MENCARI BUKTI

198 27 6
                                    

Aku kembali membuka tiap lembarannya dan menemukan tulisan terakhir milik heechul eonni

Aku telah memutuskan akan mendonorkan jantungku untuk adikku tercinta, wookkie...
Kumohon jangan membenci aku,
Aku melakukan ini karna aku pernah merasakan apa itu kebahagiaan...
Aku hanya ingin kau juga bahagia bersama orang yang kau cintai...
Dengan begitu akupun ikut merasakan bagaimana jantungku berdetak untukmu...
Maafkan aku karna mengambil keputusan sendiri tanpa adanya persetujuan dari appa dan eomma...
Aku yakin, appa dan eomma akan paham akan keinginanku...
Jangan bersedih wookkie...
Karna eonni akan selalu ada bersamamu hingga kau tua nanti...
Ayo kita menua bersama
(^O^)/

Airmataku tak bisa berhenti keluar lagi, lagi dan lagi. Kenapa kau begitu, eonni...

***

Kriiinngggg
Kriiiinnngggg
Kriiiiinnggggg

Sebuah deringan telpon rumah mengagetkanku dan mengalihkan perhatianku. Aku berjalan kearah pintu dan membukanya sedikit bermaksud untuk mengintip.

Tap
Tap
Tap

"Chullie?? Apa itu kau nak??" Langkah tegap seorang namja paruh baya menapak dari tangga.

'Ya Tuhan... itu pasti appa' batinku dan bergegas menutup pintu.

Blam

Namun sayangnya pintu itu berbunyi dan membuat langkah appa semakin cepat.

'Huwaaa... ottokhae??' Aku kebingungan mencari tempat persembunyian. Dan tiba-tiba saja angin itu kembali datang.

"Untunglah.. cepatlah bawa aku... cepat" bisikku memohon entah kepada siapa.
Lalu angin itupun membawaku pergi ketika kenop pintu itu di putar dan terbuka secara perlahan lalu menghilang.

Aku menutup mataku kembali. Berharap bisa menemukan sebuah petunjuk lainnya. Namun entah kenapa perjalanan kali ini terasa lebih lama. Dan juga perlahan di kesunyian, aku mendengar sebuah obrolan antara dua orang.

"Apa kita harus mengatakan yang sebenarnya, yeobo?" Itu seperti suara appa

"Apa kau gila?? Bisa-bisa kita kehilangan wookkie. Sudah cukup kita kehilangan chullie. Aku tak ingin lagi kehilangan anakku lagi." Teriak eomma dengan tangisan

"Bagaimanapun kita harus memberitahu wookkie tentang kejadian sebenarnya. Lagipula dia juga sudah tau beberapa rahasia yang kita simpan selama ini. Apa kau mau anak kita selalu datang ke tempat ini untuk mencari masa lalunya??" Jelas appa agak sedikit dengan nada tinggi

"Kita hanya perlu menjelaskan kepadanya. Aku yakin, wookkie pasti paham dan mengerti. Karna dia anak kita, putri kita" appa kembali memberi pengertian kepada eomma

"Tapi jika-"

"Percayalah kepada wookkie... dia anak kita. Dan anak-anak kita istimewa"

Sepertinya kata-kata terakhir appa membuat hati eomma menjadi luluh. Tapi kenapa aku masih terasa seperti di awang-awang??

Apa percakapan tadi itu termasuk masalalu??

Atau sekarang aku kembali ke masa ku??

Aku merasakan sebuah genggaman tangan hangat dan air yang hangat menetes di tanganku.

SHINING FROM THE DARKNESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang