6.Cara Terbaik

48 12 0
                                    

Aku lebih memilih untuk menjauh. Karna mencintai tidak harus dengan memiliki
.
.
~Diana Humairah Az-zahra~
__________________

"Assalamualaikum", ucap Diana ketika masuk rumah.
"waalaikumussalam, tumben asal masuk aja", ucap Indah.

"kan udah ucap salam", jawab Diana.
"iya, tapi biasa nya nunggu dibukain serasa tuan putri", ucap Indah sewot.

"serah", ucap Diana meninggalkan Indah gitu aja.

"kenapa si tuh anak nekuk aja muka nya, gangguin seru kayak nya", ucap Indah dengan otak jahil nya.

Indah pun menyusul Diana ke kamar nya, dan masuk ke dalam kamar Diana tanpa permisi.

"Ih ga sopan banget sih asal masuk aja", ucap Diana marah.

"yaelah kamu kayak sama sapa aja, ini Teteh kamu jadi ya berhak aja mau masuk. Kalau kamu masuk kamar Teteh tanpa permisi baru, ga SOPAN", ucap Indah dengan sedikit menekan kata 'ga sopan' nya.

"Tapi kan ini ini kamar aku", ucap Diana tak mau kalah.

"Tapi Teteh saudara lebih tua dari kamu", ucap Indah.

"serah deh, emang bener ya kata ayah. Kakak lebih tua tuh selalu benar walaupun salah", ucap Diana menyindir.

"Nah iya, jadi kamu mending diem", ucap Indah yang tak dibalas apapun dari Diana.

"Kenapa si muka ditekuk dari tadi", ucap Indah pada Diana, tetapi tidak Dijawab.

"Ditanya malah diem, jangan-jangan lagi patah hati yaa", ucap Indah dengan nada nyebelin nya.

"Apaan sih sok tau banget", ucap Diana

"Awas yah, sampe karna cowok, Teteh aduin kamu sama Ayah", ucap Indah histeri.

"Ih apaan sih, ngaduan. Lagian aku juga ga pacar-pacaran kok", ucap Diana.

"Terus karna apa, cerita geh", ucap Indah sambil menyenggol badan Diana.

"Ih udah deh, mending Teteh keluar", ucap Diana berteriak.

"ga mau lah, enak juga di sini wlekk", ucap Indah sambil menjulurkan lidah nya.

"Iss pergii", ucap Diana mendorong Indah ke ambang pintu, Setelah keluar Diana pun kembali ke ranjang nya.

"cerita atuh", ucap Indah yang kembali membuka pintu kamar, dan pintu berhasil tertutup karna lemparan bantal yang dilempar Diana.

Setelah Indah sudah benar-benar pergi Diana mengunci kamar nya.

"Fatih maaf, bukan nya gua cuek atau pun benci sama lo. Gua cuman mau menghindar aja, supaya semua nya terlihat biasa-biasa aja", ucap Diana sendiri.

"Gua mau, akan tetap menjadi pengagum rahasia lo tanpa harus merusak persahabatan yang selama ini gua jalani sama Lindy, dan tanpa harus diketahuin siapapun kecuali Allah AWT", ucap Diana tersenyum yang kini sudah di depan cermin.

*****

~Diana poff~

2 minggu sudah kulewati tanpa memikirkan misi dendam ku tempo hari. Bertemu Fatih pun biasa saja, seperti tidak ada perasaan apapun.

Jujur, sampai saat ini doa yang keluar dari mulutku hanya ingin melupakan Fatih. Tapi entah lah, itu terlalu rumit bagi ku. Biarkan lah perasaan ini tetap terpupuk seiring berjalan nya waktu.

Bagi ku cara ini paling tepat. Karna memang mencintai tidak harus memiliki.

*****

~Fatih poff~

Hari sabtu ini tidak ada yang menyenangkan, aku tidak ada kegiatan apapun. Belom lagi besok masih ada minggu. Ahh, sungguh aku benci.

Entah lah, sejak bidadari sederhana itu mengisi hati aku jadi tidak suka hari libur.

Ku buka HP ku dan membuka aplikasi whatsapp ku. Aku ketik nama 'Diana' di sana dan mengirim pesan.

you :
"assalamualaikum"

Diana :
"waalaikumussalam, ada apa??"

you :
"gpp hanya bsen, main yuk ajak yang lain"

Diana :
"Maaf gua sibuk, lagi ga di rumah."

Entah lah, hati ku berkata kalau Diana berbohong. Karna memang biasa nya Diana juga tidak pernah pergi saat hari libur. Tapi biar lah, aku tidak mau terlalu memikirkan nya.

~Diana poff~

"pengen banget main, tapi ga mungkin diizinin pasti sama Teteh", ucap ku sedih ketika tidak ada kemungkinan untuk main keluar.

Dengan terpaksa aku bilang sibuk. Lagian kan aku juga mau sedikit menjaga jarak supaya teman-teman tidak curiga.

~~~~~~

gmna part ini? smga kalian ga bsen ya:(

Habis ny otak lagi buntu untuk berfikir:v

jangan lupa tinggalkan jejak:)

Impian Menuju JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang