Seorang lelaki berjas putih duduk jongkok di dekat tong sampah, mengeluarkan sesuatu dari jas snellinya.
Rokok di tangan kiri beserta korek di tangan kanan.
Tangannya dengan gesit menghidupkan api dari korek yang dipegangnya di tangan kiri.
Tak!
Sesuatu yang ringan mengenai kepalanya sepersekian detik sebelum dia berhasil menyalakan rokoknya. Lalu menyadari sebuah bolpoint hitam di samping dia berjongkok.
Lelaki itu menghembuskan napas, dia tahu perbuatan siapa itu, dia menoleh ke belakang walau dia tak ingin, mulutnya akan mengumpat tapi didahului orang yang berada di belakangnya saat ini.
"Kenapa berada di sini dokter Jisung?" Tanya orang itu santai. Tangannya dilipat di atas dadanya.
"Seharusnya aku yang bertanya begitu wahai pak idol. Kamu sudah cukup tua untuk kupanggil idol ngomong-ngomong, perlu kupanggil ahjussi ?" Lelaki bernama Jisung itu memasukkan rokok dan koreknya ke dalam saku jas putihnya kemudian berdiri seraya membersihkan debu-debu jika ada yang menempel di jas snelli bersihnya.
"Aku masih banyak penggemar dokter dan hei usiaku belum genap 30 tahun!!"
"Kamu menganggu waktu istirahatku."
"Bagaimana jika para pasien tahu dokter yang menangganinya adalah perokok berat?"
"Tutup mulutmu!!" Tangan Jisung sudah akan memukul tubuh orang itu.
"Eits tak kena. Ayolah tangkap aku dokter Jisung!!"
Orang itu langsung lari meninggalkan Jisung.
"Pantas saja kamu dipanggil Hwang alay!"
Walaupun sedang lelah namun Jisung tetap mengejar orang itu dan dia tahu kemana larinya si Hwang ini.
Ruang istirahat dokter.
"Ada masalah apa lagi Hwang Hyunjin ?" Tanya Jisung sembari mengeluarkan rokok dan koreknya dari jas dan dia letakkan di dalam laci.
"Kok kamu tahu?"
"Kamu tak akan kemari jika tak punya masalah Hwang, walaupun sudah tua kamu masih punya jadwal seambrek. Hash, dirimu masih digemari oleh remaja putri di seluruh penjuru korea."
Hyunjin.
29 tahun umur Korea.
Sahabat Han Jisung sedari embrio. Tetangga sampai sekarang walaupun mereka jarang pulang ke rumah.
Mantan anggota boygrup Stray Boys. Debutnya bebarengan dengan masuknya Jisung ke rumah sakit ini yang itu artinya tujuh setengah tahun lalu. Sekarang memilih solo karir dengan beribu-ribu prestasi beserta berjuta-juta fans.
"Aku butuh obat tidur."
Jisung melirik Hyunjin sekilas. Tidak heran sih dia kalau sahabatnya ini ingin obat tidur, dia tahu Hyunjin mengalami kegagalan untuk comeback tahun ini karena banyak idol pendatang baru yang mulai mengesernya dan tentu saja para penggemar berpindah haluan.
"Akhir-akhir ini bisa dibilang aku menjadi stres berat."
Jisung memaklumi. Dia menatap sahabatnya prihatin.
"Oke, nih."
Jisung mengambil obat tidurnya di dalam laci tempat ia menaruh rokok beserta korek tadi dan menyodorkannya pada Hyunjin.
"Kode blue! kode blue! kode blue!!"
Alarm tanda ada pasien yang masuk ke ruang emergensi terdengar.
Jisung merebut obat tidur itu dari tangan Hyunjin lagi.
"Coba carilah pacar Hyunjin ah!!! Aku pergi dadah!!!"
Hyunjin menggeleng bingung dengan tingkah Jisung yang kini sudah tak tampak lagi tubuhnya, well dia akan meminta lagi kapan-kapan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisung langsung berlari untuk melihat keadaan unit gawat darurat.
Pupil matanya ke sana kemari untuk mencari keberadaan seseorang, beberapa kali mengabaikan pasien yang datang dan langsung menyerahkan pasien tersebut pada koas.
"Ah itu dia," Gumamnya untuk diri sendiri.
Dia melihat petugas pemadam kebakaran pujaan hatinya sedang memapah seorang wanita dengan luka di bagian bahu kanan dan luka di bagian lutut kaki kanan.
Jisung merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, berkaca di cermin kecil yang selalu ia bawa di saku jasnya sejenak hanya untuk bertemu pujaan hatinya.
"Terdapat kebakaran di pabrik gula daerah Jung-gu. Wanita ini patah tulang di bagian tangan, sudah saya beri pertolongan pertama. Tim saya sebentar lagi menyusul dengan korban lain," pria itu berujar tanpa menunggu Jisung bertanya.
"Terima kasih Minho, kau bisa membawanya ke sana."
Minho mengangguk dan berjalan menuju tempat yang diarahkan Jisung.
Jisung menatap punggung gagah milik pria yang sudah dua tahun ini mengisi hatinya.
"Dokter Han-" seorang suster menyadarkan Jisung untuk kembali ke kenyataan dan menolong para korban.
"Ah iya iya."
Buru-buru Jisung menangani korban kebakaran itu satu per satu.
Dengan telaten Jisung mengobati para pasien. Tak ada lagi rasa takut, darah sudah menjadi makanan sehari-hari Jisung.
"Aku akan kembali ke lokasi untuk melihat keadaan di sana."
Jisung menghentikan aktivitasnya ketika Minho pamit kepadanya.
"Oh, hati-hati Minho."
"Tentu."
Tanpa menoleh lagi, Minho berjalan keluar dari ruang emergensi.
Lagi dan lagi, Jisung hanya bisa menatap punggung berwibawa Minho dari belakang.
Pertemuan mereka selalu hanya seperti itu tapi Jisung tak bisa berpaling barang sedetik pun untuk lelaki lain selain Minho selama dua tahun ini.
Jisung harus bagaimana ?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi usia mereka 29 tahun umur Korea ya kawan.
Diriku ngedit di bus biar bisa update hari ini, hanya untuk kalian eaak~