Membuka Diri ?

14 0 0
                                    

Awal Desember kemarin, seseorang bertanya "Kapan kamu akan membuka diri?"
Aku tidak tahu jawabnya. Lalu dengan biasa aku akan berkata "Doakan yang terbaik"
Bukan tidak mau, cuma aku saja yang lupa bagaimana.
Berlebihan? Tidak bukan itu, diriku pernah benar-benar berjuang, pada akhirnya titik perjuangan yang tidak menghadiahkan temu.
Sakit? Tentu saja. Kamu kira ini Jumanji? Yang petualangan dimainkan sebab putaran dadu?
Kamu tahu rasanya berjuang sendirian? Kamu tahu percaya dengan orang yang terlalu berlebihan? Kamu tahu bagaimana rasanya jika takdir tidak memihak?
Kamu tidak akan tahu jika kamu tidak masuk didalam zona yang sungguh berlukar.
Kamu hanya menyimpulkan dengan opini-opini yang kamu simpulkan hanya dengan melihat.

Lalu aku harus bagaimana?
Membuka diri?
Untuk siapa?
Gunanya apa?
Dimulai harus bagaimana?
Jujur saja, aku tidak paham. Bagaimana dan harus cara apa. Jika kamu mau terlibat dengan ceritaku mari kita mulai. Kamu hanya perlu bersabar. Sebab luka tidak sembuh dengan cara yang instan. Jika kamu bersedia silahkan kita bicarakan.
Kamu maunya bagaimana?
Aku harus gimana?
Lalu apakah ini cuma sekedar singgah?
Kamu mau aku ceritakan apa? tanyakan saja. mungkin akan aku jawab semuanya.
Tapi, butuh waktu.
Sampai kapan? Sampai aku benar-benar bisa membuka diriku lagi.

Kamu mau bilang aku sok cantik?
Silahkan saja, aku tidak perduli dengan opini basi yang sering aku dengar.
Mereka hanya tidak tau saja mencintai dengan tulus.
Serius pernah?
Pernah beberapa waktu lalu, namun luka itu sudah terjahit dengan baik walau masih meninggalkan bekas. kamu mau mengobatinya? Bisa. Coba saja dengan obat manjur, bagaimana cara kamu menghilangkan bekasnya.

Asal kamu, tidak banyak bercanda itu sudah lebih cukup untukku.
Terima kasih sudah bertanya, kamu membuatku untuk berfikir kembali.
Harus membuka diri kembali atau kamu cuma sekedar bahan tulisanku saja dilain hari nanti.

Barisan SajakWhere stories live. Discover now