08

982 173 16
                                    

"Mana?" Tanya Hyunjin setelah sampai di depan.

Felix terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang. Televisi tidak ada, bahkan satupun tidak ada. Jadi apa yang dia lihat tadi?

"Aku kan sudah bilang, tidak ada televisi disini" kata Seungmin.

"Jadi kau menganggap aku berbohong?" Tanya Felix tersinggung.

"Kau lihat sendiri kan, tidak ada televisi" sahut Seungmin.

"Terserah" kata Felix langsung pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Lix, Felix!!! Kau mau kemana?" Teriak Hyunjin tapi tidak digubris.

"Sudahlah. Nanti juga dia kembali" kata Seungmin santai.

"Seharusnya kau tidak bicara seperti itu, Min" ucap Hyunjin.

Seungmin menatap Hyunjin dan menunjuk ke tembok asrama.

"Aku tidak akan berkata seperti itu kalau memang ada televisi disini" jawabnya kesal.

"Asrama ini kan memang aneh. Mungkin Felix melihatnya tadi" bela Hyunjin terhadap Felix.

"Apa kau pikir ucapannya tadi masuk akal?" Tanya Felix.

"Kau pikir asrama ini juga masuk akal?" Sentak Hyunjin emosi.

Han, dia yang semenjak tadi menyimak pun geram dan langsung menampar kedua pipi temannya itu.

PLAKKK

PLAKKK

"HEY!!!"

"KAU GILA!!!"

Han memutar bola matanya malas dan menatap ketus Hyunjin dan Seungmin secara bergantian.

"Aku benci pertengkaran" kata Han kemudian pergi.

Suasana menjadi tidak sehat karena insiden televisi. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?

•••

Felix merenung di tempat sepi. Bahkan dia mengeluarkan air matanya. Yaa, meskipun suaranya berat layaknya lelaki sungguhan, hatinya sangat lembut. Selembut molto. Dia sebenarnya tidak pernah tersinggung dengan perkataan temannya, tapi entah kenapa Seungmin membuatnya bersedih.

"Felix?" Panggil seseorang yang tak lain adalah Changbin.

Changbin sepertinya baru saja pulang dari kerjaannya bersama Wooyoung.

"Kenapa kau menangis?" Tanya Changbin.

Felix bukannya langsung menjawab malah memeluk Changbin. Disana dia langsung menangis sesenggukan. Wooyoung yang biasanya ikut mencampuri urusan orang lain tampak diam membeku melihat hal itu.

"Felix? Apa yang terjadi?"

•••

Bangchan berlari. Dia tampak berlari sendirian. Tidak ada yang mengejarnya tapi dia seolah sedang dikejar seseorang. Raut wajahnya terlihat bingung. Bahkan, kakinya sampai terlihat tidak nampak ditanah. Tenang, Bangchan bukan hantu.

BRUG

Bangchan terjatuh karnena tidak bisa mengimbangi tubuhnya saat berlari. Parahnya dia menabrak seseorang. Orang yang dia tabrak terjatuh bahkan tidak bergerak. Apakah dia mati?

Bangchan sedikit terluka dibagian lututnya. Bahkan celana yang dia pakai sedikit sobek. Eitss, sobeknya bukan di daerah intim yaa. Hehe *skip

Bangchan berjalan dan segera menolong orang yang tadi dia tabrak. Seperti tidak asing. Saat Bangchan mau menolong, orang itu buru-buru bangun. Hal ini membuat Bangchan sedikit terkejut.

☆ ASRAMA 119 ☆ Stray Kids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang