"A-aaah."
Di tengah desah sebab tangan sialan Sang Putra Mahkota, Jungkook menggemelatak graham, merasa kesal juga terhina di detik yang seirama. Akan tetapi tampaknya Taehyung nyaris terlalu santai dan benar-benar persetan, "Perdengarkan lebih keras," ajunya membisik.
Maka Jungkook menahan napas; tercekat sebab jemari yang menggerayangi miliknya, sebelum hening tercipta sejenak sekedar membuatnya menendang perut Si Putra Mahkota keras-keras.
Taehyung mundur beberapa senti, terduduk sambil memegangi jejak serangan Jungkook. Nyeri bukan main. Sementara Si perempuan jadi-jadian ini lantas bangkit dan menurunkan kain malamnya yang tersingkap. Mencebik marah lalu buru-buru bangkit; mengangkat chima besarnya yang menutupi kaki kemudian melangkah pergi dengan cepat.
Tatkala mendorong kesal pintu kamar, kemunculannya yang melarikan diri sanggup membuat dayang-dayang, jendral Jung bahkan Yang Mulia Raja terkejut. Mereka yang terduduk berjajar di depan pintu—berniat mendengarkan keberhasilan malam panas Sang Putra Mahkota, berubah beku dan kebingungan.
Manakala pemimpin kerajaan menoleh ke dalam, beliau menemukan putranya menunduk memegangi perut, sejenak, sebelum sosok itu menoleh pada jejak wanita tadi berlari. Maka masa yang berlalu hanya memunculkan teriakan kencang Taehyung dari pangkal tenggorokannya yang murka; "TANGKAP GISAENG ITU!"
Tak perlu menunggu, beberapa prajurit yang berjaga di sekitar kamar sontak berlari mengejar punggung Jungkook.
Sedangkan di salam sana, Taehyung menggemelatak graham sarat tempramental, "Kubunuh kau keparat!"
●●●
"Sial!" Jungkook mendecak saat menoleh ke belakang, menyadari beberapa pengawal mengejarnya, kaki telanjangnya berlari kesusahan sementara tangan-tangannya masih mengangkat rok besar ini.
Lantas perestan segalanya, ia menikung tiba-tiba menjadikan pengawal istana yang mengejarnya terkejut. Dirinya berlari menelusuri area pepohonan rindang, melepas hanbok cantik ini, menyisakan celana pendek dari bahan goni dan kain putih melilit tubuh atasnya seperti perban. Lalu ia bergerak dengan pergerakannya yang jauh lebih lincah melompati tembok istana.
Hal yang sukses saja menjadikan beberapa pengawal ini terheran-heran begitu sampai pada tikungan yang sama dan hanya mendapati gaun malam merah tergeletak di tanah.
●●●
"Apa yang terjadi?" Sang Raja menyibak sisi-sisi gonryongpo merahnya. Bersama wibawa ia melangkah masuk mendekati Taehyung yang tampak luar biasa kesal.
"Tidak ada, Ayahanda," Taehyung menunduk. Agaknya tak ingin membicarakan hal tersebut terlalu jauh, "Ada kesalahan kecil dan gisaeng tadi menolak ku."
Maka penggunaan kata menolak yang Taehyung berikan sanggup membuat para dayang bahkan jendral Jung terkejut tak percaya.
Penghibur itu berani menyangkal keinginan Putra Mahkota?
Akan tetapi Taehoon hanya meletakan kedua tangan di belakang punggung, memperhatikan putranya sejenak. Dengan sorot mata yang serius ia berkata mendominasi seluruh ruang, "Jika ia tak kembali, ku akan panggil seluruh gisaeng dari gyobang itu dan menghukum hojang Kim bersamanya karena telah menghina keluarga kerajaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Deadly Nightshade
Fanfiction『 taekook, joseon, suspense, historical 』 Sang Putra Mahkota mencintai mendiang istrinya terlampau dalam, hingga masa manakala Baginda Raja memerintahkannya mencari pasangan hidup baru; maka di malam pesta perjamuan putri-putri kerajaan negeri l...