Part 17

6.6K 112 39
                                    


Akhirnya aku berada di rumah sendiri. Aku hanya menonton televisi dan bermain hp, sampai suara langkah kaki mengagetkan ku. Terlihat Afizhah berjalan menghampiri ku yang sedang duduk di sofa, aku pun segera menghampiri ibu mertua ku
Itu.

"Eh ma, kok gak bilang mau kesini" Aku mencium tangan nya sebagai tanda hormat seorang menantu.

"Hahaha memang sengaja, katanya Axelio masih ngurus pekerjaan nya ya? Itu anak memang aneh- aneh aja seharusnya ini kan hari-hari untuk kalian" Oceh Afizhah yang hanya kubalas dengan senyuman.

"Gakpapa lah ma, kan kalo liburan kita berdua bisa ditunda dulu" Jawabku agar Axelio tidak kena semprot omelan saat pulang nanti.

"Yang sabar ya ngehadepin suami mu itu, dia memang pekerja keras tapi kebangetan. Niatnya kalian mau honeymoon kemana?" Aku membelalakkan mataku.

"Honeymoon? Emm...katanya sih ke Santorini" Afizhah menautkan kedua alisnya.

"Kenapa harus kesitu? Kenapa gak ke lain seperti Paris?" Aku mengangkat kedua bahuku.

"Gak tahu. Axelio yang bilang katanya mau ngajak kesana" Afizhah menghembuskan nafas.

"Kau tahu Bella? Dia mantan tunangan Axelio dan mereka merencanakan honeymoon disana juga. Tante sangat suka dengan Bella karena dia cantik dan kaya, tetapi yang cantik di fisik tidak menjamin cantik di dalam kepribadian nya" Aku mendengarkan ceritanya dengan seksama.

"Hari ke 2 sebelum mereka akan melaksanakan pernikahan Bella kepergok jalan dengan selingkuh an nya. Yah, sampai saat itu Axelio tidak pernah dekat dengan wanita lain dan menjadi obsesi dengan pekerjaan nya" ia bercerita dengan kesedihan di matanya, bagai seorang ibu yang sedih melihat anak nya terpuruk bertahun-tahun.

"Kelihatan nya Axelio sangat cinta banget ke Bella" Ucapku.

"Karena Bella itu cinta pertama nya. First love is hard to forget, tetapi sekarang mama senang karena Axelio bersama kamu. Mama kira dia tidak akan nikah selama nya" Aku tersenyum.

"Tetapi mama pernah kan ngundang Bella waktu party di kantor itu" Afizhah mengingat hal itu.

"Oh iya, memang mama ngundang dia. Yah, walaupun tidak menjadi menantu mama tetapi kan dulu dia pernah bersama Axelio jadi mama undang deh" Aku mengangguk mengerti.

"Mama mau istirahat ke kamar dulu ya" Afizhah pun pergi meninggalkan ku. Aku pun melanjutkan menonton laptop si Unyil. Setelah sore hari Axelio pun pulang dan aku menyiapkan untuk makan malam.

"Hai, gue ke kamar dulu. Mau ganti baju dulu, gerah" Belum saja aku menjawab bahwa Afizhah dirumah, Axelio langsung melesat pergi ke kamarnyam aku pun segera menyusul Axelio tetapi terlambat.

Saat Axelio memegang gagang pintu, Afizhah menyapa anak laki-laki nya itu dan menghampiri nya.

"Axelio ..." Axelio pun sedikit terkejut melihat kedatangan ibunya.

"Mama? Kenapa disini?" Aku pun mendekati Axelio dan sedikit membisikan sesuatu ketelinga nya.

"Makanya gue masak banyak" bisik ku. Axelio menoleh ke arah ku.

"Kenapa gak bilang daritadi?" Belum sempat aku menjawab Afizhah sudah memotong percakapan kami.

"Memang salah? Mau mastiin saja, kalian beneran jadi pasangan suami istri. Atau cuma pura pura" Jawab Afizhah yang membuat ku dan Axelio terpelongo.

"Kenapa kalian gak memajang satu pun foto pernikahan kalian? Seharusnya dipasang dong" Afizhah memasuki kamar Axelio dan melihat pakaian ku yang tidak ada disana satu pun.

"Kalian tidak tidur bareng?" Mendengar pertanyaan itu aku menyikut Axelio untuk menjawab nya.

"Mmm... enggak" Aku menepuk jidatku ketika Axelio malah mengatakan sejujurnya.

"Untuk apa kalian nikah kalo tidak tidur bersama? Melakukan urusan sendiri-sendiri? Mama akan nginep disini dan kalian harus satu kamar!" Ucap Afizhah yang terdengar tak main-main. Lalu, meninggalkan kita berdua.

"Kok lu ngomong jujur astagah..." Ucap ku.

"Ya gimana, udah gak bisa ngelak pakaian lu aja gak ada satupun disini" Jawab Axelio yang ada benarnya juga. Akhirnya selesai makan malam, aku mengambil beberapa pakaian ku untuk dipindahkan ke lemari milik Axelio.

"Lu tidur aja di kasur, gue disini aja" Axelio pun memposisikan dirinya tidur di sofa.

"Gue aja yang disana, badan gue kan lebih kecil" aku menarik lengan Axelio agar pergi beranjak dari sofa. Axelio hampir memprotes tetapi segera ku potong.

"Aduh gak terima pesan dan saran untuk ratu yang sedang ngantuk" Aku pun langsung tidur di sofa dan akhirnya Axelio pun tidur di kasur.

"Nih pakai" ia melemparkan semua bantal, guling dan selimut ke arah ku.

"Gak ada penolakan dari seorang raja yang ngantuk" Axelio pun membelakangi ku dan tidur.
____________________________________________________

Pagi harinya, aku segera menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Selesai mandi aku membalut tubuh ku dengan handuk dan melihat ke kaca.

"Ish masih kelihatan" Aku melihat tanda kiss Mark yang ada di leherku yang masih belum hilang walaupun sudah agak mendingan. Axelio memasuki kamar mandi.

"Dih kebiasaan! Main masuk aja" Omel ku.

"Lu kenapa" tanya Axelio aku pun memanyunkan bibirku dan menunjukkan leher ku.

"Nih gegara lo,pasti kelihatan lah kalo pakai seragam. Kan kerah seragam gue longgar" Ucap ku.

"Ya udah bilang aja digigit nyamuk" Axelio melepaskan bajunya lalu menghampiri ku dan mengangkat tubuhku duduk di meja wastafel.

"Lu nyamuk nya dong" kekeh ku.

"That's right" Axelio menciumi pipi,bibir dan leherku dan menambah kan tanda tanda itu lagi.

"Axel...stop!" Aku menepis nya dan memanyunkan bibirku.

"No more!!" Axelio terkekeh melihat ku.

"Your neck Looks better now" aku pun menjitak kepala nya.

"Dahlah gue mau sekolah" Aku pun pergi meninggalkan kamar mandi dan segera memakai seragam sekolah kebanggaan ku.

Aku berjalan menuju meja makan yang sudah banyak makanan. Dan mansion Axelio terlihat rame tidak seperti saat pertama kali aku kesini, aku menyapa mertua ku itu yang sedang duduk dengan segelas teh hijau disebelah nya sambil membaca majalah.

"Ma, mereka itu siapa?" Tanya ku memberi kode mengarah ke seorang perempuan paruh baya yang sedang memasak di dapur.

"Oh itu, ya mama menyuruh beberapa maid dirumah mama untuk kerja disini. Termasuk supir,tukang kebun dan asisten rumah tangga, jadi kamu gak perlu repot-repot lagi" Ucap Afizhah dengan sumringah.

"Tapi...." Belum aku menjawab sudah dipotong lagi dan lagi.

'moonton bercanda? Main motong-motong perkataan aja kerjaan nya, untung mertua gue' batinku.

"Kamu mau sekolah?" aku mengangguk mantap.

"Iya ma, lagian dirumah ngapain toh mending aku sekolah daripada nanti kena alpa karena udah 1 Minggu lebih gak sekolah" jawabku.

"Mmm ya benar juga lagian Axelio belum bisa ngajak kamu honeymoon. Oh iya, mama hari ini pulang. Kamu baik-baik disini ya, kalau ada apa-apa bilang ke mama" Axelio pun menghampiri ku dan Afizhah.

"Let's go..." Ajak Axelio dengan merapikan jas yang ia pakai.

"Makasih ma, udah memperkerjakan beberapa maid untuk disini" Afizhah mengangguk dan tersenyum.

"Sama-sama. Ya sudah sana, kalian berangkat nanti terlambat tuh istri mu. Tunggu, kalian gak makan dulu?"

"Enggak ma, aku harus buru-buru ada meeting"

"Aku juga ma,ini kan hari Senin aku harus datang lebih awal" Ucapku menyetujui perkataan Axelio

"Kebiasaan, lain kali kalau mau kemana-mana makan dulu. Ya sudah sana pergi nanti kalian telat" Aku pun berpamitan ke mertua ku itu.

"Hey! Gak sopan, pamitan dulu ke orang tua" Aku menarik lengan Axelio yang sudah hampir beranjak pergi.

"Iya,iya...pergi dulu ma" Afizhah mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Young Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang