BAB 02 CEMBURU

21.8K 2.8K 64
                                    

Akhirnya Rama menuruti keinginan Kayla. Dia bersedia hadir di pernikahan Jonathan Rakasatya yang notabene kakak kandung dari Kayla. Meskipun Rama menolak untuk dijadikan pengiring pengantin. Sudah terlalu lunak dia menuruti keinginan kekasihnya yang memang tidak bisa ditolaknya itu. Rama meneguk kopi hitamnya dan menatap Naya Larasati. Mantan kekasihnya yang akhirnya berdiri di pelaminan dengan sangat cantik.

Hatinya masih teriris pilu melihat semua itu. Andai saja dia tidak sedang menjalankan sandiwara di sini, sejak tadi pasti dia sudah keluar dari balroom hotel ini. 

"Sayang."

Aroma citrus itu membuat Rama menoleh ke sampingnya. Dia menatap wajah cantik Kayla. Hari ini Kayla memang tampil sangat cantik dengan balutan gaun warna merah yang seksi. Memamerkan lekuk tubuhnya. Mengalahkan aura sang pengantin yang sekarang sedang tersenyum dengan bahagia. Hati Rama merepih.

"Kenapa nggak mau foto sama pengantin?"

Kayla menempel di sampingnya, lalu rambutnya yang tergerai panjang itu kini menyentuh bahu Rama. Beraroma sampo segar yang membuat Rama makin tidak bisa menolak kehadiran Kayla di sisinya.

"Kamu mau mempermalukanku," ucap Rama dengan ketus. Hal itu membuat Kayla tersenyum.

"Kok mempermalukan gimana? Kan buat nunjukin ke semua orang kalau calon suamiku juga paling ganteng di sini."

kayla melingkarkan tangannya di lengan Rama. Yang membuat Rama menghela nafas.

"Kita pulang. Besok aku sudah dinas lagi."

Ucapannya membuat Kayla kini menoleh ke arahnya dengan tatapan kecewa. Bibir tipis yang sekarang berwarna merah itu ingin mengatakan sesuatu. Tapi Kayla langsung tersenyum lagi.

"Baiklah, tapi pamit sama Mama dan Papa. Lalu beri ucapan selamat kepada pengantin."

**** 

Rama melangkah dengan kaku saat Kayla berhasil membawanya ke pelaminan ini. Raka langsung menyambutnya. Senyum terkembang dari pria yang memang tampan itu. Rama memang tidak memungkiri kalau pesona Raka bisa membuat Naya berpaling darinya. 

"Thank you bro."

Raka bahkan memeluknya erat dan menepuk-nepuk punggungnya.

Rama hanya menganggukkan kepala dengan kaku. Lalu dia berpindah ke hadapan Naya. Wanita itu tampak sendu saat menatapnya. Saat Naya tahu dia menjalin kasih dengan Kayla, wanita itu tampak tidak setuju. Tapi persetan dengan semuanya, karena Rama memang menginginkan hal ini.

"Selamat."

Rama mengulurkan tangan kepada Naya. Wanita itu tampak cantik dalam balutan gaun pengantin putih. Impian Naya yang selalu dia ucapkan saat dulu menjadi kekasihnya. Hal itu makin menambah perih luka hati Rama.

"Ram.."

Hanya itu yang diucapkan Naya saat jabat tangan mereka bersatu. Tapi pelukan Kayla di sampingnya membuat Naya langsung melepaskan jabatannya.

"Sayang, udah kan, pulang yuk."

Suara manja itu membuat Rama menoleh ke arah Kayla. Dan tanpa malu, Kayla mengecup bibir Rama, lalu melirik ke arah Naya yang tampak terkejut.

"Bye kalian."

Rama menunduk dan menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah. Sikap agresif Kayla memang sudah biasa dia terima. Tapi saat ini, di depan Naya, belum bisa dia cerna dengan baik.

**** 

"Kenapa dingin banget sih, Ram?"

Ucapan itu muncul begitu saja saat akhirnya mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Rama memang tidak bersuara sejak masuk ke dalam mobil. Kayla kali ini bahkan duduk bersedekap dan menempel di pintu. Menguap sudah sikap manja Kayla seperti tadi.

"Kamu keterlaluan."

Rama menoleh ke arah Kayla yang sekarang menatapnya dengan tatapan marah.

"Kok jadi aku? Siapa yang belum bisa move on dari mantan? Kamu bilang sama aku kalau kamu mencintaiku saat kamu melihatku?"

shit!

Itulah tipu daya yang dilakukan Rama, tapi saat ini dia termakan tipu dayanya sendiri. Memutuskan untuk mengakhiri semua ini, akhirnya Rama menghentikan mobil mereka di tepi jalan. Memutar tubuhnya untuk menatap Kayla.

"Kay, aku bohong sama kamu. Aku menjadikan kekasih untukku karena kamulah yang membuat Naya berpaling dariku. Kehadiranmu, sudah membuat Naya melepaskanku dan lebih memilih Raka. bukan aku."

Rama mengatakan itu dengan nada tegas dan dingin. Kali ini wajah Kayla tampak terkejut. Rama sebenarnya tidak tega, tapi inilah balas dendamnya.

"kamu..."

Kayla menutup mulutnya tanpa bersuara. Rama tahu, ini sangat kejam untuk Kayla. Hanya saja wanita di sebelahnya ini juga terlalu licik.

"Kamu yang harus bertanggung jawab atas semua ini. Naya pergi dariku dan aku harus membuat orang yang memisahkanku dengan Naya menderita. Dan itu kamu."

Kayla kini tampak shock, bahkan bulir bening air mata sudah membasahi wajahnya. Rama mengeraskan hatinya untuk tidak luluh dengan tangis Kayla. Dia mulai melajukan mobilnya lagi. Kayla terisak di sampingnya. Sampai di depan rumah Kayla, Rama akhirnya menoleh ke arah Kayla.

"Kay.."

Dia merasa iba juga karena sudah begitu kejam terhadap Kayla. Tapi wanita itu sudah menghapus air matanya. Bahkan kini tampak tersenyum.

"Aku tetap tidak akan melepaskanmu Rama. Kamu sudah mengawali ini semua. Dan kamu sudah terjebak seumur hidup denganku."

BERSAMBUNG

 Duuhhh masih sepiiii inii iiii

KISS THE MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang