Rasa apa lagi ini

19 3 1
                                    

Tringg tringg tringg

Bel yang dinanti para siswa siswi akhirnya lepas berbunyi tepat pada pukul 13.00.
Hari ini cuaca sepertinya tidak bersahabat.
sangat panas,bahkan banyak siswa siswi yang melepas almamater sekolahnya agar tidak merasakan kegerahan yang amat berlebih.

Seperti biasa,gue sama temen2 gue selalu nunggu di lantai 2 yang langsung menghadap ke gerbang sekolah plus SMA Permacita yang berada tepat di depan sekolah gue,ga asing lagi kalo pulang sekolah pemandangan yang gue dan temen2 gue saksikan adalah riuhnya siswa siswi dari SMA PMG VS SMA PMC yang saling berdorongan untuk keluar gerbang bahkan di tambah lagi dengan suara klakson dari kendaraan murid2 yang tak sabar mengantri keluar dari gerbang sekolah mereka.

Ya,gue dan temen2 gue lebih memilih menunggu di lantai 2 sambil menunggu murid2 yang lain keluar dari gerbang,sampai suasana sudah tidak terlalu parah.

"udah sepi tu,skuy turun" ucap fira sambil beranjak menuruni tangga dan diikuti oleh teman2nya termasuk gue.

Sesampainya di parkiran

"eh ca,lo dijemput sama pak yanto apa mau bareng sama gue?kebetulan kosong nih" tawar zara sambil memakai helm berwarna biru muda dengan motif polkadot di kepalanya.

"hm,gausa za. Ntar gue telpon pak yanto aja suruh jemput" ucap bianca sambil menunggu teman2 nya beranjak pergi dari parkiran

"yaudah kalo gitu kita duluan ya ca" ucap mereka kompak

"iya,hati hati" jawab bianca sambil berjalan menuju gerbang sekolah

[.]

brum brum brum

Terdengar suara kenalpot yang tak asing lagi bagi warga SMA PMG,ya knalpot dari motor CBR yang biasanya dikendarai oleh sebagian siswa laki2 dari SMA PMG.

Tapi kali ini beda,yang terdengar malah suara motor Trill yang sangat memiliki ciri khasnya tersendiri.

Namun,bianca tak menghiraukan suara itu,bahkan ia terus berjalan menuju gerbang sekolah sambil menggenggam handphone berukuran pas di genggamannya untuk segera mengabari pak yanto.

"hei" ucap seorang lelaki bersama suara knalpot yang berhenti serentak di samping bianca.

"eh iya,kenapa" jawab bianca tanpa menoleh ke arah lelaki itu,karna ia sedang fokus oleh handphone di genggamannya.

"noleh dulu kenapa si ca,hm" ucap lelaki itu sambil menatapi muka bianca yang sangat fokus dengan handphonenya

"huh,iya kenapa si?"
"lah kak davi,pikir siapa. kenapa kak?" ujar bianca setelah mengetahui siapa lelaki yang memanggilnya itu.

"kenapa belum pulang? sendirian lagi. diculik tau rasa" tanya davi dengan ekspresi jahilnya.

"ih amit2,ini juga lagi mau chat pak yanto buat jemput,tapi kakak malah ganggu huh" jawab bianca sebal.

"yaudah batalin aja,biar kakak yang antar. ga usah kasih tau alamatnya,udah tau soalnya" ujar davi sambil menyalakan mesin motorny.

"eh gausaahhh" jawab bianca cepat.

"udah buruan,ga liat apa udah pada sepi,ga takut kamu?" ucap davi seraya meracuni bianca agar segera naik ke boncengannya.

"kamu?"
"ih yaudah nih,kali ini gue terima tawaran kakak huh dasar" jawab bianca dengan nada kesal.

Tak ada jawaban oleh davi,hanya sedikit suara tertawa dan senyuman tipis yang terpampang di kaca sepion yang bisa terlihat oleh bianca.

Diperjalanan,suasana sunyi. Tidak ada yang berbicara di antara mereka. Mereka hanya asyik menikmati pemandangan jalan yang sebenarnya sudah bosan mereka lihat.
Akan tetapi,susana itu akhirnya berhasil digantikan oleh topik yang diajukan oleh davi.

"Antar aku dulu ya" ucap davi sambil melihat bianca dari kaca spion.
"hah?kemana?" jawab bianca kaget
"udah,ikut aja nanti tau juga bakal diajak kemana" jawab davi

Disaat itu,bianca hanya meng-iyakan ucapan davi,karna ia sedang tak ingin banyak bicara karna sesungguhnya badannya sudah membutuhkan kasur untuk segera tidur siang.

Sesampaijya ditempat itu..

"loh kok kesini?" tanya bianca bingung
"udah yuk masuk,aku lapar. lagi pula kamu pasti juga lapar kan abis keliling lapangan basket tadi" ujar davi sambil menarik tangan bianca untuk segera masuk ke dalam cafe.
"loh kok malah jadi aku kamu sih hm" ucap bianca dalam hatinya.

[.]

"mbak" panggil davi kepada mbak2 pelayan cafe tersebut.
"selamat datang mas,mbak. Mau pesen apa?"
"soto kari ayamnya satu plus coffee latte nya satu. sama kwetiaw seafood satu plus greentea lattenya satu,kamu mau pesen itu kan ca?" ucap davi kepada pelayan dan juga bianca.
"ha?iya. kok bisa tau si" tanya bianca kaget kepada davi karna dari mana davi tau makanan dan minuman kesukaannya yang selalu ia pesan jika pergi ke cafe2 seperti saat ini.
"tau dong,aku sering lihat si SG kamu,rata2 pasti kamu selalu masukin sg kalo kamu lagi makan itu mulu" jawab davi sambil menampilkan senyum tipisnya
"ihh curangg" ujar bianca sambil menahan tawa saltingnya.

[.]

"Makasih ya udah mau anterin gue pulang plus traktir makan hehe" ujar bianca sambil menuruni motor davi dengan hati hati.

"iya santai aja. lain kali bilang aja kalo mau di anter pulang hehe" ucap davi sambil menghidupkan kembali mesin motornya

"hm"

"oh iya,besok serempak kakak ya kesekolah,besok kakak jemput" ucap davi kepada bianca dan tak perlu menunggu jawaban bianca,ia langsung pamit pulang

"yaudah kakak pulang dulu ya" ujar davi

"hm iya hati2 ,eh tapi kak soal tadii... heiiiii" belum selesai ucapan penolakan yang akan diajukan oleh bianca,motor trill tersebut sudah pergi jauh dari rumahnya.

Bagaimana dengan besok? apa benar gue harus berangkat sekolah bareng dia? gimana kalo kak raka tau? dan yang lain tau?! Bisa Gawattt!!





Penasaran dengan cerita selanjutnya? yuk next! jangan lupa dukung yaa agar aku lebih semangat ngelanjutin ceritanya!!

jangan lupa juga follow instagramku hehe
@wawa_arista

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku cinta Dia dan MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang