Bab 4

2.3K 214 22
                                    

Cast:  Sakura.H  || Sasuke.U  || Itachi.U  ||

Genre:  Romance And School

£££££££££££££££££££££££


" Biar ku bantu." mengambil alih kardus di bawa Sakura. Di letakin kardus itu pada belakang mobil pengangkat barang.

" Sasuke- san ? Kenapa tiba-tiba ..."

" Hn. Memang tidak boleh."

Mendengar suara datar tidak bersahabat dari Sasuke. Sakura mekibas tangan depan wajah dengan panik .. " Bu-bukan seperti itu _ hanya saja aku kaget." ucap Sakura bersalah.

Sasuke memang tidak melihat ekspreksi mata Sakura tapi dia tahu kalau Sakura benar-benar merasa bersalah dari suara.

" Untuk  apa  isi  kardus  ini." tanya Sasuke  basa - basi, dia  berdiri disamping  Sakura  katanya menunggu  sopir  mengantar  Sakura  ke  supermaket.

" Itu bahan kue, aku di suruh beli bahan kue bersama Ji-san. Sasuke- san kenapa ada di daerah sini?"

Sasuke  memalingkan  muka. " Mau ke Supermaket, bahan  isi kulkas  habis." ucap Sasuke tentu saja bohong. Kenapa  bohong? – karena mana  mungkin  Sasuke mengatakan  sejujurnya  kalau  dia mulai  sekerang  seperti stalkers  hanya  karna  gadis  buta?_ what!?

" Ooh " tanggap  Sakura  seada.

Hening  selama  2 menit

Sampai  Sasuke  menanyakan hal  tabu  untuk  Sakura. " Kenapa kau menutupi  matamu. Apa  karena masalalu  atau  karna  hal  lain?" tanya  Sasuke  memadangi  mobil berlalu  lalang  di  jalan  raya.

Sasuke  tidak  lihat  senyum  getir  Sakura  tetapi  Sasuke  sempat  melirik  Sakura  dan  dia  kaget  satu  tetes  berasal  dari  mata  Sakura  menetes  di dagu nya.

Onyx  Sasuke  membola  dengan  cahaya  di ujung  bola  mata  Onyx.

" Seseorang  telah  mengubah  musim  semi  dulu  menjadi  sekarang."

" Seseorang  telah  menghentikan  waktu  antara  sedarah."

" ... Aku  sedang  menunggu ... " ucap  Sakura.

Kata - kata  Sakura  begitu  ambigu yang  membuat  Sasuke  tidak  bisa tidak  bertanya.

" Apa itu ... Semua  kata - kata  tadi?" Sasuke  menautkan  alis memadangi  intes  wajah  Sakura dari  samping.

Gerak - gerik  Sakura  terekam  jelas  di Onyx  kelam  bagai  malam. Ketika  jari  kecil  itu  menyelipkan  rambut  ke cuping, ketika  senyum  getir  dan  ketika ... Bibir  itu  begerak  mengeluarkan kata - kata.

" Cuma  Dia  bisa  melepas  lilitan kain  merah. di mataku  dan  tanganku." kata  Sakura  dalam.

Sasuke  cuma  bisa  mengerjapkan mata. Dia  tidak  bisa  bekomentar  apapun  karena  dia  tidak mengerti  kemana  arah  kata - kata  tadi ...

Seseorang  telah  mengubah  musim  semi  dulu  menjadi  sekarang ..

Seseorang  telah  menghentikan waktu  antara  sedarah ..

Saudara  kah?

Atau  orang  tua?

... Keluarga? _

Sasuke  mau  buka  mulut  ingin menyeruakan  isi  pikiran  dan  hati  harus  menelan  semua  itu karena  paman  yang  mengantar Sakura  sudah  kembali  dari  Toilet.

Kayaknya  paman  itu hanis buang  air  besar, sudah  6 menit paman  itu  pergi  dan  baru kembali  sekarang.

Sasuke  masih  berdiri  di  situ  setelah  Mobil  Sakura  naiki  lewat  didepan  mata. Baru  Sasuke  beranjak  dari  sana, mengabaikan  pekikan  para  wanita  saat  berpas - pasan  dengan  anak  bungsu  Uchiha.

" Banyak  sekali   yang   tidak  aku  ketahui  tentang  kamu ... "

" Ingin  sekali  aku mengetahui  tentang  kamu ... "

" Tetapi ... Saat  aku  ingin  menyentuh,, ada   pagar   besi  menghalangiku  menyentuh  lengan  rapuh  kamu."

Onyx  Sasuke  terlihat  setelah tertutup  oleh  kelopak  mata. Sasuke  berdiri  didepan  pohon Sakura  yang  berdiri  kokoh, bunga  merah  muda  jatuh  begitu  indah  disekitar  Sasuke  atau  terbawa  angin.

Musim  semi  belum  berlalu.

" Aku ... Akan  membebaskan  kamu ... Sakura  Uchiha." bisik Sasuke  kepada  angin  yang mengantar  pesan  hanya  Sasuke  dan  langit  tahu.

.

.

.

.

.

Tok  tok

" Iya~ "

Pintu  Kuno  di geser. Sasuke   bediri  bawa  plastik  isi  makanan. Di depan  Sasuke  bediri  pemilik rumah  wajahnya  pucat  dan  bekeringat  banyak.

Ekspreksi  Sasuke  jarang  di  lihatin ... Khawatir

" Si-siapa~?"

" Hn. Sasuke." jawab Sasuke  masih  memasang  wajah  tembok.

Wajah  tembok  Sasuke  tidak  bertahan  lama  bersama  tubuh  Sakura  mau jatuh  kearah nya. Di pegang  dua  bahu  kecil  yang  begetar,  di  gendong  Sakura  ala pengantin. Di bawa  masuk, ada  papan  nama  di pintu  sudah  usang. Satu  tangan  Sasuke  menggeser  dikit, kaki  kanan Sasuke  ganti  geser  pintu kencang  dan  terbuka  lebar.

Pandangan  Onyx  Sasuke  tidak percaya  lihat  isi  kamar  hanya ada Futon, lemari  kecil  pasti  isi pakain dan  meja  kecil  bulat  di  situ  ada piring  berisi  kue  tinggal  dikit  dan  air  putih  segelas.

Di  letakin  Sakura  atas  futon,  di  selimutin. Jalan  ke  meja  kecil, ambil  roti  dan  di  endus. Dahi Sasuke  bekerut  bentuk  keritan halus. " Masih  bagus." Gumam Sasuke. Di ambil  hp  layar  sentuh. Sambungan  terhubung  ke seorang.

" Dokter. Tolong  bisa  kesini, ada temanku  sedang  sakit."  begitu selesai  sambungan  telfon  terputus.

Duduk  disamping  Sakura. Tangan Sasuke  mengelus  lembut  rambut helai  merah  muda  begitu  cantik. Jari  Sasuke  menyentuh  kain  merah  di mata  Sakura, itu  sebentar  karena  Sasuke  tidak mau  di kendalikan  keinginan  ingin  buka  kain  itu  supaya  tahu  wana  mata  gadis  dia  sukai. Dia  tahu  apa  itu  privasi.

Senyum  Sasuke  terbit  sadar  kata - kata  terakhir  terlintas  di otak  jeniusnya  tadi.

Jari  Sasuke  menyikap  poni  Sakura  sampai  terlihat  dahi  lebarnya,  wajah  Sasuke  mendekat. Di  kecup  lama  dahi  Sakura, beri  jarak  pada  bibir  dan  dahi.  " Aku mencintaimu Haruno  Sakura."  bisik  Sasuke  lembut. Dengan  lembut  juga  Sasuke  kembali  mencium  kening Sakura.

Sasuke  tidak  tahu  Itachi  melihat  semua  dan  mendengar  Sasuke  katakan  barusan. Itachi  kesini karena  tiba-tiba  perasaan  Itachi merasa  khawatir. Dan  perasaan khawatir  Itachi  semakin  jadi melihat  pintu  rumah  Sakura  terbuka, bersembunyi  dibalik  pintu, Itachi  mendengar  dan melihat  Sasuke  mencium  kening Sakura  begitu  lembut.

Terutama  mata  Onyx  Sasuke sama  seperti nya. Begitu  lembut  dan  memuja.

Secara  diam - diam  juga  Itachi pergi  bawa  pergi  bunga  dia  beli. Dalam  dada  Itachi  begitu  gemuruh  hebat  bercampur  rasa cemburu, kesal  dan  tertantang.

' Sasuke, yah?' batin  Itachi  ambigu.

T  B  C

Tekan  Vote  kalian ⭐😉  dan  kasih  komentar  kalian  tentang  Cerita  ini,  Next  Time ➡ 😎

𝐵𝑙𝑖𝑛𝑑 𝐺𝑖𝑟𝑙𝑠  [  𝑇𝐴𝑀𝐴𝑇  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang