05

1.1K 212 31
                                    

Seminggu kemudian . . .

Setelah menghabiskan waktu selama seminggu dengan kehidupan mewah dan gratis, hari ini tibalah mereka menerima yang dinamakan kerja keras. Yaa, mereka harus bekerja sesuai aturan di kedai.

Tapi tunggu, mereka bekerja apa?

Bangchan tampak berdiri sambil berpikir menunggu perintah dari pihak asrama untuk memandu kegiatan mereka hari ini. Sudah terdengar seperti akan liburan saja ya.

Tak lama kemudian pintu ruangan mereka terbuka dan muncullah seseorang dari sana.

"Jinwoo salah masuk kamar. Papa Jinhyuk mana?"

Respon mereka tentu saja cengo karena tiba-tiba ada anak kecil seusia kanak-kanak masuk ke ruangan mereka dan mencari ayahnya.

"Bukankah itu anak yang kita lihat saat pertama kali datang?" Bisik Seungmin pada Hyunjin.

"Kau benar..."

"Apa mungkin ada pasutri di asrama ini?" Pikir Han.

"Bisa saja duda, janda juga ada disini" lanjut Lino.

"Tapi aku jarang melihat ada wanita disini. Bahkan mungkin tidak pernah"  tambah Felix yang langsung direspon dengan anggukan oleh teman-temannya.

Bangchan berjalan mendekati anak itu dan tersenyum.

"Jinwoo mencari Papa ya?" Tanyanya.

Jinwoo dengan polosnya mengangguk. Menggemaskan.

"Bagaimana kalau Jinwoo disini dulu? Biar kakak telponkan asrama dan nanti Papa menjemput Jinwoo disini" kata Bangchan lembut.

Jinwoo tidak mau dan menggelengkan kepalanya. Lucu.

"Jinwoo anak papa.. dimana kamu?"

Samar-samar terdengar suara itu. Jinwoo langsung merespon dengan mata berbinar.

"Itu suara papa... Papaaaa!!!"

Tak lama, Jinhyuk datang dan menemukan Jinwoo.

"Papa mencari kamu kemana-mana. Nakal ya selalu buat papa cemas" kata Jinhyuk dengan nada kesal tapi lembut.

"Jinwoo bosan di kamar"

"Lain kali kalau pergi harus pamit sama papa ya? Janji?" Kata Jinhyuk yang langsung direspon dengan anggukan oleh Jinwoo. Gemas.

Jinhyuk kemudian menatap Bangchan lalu bergantian menatap yang lain.

"Kalian penghuni baru ya?"

"Hehe iya. Senang bertemu denganmu. Jinwoo sangat menggemaskan" tutur Bangchan lembut.

"Ya dia memang menggemaskan seperti ibunya"

"Wah, anda dan istri tinggal di asrama ini?"

"Tidak. Aku sudah bercerai dengan istriku"

Seketika Bangchan diam dan membeku. Dia jadi tidak enak setelah berbicara seperti itu.

"Usahaku bangkrut dan istriku meninggalkanku. Kesalahanku adalah menikah wanita pencinta uang. Jadi ya begitulah" curhat Jinhyuk dengan senyum.

"Maaf aku tidak bermaksud. Aku tidak tahu" kata Bangchan menyesal.

"Tidak masalah. Semua yang ada disini menjadi kepribadian terbuka. Semoga kalian betah ya. Asrama ini pasti akan membantu kalian" kata Jinhyuk tak lupa tersenyum pamer gigi putihnya.

Changbin berjalan dan sekarang sudah berdiri di samping Bangchan.

"Tapi penghuni disini semua ketus" kata Changbin dengan muka datarnya.

☆ ASRAMA 119 ☆ Stray Kids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang