4.Rasa Yang Salah

58 16 0
                                    

Aku tahu cara yang ku lakukan salah. Karna seharus nya balas dendam yang terbaik adalah dengan cara mendoakan nya, bukan nya menggunakan rencana bodoh yang dapat kita rangkai setiap saat

_______________________

~Diana poff~

Entah lah, sejak mimpi buruk tadi aku jadi tidak bisa tidur. Aku memutuskan untuk shalat tahajjud, mungkin ini juga merupakan salah satu cara Allah untuk menyuruh ku bersujud padanya.

"Ya allah, ada apa dengan mimpi tadi? apakah akan kenyataan? hamba mohon ya allah, jangan lah kau lakukan itu. Jika emang itu akan terjadi, maka ubahlah. hamba tidak akan kuat jika harus kehilangan sahabat-sahabat hamba ya allah, aamiin", aku berdoa.

Karna aku yakin bahwa doa bisa merubah suatu takdir yang akan terjadi.

Mataku masih belom bisa terpejam juga, padahal sudah pukul 01.50. Ku ambil HP ku yang ada di atas nakas, lalu aku membuka apl whattsap ku.

entah lah, tanpa aba-aba dari siapa pun aku membuka chatt ku dengan Fatih.

Aku hanya ingin lihat kapan terakhir dia online, karena setelah waktu asar tadi kami sudah tidak chattan sampai sekarang.

Dan yang aku lihat di situ tertera bahwa dia sedang online sekarang.

"Dia ngapain jam segini online?", ucap ku bertanya sendiri.
"ah ga penting".

Ku lihat pembaruan story, dan ternyata Fatih baru saja membuat story tentang cinta dalam diam.

"buat siapa yah?, ah Diana jangan geer. Nanti kalau ini bukan untuk kamu, kecewa loh", ucap ku.

Ku tutup HP ku, dan ku paksa mataku untuk tertidur.

*****

~Fatih poff~

Ga kerasa adzan subuh sudah berkumandang. Aku memang sengaja tidak tidur setelah shalat tahajjud tadi, karna 75% pasti akan telat pergi ke masjid.

Aku pun segera pergi ke masjid dengan berjalan kaki, karna memang jarak masjid dari rumah nenek ku tidak terlalu jauh.

Kalau kalian nanya kenapa aku tidur di rumah nenek ku? jawaban nya karna aku suka di sini, banyak teman dan juga tempat nya asik.

setelah shalat subuh aku mandi dan bersiap-siap berangkat seklah. Aku biasa berangkat pagi karena tidak macet, dan angkutan umum juga masih sepi penumpang, jadi agak leluasa aja.

Aku datang pertama di kelas, mereka mah pada ngaret. Aku membuka HP dan melihat kapan terakhir Diana online, dan ternyata masih sama, pukul 02.00.

"masa iya dia belom bangun sih?", ucap ku, karna biasanya memang Diana selalu membuka HP sebelum barangkat sekolah.

"assalamualaikum", ucap seseorang masuk ke dalam kelas yang tak lain adalah Diana.

"waalaikumussalam", jawab ku.

Sudah 5 menit dia duduk di seberang bangku ku, tapi tidak sama sekali dia menyapaku.

*****

~Diana Poff~

pukul 6.15 aku berangkat menuju sekolah. Menurutku ini sudah siang, karna memang biasa aku berangkat pukul 6 tepat.

"assalamualaikum", ucapku memasuki kelas
"waalaikumussalam", ucap Fatih menjawab salamku.

'tumben jawab salam nya benar', batin ku.

5 menit sudah aku duduk di bangku seberang dari tempat duduk Fatih. Tidak ada percakapan diantara kami, hanya hening.

Entahlah, bibirku terasa keluh saat ini. Ingin rasa nya menyapa, tapi egoku berkata lain.

Beberapa menit pun murid-murid lain berdatangan.

Singkat waktu, pelajaran pertama di mulai.

*****

~Diana poff~

sepulang sekolah, aku rebahan. Jujur ini melelahkan, di sekolah tadi, aku tidak sama sekali menyapa Fatih.

Aku ingin lupakan dia, kembali ke masa ku yang di mana tidak mengenal soal cinta. Masalah misi itu? terserah. Aku sudah tidak memikirkan nya.

Harus nya aku berfikir dulu sebelum bertindak. Yah, bodoh nya aku yang menaruh cinta kepada lelaki yang menjadi incaran dendam ku sendiri.

Kalau sudah gini? gimana? Ah sial, nasi sudah menjadi bubur.

"Lagian apa salahnya jatuh cinta? toh cinta juga merupakan fitrah nya setiap insan yang hidup di dunia ini. Salah tidak nya kan tergantung cara kita menjalani nya", ucap ku.

*****

~Fatih poff~

Aku heran dengan sikap Diana hari ini. Dia hanya bungkam saat di depan ku. Aku sih tidak peduli, lagian dia juga bukan siapa-siapa.

"apa gua coba chat dia ya? mungkin dia lagi ada masalah dan membutuhkan penyemangat", ucap ku.

you :
"assalamualaikum"

Diana :
"waalaikumussalam, kenapa?"

you :
"kenapa tadi diam aja di seklah?"

Diana :
"bukan urusan lo"

"buset galak amat", ucap ku melihat pesan terakhir dari Diana.

"Ga biasanya dia gini",

*****

~Diana poff~

"Apa-apaan coba chat gua gitu", ucap ku.

"lagian lo juga kenapa sih na, pake acara suka segala sama Fatih", ucap ku mengutuk diriku sendiri.

"oke, gua akan belajar lupain deh, insyaallah kalo bisa", ucap ku memantapkan.

mendengar suara adzan aku langsung cepat-cepat mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat asar.

Aku ingin berdoa, tapi jujur aku malu. Sudah terlalu banyak permintaan yang ku pinta kepada rabb-Ku.

~autor poff~

Setelah ini tidak ada sapaan antara Diana dan Fatih lagi. Apakah Diana sanggup?

Kalau kalian tanya tentang perasaan Fatih ke Diana, jawaban nya Fatih tidak mencintai Diana.

Yah itu lah Diana, terjebak dalam permainan yang dia buat sendiri.
.
.
.
.
.
.
hay guys, maaf ya agak lama update nya.

autor sibuk banget ini, habis penilaian PAS.

sok sibuk sekali kali ga papa si:v

vote nya guys, bantu aku biar tambah semangat

Impian Menuju JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang