00. ASRAMA 119 ?

3.9K 378 106
                                    

Bangchan, Lino, Changbin, Hyunjin, Han, Felix, Seungmin, Jeongin. Mereka adalah anak panti asuhan yang berhasil selamat dari insiden kebakaran beberapa hari yang lalu. Beberapa dari mereka juga menderita luka bakar namun tidak serius. Pemilik panti bahkan meninggal dunia akibat dari kebakaran itu. Tidak ada pilihan lain untuk mereka berdelapan selain bertahan hidup dan mencari hal baru yang mampu menyambung hidup mereka. Takdir kadang sesadis itu.

 Takdir kadang sesadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Tanpa membawa harta benda, pakaian dan hanya bermodalkan nyawa, mereka berdelapan berjalan beriring-iringan dengan langkah lemah lesu. Bagaimana tidak lesu, makan saja hanya memungut disampah. Itupun jika masih ada yang layak dimakan. Kalaupun menemukan satu makanan yang masih layak, mereka membaginya delapan orang dan itu tidak cukup. Meminta? Tidak banyak orang dermawan di dunia ini, jadi mereka jarang mendapatkan makanan saat meminta. Iya, manusia kadang sekejam itu.

"Apakah kita akan menghabiskan waktu berjalan seperti ini?" Tanya Hyunjin yang paling tampan diantara mereka.

"Aku pikir kita akan mati satu persatu karena kelaparan" jawab Lino yang tidak pernah bisa menyaring kata-katanya.

"Hyung, aku haus. Aku haus sekali, hyung" rengek Jeongin si bungsu.

"Kau kencing saja dan minumlah, jangan merengek. Kau pikir kita juga tidak merasakan hal yang sama?" Omel Changbin yang anaknya mudah tersinggung kalau sedang kesal.

"Aku benar-benar merasakan sampah disekujur tubuhku. Aku merasa jijik melihat tubuhku sendiri" kata Seungmin yang paling terdepan menjaga kebersihan.

"Hm.. Aku lapar, aku ngantuk.. Aku lapar.. aku ngantuk." Gumam Felix dengan menutup matanya. Dia bisa berjalan dengan menutup mata.

"Kalau kalian terus mengomel, aku bisa memakan kalian satu persatu" itu Han, anak paling sensitif dan sukanya marah.

"Sudahlah! Kalau kalian terus mengeluh dan banyak bicara.. kalian akan semakin lapar" tegas Bangchan yang paling tua diantara mereka semua.

Akhirnya mereka semua diam dan melanjutkan perjalanan tanpa tujuan itu.

•••

ASRAMA 119

"Tidak dipungut biaya apapun. Silahkan singgah ataupun tinggal disini. Ada banyak makanan, fasilitas memadai dan tentu banyak teman. Jangan takut, masuklah. Hanya orang-orang yang membutuhkan yang bisa melihat asrama ini dengan jelas. Asrama nyata, tapi hanya orang beruntung yang bisa melihat keberadaan bangunan ini. Jaga asrama ini dan jangan khawatirkan apapun"

Papan besar itu menancap tepat di depan bangunan yang terdiri dari dua lantai dan cat tembok berwarna biru. Perkarangannya luas bahkan melebihi lapangan sepak bola. Beberapa orang terlihat keluar masuk ruangan yang sepertinya kamar mereka.

"Apa ini sungguh nyata?" Pekik Lino merasa janggal.

"Tidak mungkin. Ini hanya halusinasi orang lapar" sahut Han tidak percaya.

Bangchan memegang papan dari kayu itu dan merasakan tangannya benar-benar menyentuh kayu itu. Ini nyata, bukan halusinasi.

"Ini nyata"

Mereka saling memandang satu sama lain karena bingung. Sampai akhirnya Felix berjalan masuk ke asrama itu dengan mata tertutupnya.

Teman-temannya masih saling pandang satu sama lain.

"Daripada penasaran, bagaimana kalau kita masuk saja?" Ajak Han tiba-tiba antusias.

"Kalau ini hanya jebakan dan kita mati. Bagaimana?" Tanya Changbin.

"Ya berati kita mati semua." Jawab Han spontan.

Changbin menatap Han datar seperti yang biasanya ia lakukan.

"Tertulis dipapan 'Ada banyak makanan disini'. Aku rasa kita harus masuk dan makan. Aku sangat lapar sampai rasanya ingin mati." Seru Hyunjin pucat.

"Kenapa hanya ingin mati? Kenapa tidak langsung mati saja" sahut Han kesal sendiri.

"Han!" tegur Bangchan.

"Apa kita akan membiarkan Felix masuk kesana sendiri?" Tanya Lino ketus.

Mereka melihat Felix sudah menjauh dari mereka dan masuk ke area asrama.

"Felix hyung, tunggu!"

Jeongin segera berlari dan menyusul Felix.

"Aku juga ingin masuk. Setidaknya aku harus membersihkan tubuhku terlebih dahulu." Gumam Seungmin kemudian menyusul.

Han, Changbin, dan Hyunjin secara bersamaan mengikuti langkah teman-temannya dan meninggalkan Bangchan dan Lino yang masih berdiri tertegun.Tak lama setelah itu, Lino juga berjalan mengikut saja menyisakan Bangchan yang masih dalam mode heran.

Bangchan membaca lagi papan tulisan itu. Matanya memincing, dahinya berkerut, beberapa saat dia tampak berpikir.

"Aku pikir semua akan baik-baik saja"

Bangchan langsung berlari menyusul teman-temannya yang sudah pergi terlebih dahulu ke dalam asrama.

•••

"SELAMAT DATANG DI ASRAMA 119"

☆☆☆













Gimana nih?
Next / Stop ?
Vote Komen jadi penentu 😄

Aku fast update, tapi kalau lagi awal begini aku agak slow soalnya nunggu peminatnya dulu ^^. Other Cast nanti ada Day6 sama X1. Tapi tetap pemeran utamanya nak Stray Kids yaa ^^

Update santai ya 😉

Stay, My Day dan One it
dan semuanyaaa
Jangan lupa mampirrr ♡


Start 19 - 12 - 2019 (119)

☆ ASRAMA 119 ☆ Stray Kids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang