LAHIR

977 16 6
                                    

Mira langsung menelpon Rio. Mira merasa sangat ketakutan. Rio langsung bergegas pulang dan membawa Mira kerumah sakit untuk memeriksa Mira. Mira dianjurkan untuk banyak beristirahat agar bayi didalam kandungannya normal. Namun dokter melihat seperti ada 3 tangan didalam perut Mira. Mira semakin ketakutan.

Keesokan harinya, Rio langsung mencari asisten rumah tangga untuk menjaga Mira dengan cara menempel selembar kertas didepan rumahnya. Tapi yang datang bukanlah seorang wanita normal, melainkan wanita yang cacat dan kotor. Rio mendengar tangisan wanita itu diluar. Ia memohon untuk tinggal bersamanya untuk membantu Mira. Walaupun Rio sedikit tak yakin, tapi Rio tetap menerimanya.

Namun Mira justru semakin ketakutan saat wanita itu bersifat sedikit aneh dan suka berbicara sendiri. Lebih menakutkannya lagi, ia pernah tersenyum lebar dengan mata melotot kearah kaca sambil melihat ke arah Mira tanpa alasan. Mira langsung mengadu pada Rio. Namun karna Rio sudah terlanjur menerima wanita itu, ia tidak enak hati untuk mengusirnya. Mau bagaimana pun, waktu tak bisa diulang. Mira tetap membantah, ia tak ingin dirinya terus ketakutan ditengah kehamilannya. Rio hanya mengambil keputusan, jika wanita itu semakin menjadi-jadi di kemudian hari, ia akan mengusir wanita itu dengan terpaksa.

Hingga suatu hari, Mira melanjutkan menjahit baju yang belum selesai. Karna perut nya semakin besar, ia harus cepat menyelesaikan jahitannya sebelum anaknya lahir. Tepat disaat itu, wanita itu terus mondar-mandir dengan kursi roda. Wajahnya yang sangat pucat menambah kesan menyeramkan. Mira berhenti berpikir negatif, ia mencoba tenang. Namun disaat itu, perutnya terasa sangat sakit. Mira berteriak, wanita itu datang dengan kursi roda. Namun benar saja, ternyata wanita itu adalah wanita jahat. Ia menatap Mira dengan tajam. Mira menangis ketakutan. Perutnya seperti akan meledak. Ia mencoba berkali-kali menelpon Rio, namun panggilannya tak terjawab sekalipun, ia mencoba chat Rio. Mira seperti sedang sekarat, Ia menunggu lama  jawaban dari Rio, ia tak bisa berbuat apa-apa. Mira mencoba melihat perutnya, tiba-tiba muncul urat-urat hitam merambat dari perutnya. Seketika chat Rio masuk. Rio langsung membawanya ke rumah sakit.

Dengan cepat Mira dibawa ke ruangan. Mira merasakan sakit 2x lipat. Tibalah saat melahirkan. Mira terus berteriak. Mendadak muncul tangan hitam dan keriput mencekik kencang Mira. Mira merasa hidupnya akan berakhir. Bayinya pun berhasil dilahirkan dengan selamat. Namun ada satu bayi misterius yang ikut lahir dari perut Mira. Padahal sebelumnya, hanya ada satu bayi yang terdeteksi. Bayi misterius itu berkulit sedikit hitam dan berkelamin laki-laki sedangkan yang terdeteksi berkulit sangat putih dan berkelamin perempuan. Rio ingin menamai bayi perempuan itu Bunga Sahira Putri, sedangkan yang laki-laki yaitu Candra Kusuma Putra. Mira seakan sangat lemas karena rasa sakit itu sangat berlebihan. Mira seperti tak sadarkan diri. Rio langsung menenangkan Mira.

Beberapa jam kemudian, Mira sudah sadar. Namun anehnya, Mira suka marah-marah tanpa alasan. Rio membawakan bubur kepada Mira. Namun justru Mira mengamuk dan melempar bubur itu. Dokter hanya bilang, bahwa Mira sedang kelelahan dan cepat emosi. Namun hari demi hari, Mira seperti sangat strees. Namun dokter bilang bahwa Mira masih baik-baik saja, dokter tidak mengerti soal itu. Mira sudah dibolehkan pulang. Wanita yang cacat itu telah di bawa ke rumah sakit jiwa. Disaat tidur, Rio mendengar Mira sedang merintih, Rio tersadar bahwa banyak darah berceceran. Rio mengira bahwa Mira bunuh diri, namun tidak. Mira telah membunuh Bunga.

***********

Baca episod selanjutnya ya!..

Jangan lupa untuk vote,komen, share, dan follow akunku👍

RINTIHAN: SesalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang