Part 14

9.8K 164 16
                                    

Kami berdua pun mengunjungi laterria gelato tempat yang cukup terkenal di kotaku untuk soal es cream. Aku memesan beberapa varian rasa, sama dengan Axelio setelah memesan itu aku menarik tangan nya dan mengajak nya duduk.

"Ngapain dah" herannya.

"There's something in the air that makes us very happy" ucapku sambil mendekati wajah nya untuk menatap bola mata Axelio

"I know, it's love" Axelio menjawab dengan PD nya. Aku hanya terkekeh.

"No it's free WiFi" aku pun langsung mengaktifkan wifi dan mulai fokus ke ponsel ku.

"Are u serious? You must be kidding me" Ucap Axelio dalam hati sambil melihat ku dengan alis terangkat satu.

"Ehh lu belum follow ig gue anying" tatap ku mengintrogasi.

"Yaudah gue follow bentar lagi" Axelio pun langsung membuka Instagram nya dan memfollow ku. Aku pun melihat followers nya beratusan ribu tapi following nya hanya aku saja, berasa nge-fly cuy.

"Lo cuma ngefollow gue?! Seriusann?...yes, difollow orang pemes" Ucapku kegirangan.

"Clarissa...can i borrow a kiss?" Aku menyipitkan kan mata melihatnya.

"Well..." Axelio pun memotong perkataan ku yang belum selesai.

"I'll give it back later" tiba-tiba ide ku muncul. Aku pun berdiri dari kursi dan mengajak nya ke salah satu club yang dekat dengan Laterria Gelato. Di dalam sana dentuman musik sangat keras, dan banyak wanita-wanita cantik.

"Ngapain lu ngajak gue kesini?" Axelio kebingungan.

"Kiss any girl you want" Jawab ku sambil menunjuk semua cewek cewek cantik yang disana. Axelio pun menoleh ke setiap arah, sedangkan aku melipat kedua tanganku menunggu wanita yang diinginkan nya. Tapi, dengan cepat Axelio menciumiku tepat di bibir.

"I choose you" Aku memasang wajah terkejut.

"He, anjir. Gue suruh pilih cewek lain, jarang-jarang kan Lo nemu cewek kayak gue. Mau ngizinin lu sama cewek lain"

"Tapi gue gak mau. Dah pergi yok" Axelio menarik ku keluar dari club itu.

"Ehh bentar. Tunggu sini dulu, gue mau ke toilet" Aku mengangguk dan menunggu nya. Angin malam ini begitu terasa sampai pori-pori.

"Dih lama amat dah" gumam ku sambil melihat tangan ku kedinginan.

"Nih" Axelio memberikan jaket nya untuk ku.Setelah itu ia mengantarkan ku pulang.

Sesampainya di rumah aku langsung memasuki kamar dan tak lama mama mengetuk pintu kamarku.

"Gimana? Bener kan omongan mama, kalau cinta itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu" Mama merebahkan dirinya di kasurku

"Mama, aku tuh cuma..." Aku pun bingung ingin mengatakan apa.

"Aku cuma suka perhatian nya aja ma" jawabku.

"Seriusan? Udah jangan mengelak! Pokok nya mama seneng, kamu nikah sama Axelio" mamaku menatap langit-langit atap.

"Ya udah deh serah mama. Btw besok aku mau fitting baju, ikut gak?" Ajak ku.

"Enggak. Mama mau ke kantor aja, banyak pekerjaan" aku menghembuskan nafas.

"Kau tahu, Clarissa..."

"Enggak. Kan belum di beritahu" potongku.

"Mulut kau ku jepit ya...tunggu mama selesai ngomong lah"

"Besok pasti akan ada gosip antara kamu dan Axelio..." Mamaku tersenyum hantu.

"Kok bisa? Mama nyebarin hubungan ini ya?" Sahutku

 Young Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang