11

850 142 1
                                    

Semua terkejut ketika Bangchan menceritakan mengalami hal yang sama ke semua teman-temannya. Kecuali Lino yang masih terlihat shock.

"Bukankah itu terlihat nyata" kata Hyunjin sambil mengigit kuku jempolnya.

"Seperti sedang beradegan di sebuah film dalam kehidupan nyata" sahut Han.

•••

Han melihat teman-temannya yang sudah terlihat tertidur pulas. Han tersenyum dan beranjak dari tempat tidurnya. Sepertinya dia tidak bisa tidur malam ini. Masih membiarkan lampu mati, Han perlahan keluar dan menikmati angin malam di balkon yang ada di asrama itu. Ada beberapa bintang yang terlihat kerlap-kerlip di langit. Sesekali Han tersenyum sebagai tanda dia menikmati suasana itu.

"Han..."

Mendengar panggilan itu, Han sangat terkejut. Bagaimana tidak terkejut, ia melihat seseorang yang mirip dengan dirinya tapi dengan wajah yang sudah dua puluh tahun lebih tua darinya. Iyaa, seperti melihat dirinya di masa depan. Han berulang kali mengucek matanya untuk memastikan apa yang dia lihat sekarang. Dan saat Han melihat dengan saksama, orang itu tersenyum.

"Kau sedang mengalami masa sulit ya?" Tanya orang itu.

"Maaf, anda siapa?" Pertanyaan Han membuat orang itu tersenyum dan langsung menjawab, "Aku adalah Kamu".

Tak percaya dengan jawaban itu, Han sampai menutup mulutnya dengan mata sedikit melotot. Apakah dia sedang bermimpi.

"Kau boleh patah, tapi jangan patahkan semangatmu. Kau akan berhasil sepertiku jika kau terus berusaha. Atau sebaliknya, masa depanmu bisa menjadi lain seperti sebelah kirimu sekarang"

Spontan Han langsung menoleh ke arah kiri dan terkejut ketika melihat kuburan dengan nama Han yang sama sekali tidak terawat. Masih dalam mode terkejut ada orang berjalan melewati kuburannya dan berkata, "Bukankah ini kuburan orang yang bunuh diri kemarin?"

Han tampak terkejut sampai akhirnya menoleh ke orang tadi. Tapi ia lebih terkejut lagi ketika mendapati orang tadi sudah tidak ada. Merinding~ Han langsung berdiri dan berlari sekencang mungkin. Dia ketakutan dengan kejadian yang menimpanya barusan. Bahkan sandal yang dia pakai tertinggal ditempat tadi.

Tunggu... Bukankah tadi Han ada di balkon? Kenapa dia berpindah tempat?


•••

Suasana Asrama masih seperti biasanya. Tidak ramai, tidak sepi dan yaa.. hanya begitu saja. Sepertinya hari ini Han demam jadi dia tidak bisa pergi bekerja.

"Hyunjin tolong temani aku. Aku takut disini sendiri" rengek Han memohon.

"Aku sebenarnya mau. Tapi sepertinya aku harus pergi. Aku butuh uang sekarang. Nanti kubelikan obat" balas Hyunjin.

Han tampak kecewa. Kemudian ia beralih memohon ke Seungmin dan langsung dijawab, "Lekas sembuh dan bekerja lagi. Aku pergi".

Han kecewa untuk kedua kalinya. Dia sudah menceritakan kejadian yang ia alami tapi teman-temannya tidak kaget dan seperti sudah yahh.. cerita biasa.

"Chan hyung~"

"Hm?"

"Apa kau tidak kasian melihatku berbaring ditempat tidur sendirian?" Tanya Han mode manja.

"Apa yang perlu dikasihani dengan berbaring di tempat tidur? Itu bonus yang diinginkan semua orang. Dasar bodoh!" Changbin yang menyahut.

"Hey, aku tidak bicara dengan kau ya" kesal Han mencelos.

"Asrama ini bukan rumah hantu. Jadi pasti kau baik-baik saja, hyung" kata Jeongin mode imut.

Kesal, Han akhirnya menarik selimut ke seluruh badannya dan menutupi telinganya dengan guling.

☆ ASRAMA 119 ☆ Stray Kids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang