dua

22 7 11
                                    

Beberapa minggu lagi hari kelulusan akan
tiba. Entah, Kinan bingung harus berekspresi seperti apa? senang karena lulus dengan nilai yang memuaskan atau sedih karena harus berpisah dengan teman-teman? ini sangat membingungkan

akhir-akhir ini Kinan juga sudah lama tak bertemu dengan  Juang.  ya   terakhir   kali  bertemu dengannya saat  Kinan bertanya mengenai arah dan tujuan. Kini ia menghilang.

"Kin, bisa ngobrol sebentar?"

"Bisa. ada apa, Di?"

yang kini sedang berbincang dengan Kinan, ialah Aldi. dia anak basket yang tak populer-populer amat dan tampangnya pas-pasan tapi dia dikenal sebagai sosok yang romantis. dan juga dikenal sebagai seorang playboy.

"Aku ada coklat buat kamu, jangan lupa dimakan."

"Eh?"

"Aku ga terima penolakan."

"Oh ya, makasih."

Kinan tahu, dia bukanlah gadis pertama yang diberi coklat oleh seorang Aldi. Kata para siswi, sehari Aldi bisa memberikan 9 coklat pada setiap gadis yang berbeda-beda. Dengan perhatian dan kalimat sok manisnya, dia bisa mempermainkan perasaan wanita dengan mudahnya. dasar playboy.

tiba-tiba saja dari arah timur muncul seseorang yang selama ini menghilang dari pandangannya, siapa lagi jika bukan Juang?
dia berlari ke arah Kinan dengan membawa secarik kertas yang digenggamnya. Ia berikan secarik kertas itu pada Kinan.

"Capek."

"Suruh siapa lari?"

"Tadi lihat kamu dideketin Aldi, ga rela."

Kinan mengabaikannya. Ia hanya tertarik pada selembar kertas yang Juang berikan padanya. Namun kertas itu dirampas kembali oleh Juang. "Jangan dibaca, kamu masih dibawah umur"

"Aku sudah 17 tahun, Juang."

"Yasudah, boleh. tapi aku tidak janji"

Juang menghilang dari padangan Kinan lagi. Kinan rasa, ia sungguh betah bersembunyi darinya sekarang

"Juang, sampai kapan perasaanku mampu bertahan? sedangkan aku sedari dulu tak pernah kau berikan sebuah kepastian."

──────────────────────

tbc.

 certaintyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang