12.Sedih dan Bahagia

37 8 0
                                    

Allah itu adil. Buktinya Ia mengirimkan kesedihan disaat kebahagiaanku.
°
°
~Diana Humairah Az-zahra~

______________

deg

Tentu saja senang. Siapa sih yang tidak bahagia ketika mendapat pesan dari orang yang kita suka. Apalagi pesan nya gitu, wih auto jebol tuh atap kamar hehe.

"InsyaAllah, perasaan saya terhadapmu tidak melebihi rasa cinta saya sama Allah Tih. Saya juga lagi berusaha untuk menyerahkan semua nya pada Allah", ucap Diana tersenyum.

Malam ini begitu indah bagi Gadis kecil cantik itu. Semua yang dia alami tidak lupa ia menulis nya di atas kertas buku harian nya.

3 hari lagi masuk sekolah. Diana masih tidak kuat jika harus melihat sahabat baiknya yang sudah berubah itu. Tapi di sisi lain ia juga marindukan komar dan Sari. Apalagi melihat senyum Fatih, sungguh ia merindukannya.

Sudah pukul 10.00 malam Diana belum juga bisa tertidur. Rasa nya sulit sekali untuk memejamkan mata dan beralih ke alam mimpi.

Bosan pun melanda. Diana berjalan ke arah jendela kamar dan ia buka lebar-lebar jendela tersebut. Hembusan angin malam membelai wajah nya.

"Sungguh indah kenikmatan mu malam ini ya Allah. Terimakasih", ucap Diana tersenyum. Rupanya selain fajar pagi, Diana juga menyukai pemandangan indah di malam hari.

Malam ini ia melihat langit yang banyak bertaburan bintang, serta ada satu bulan yang berbentuk sabit seperti senyuman indah untuk siapapun yang melihat nya.

Ditidurkannya pipi sebelah kiri di sisi jendela. sungguh Gadis ini sangat menikmati nya.

Sesekali ia menguap. Mungkin efek dari dingin nya angin ia mengantuk. Segera ia tutup jendela dan gordeng kamarnya lalu merebahkan tubuh nya di pembaringan.

Setelah berdoa, ia pun terlelap.

°°°°°

~Fatih poff~

Tepat pukul 2 aku terbangun. Prinsip ku sekarang, jika aku terbangun tengah malam berarti Allah sengaja membangunkanku. Mungkin iya rindu dengan sujud ku. Tak apa lah geer, toh geer nya masih dalam kebaikan.

Aku pun segera mengerjakan shalat sunnah tahajjud, itu menjadi kebiasaan ku sekarang. Setelah shalat aku berdoa dan sujud kembali.

Seperti biasa aku tidak bisa tidur setelah tersentuh air wudhu. Aku pun membaca surah favoritku dalam
Al-Qur'an, al-mulk. Setelah membaca nya aku terduduk di atas ranjang ku.

Sejenak aku bertanya-tanya. 'Mengapa Diana tidak membalas pesan panjang ku kemarin? apakah itu sebagai jawaban bahwa dia juga tidak dapat membalas perasaan yang sama untuk ku?'

"Ah ga peduli. Mau dia suka atau engga sama gua, yang penting gua punya Allah yang dapat membolak-balikkan hati manusia", ucap ku menghibur diriku sendiri.

°°°°°

Tidak terasa libur sekolah pun usai. Semua warga sekolah kembali membanjiri SMPN 24 Bandung.

"Diana gua kangen lo", ucap Sari yang langsung memeluk Diana.

"Gua juga kangen kali", ucap Diana yang membalas pelukan Sari.

"Ih apaan, pelukan ga ada gua", ucap Komar belaga marah.

"Sini-sini peluk", ucap Diana sambil merentangkan tangan dan Komar pun memeluknya.

"ekhem", deheman seseorang membuat aktivitas tele tubis kami terhenti.

"Lindy", ucap Sari dan Komar berbarengan memeluknya, yang dipeluk pun tersenyum dan membalas pelukannya.

Ah sungguh munafik jika Diana berkata ia tidak ingin ikut berpelukan. Karna dari hati dia iri, dia ingin ikut berpelukan, dia juga ingin merasakan hangat nya mereka saat ini.

1 butir air pun lolos dari mata nya. Segera Diana menepisnya.

"Lo ga kangen gua apa?", ucap Lindy yang tiba-tiba memeluk Diana. Yang dipeluk pun terbelalak kaget.

"Lindy?", ucap Diana kaget tak percaya.
"iya, gua lindy. Masa iya lupa sama sahabat sendiri sih?",

"lo ga marah lagi sama...",
"gua ga pantes marah sama lo na. Semua juga pasti suka sama orang tanpa sengaja kan? Lagian awal nya niat lo bagus udah mau bantu gua. Lo terbaik na, makasih", ucap Lindy memotong kalimat Diana dan memeluk Diana erat.

"uhh, seneng deh liat nya", ucap Komar dan Sari lalu ikut berpelukan.

Sungguh tiada bosan nya Diana mengucap kata syukur, karna ia sungguh bahagia hari ini. Masuk sekolah yang tadi nya tidak  bersemangat justru membawa kebahagiaan.

'Ya allah TerimaKasih, aku sungguh bahagia', batin Diana.

Kebahagiaan mereka masih belanjut sebelum mendapat kabar kalau Diana dan Sari akan dipindahkan ke kelas unggulan.

4 sejolly itu murung. Sungguh mereka tak menyangka kalau harus pisah kelas gini.

"Jangan sedih, kan masih 1 sekolah. InsyaAllah waktu jam istirahat kedua gua bakal ke kelas kalian.

"Bener ya ga boong?", ucap mereka.
"InsyaAllah" ucap Diana tersenyum.

Terkadang emang gitu, disaat ada kebahagiaan, pasti ada aja cobaan yang diberi-Nya. Sungguh Allah memang maha adil.

Impian Menuju JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang