan khasiat dan kebaikan, walau harus menelannya berkali-kali.

TERIMA KASIH. SILAKAN VOTE, COMMENT, AND SHARE.

-STRAWBERRY_PEN

IG. strawberry_pen

JAKARTA, INDONESIA.